blog-indonesia.com

Rabu, 17 Maret 2010

UPT Hujan Buatan Gagas Teknologi Rekayasa Atmosfer

Jakarta : Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan-BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) menggagas teknologi rekayasa atmosfer untuk mengurangi kandungan polutan di suatu wilayah tertentu.

” Rekayasa atmosfir dapat dilakukan untuk mengurangi beban polusi. Kami tengah ke arah sana, tapi diperlukan persiapan yang memadai untuk melengkapi pesawatnya,” ujar S. Heru Widodo, perekayasa madya UPT Hujan Buatan-BPPT di Jakarta, Senin (8/3).


Tahap awal, kata Heru, melakukan kajian tingkat polusi, aerosol, termasuk LWC (liquid water content). ”Tahap ini memerlukan perlengkapan khusus, termasuk pesawat terbang yang mampu mencapai ketinggian tertentu,” ujarnya.

Selanjutnya, menyiapkan bahan semai berupa campuran garam dan bahan-bahan kimia tertentu yang nantinya ditebarkan pada breezing level atau suhu udara minus 6 hingga 7 derajat Celcius pada ketinggian udara sekitar 16.000 hingga 20.000 kaki.


”Bahan semai ini nantinya akan mengendapkan bahan polutan, sehingga mengurangi tingkat keasaman saat hujan,” ujarnya.


Hingga saat ini, kata dia, UPT Hujan Buatan BPPT belum memiliki pesawat tipe khusus untuk melaksanakan rekayasa atmosfir. ”Dibutuhkan pesawat jenis Cesna atau King Air. Sementara armada kami baru jenis Cassa 212,” ujarnya. (Lea)

technologyindonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More