blog-indonesia.com

Minggu, 21 Maret 2010

LIPI Kembangkan Mobil Hibrid Pertama di Indonesia

Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengembangkan mobil hybrid pertama di Indonesia. Dibanding mobil listrik biasa, kendaraan yang menggabungkan dua sumber energy ini ditargetkan mampu memperpanjang jarak tempuh.

Ir Abdul Hapid, peneliti Pusat Penelitian tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek-LIPI) memaparkan mobil hybrid merupakan kendaraan yang menggunakan teknologi mobil listrik dikombinasikan dengan mobil hybrid tipe seri yang menggunakan generator dan baterai.

Kedua sumber energy tersebut, kata Hapid, digabungkan sebagai penggerak mobil. “ Energi ini terbagi dalam energy utama yang berasal dari listrik yang tersimpan pada motor listrik serta energy tambahan dari mesin generator,” ujarnya pada pers di Bandung, Kamis (18/2)

Berbeda dengan mobil hybrid yang dikembangkan industry otomotif luar negeri, fungsi generator dengan bahan bakar bersumber bensin atau solar ini hanya untuk menyuplai energi ke baterai, dan tidak untuk menggerakkan kendaraan. “Produsen luar negeri justru mengembangkan system pararel, setelah menempuh jarak tertentu,mobil akan langsung digerakkan mesin generator. Sementara kami mengembangkan generator sebagai sumber energy yang menyuplai pada motor listrik. Komposisi penggunaan energy lebih besar bersumber dari motor listrik, sedangkan pengunaan mesin maksimal hanya 50 persen saat dibutuhkan,” paparnya.

Listrik yang menggerakkan kendaran , lanjut Hapid, menggunakan baterai bersumber lead acid yang dapat diisi ulang selama 6 jam. Namun, lanjut dia, jika baterai bersumber lithium hanya membutuhkan waktu untuk isi ulang sekitar 2-4 jam saja. “Lead acid mampu bertahan selama 3 tahun atau capai jarak sekitar 35.000 km,” ujarnya.

Mobil hybrid LIPI dirintis sejak 2006-2009, dengan biaya pengembangan mencapai Rp 2,5 miliar. Saat ini, mobil ini menggunakan motor listrik dengan mesin berkapasitas 160 cc. “Daya yang dihasilkan sebesar 43 hp dengan kecepatan sekitar 70 km/jam,” ujar Hapid.

Dalam kesempatan tersebut, Dr Syahrul Aiman, Deputi Pengembangan Teknik LIPI mengatakan pihaknya mengharapkan keterlibatan kalangan industry otomotif untuk memproduksi kendaraan hybrid tersebut secara missal. “Biaya produksi mobil secara missal dari segi teknis bisa mencapai Rp 170 hingga Rp 180 juta dengan harga jual dapat mencapai Rp 200 juta,” ujarnya. (Lea)


technologyindonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More