blog-indonesia.com

Kamis, 30 September 2010

Candra Asri Kembangkan Teknologi Ramah Lingkungan

CHANDRAAsri perusahaan petrokimia yang memproduksi bijih plastik, dalam kurun waktu setahun terakhir telah mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang memungkinkan plastik dapat terurai ke dalam tanah.


”Plastik jenis ini memiliki masa kedaluwarsa kalau sudah habis akan hancur dengan sendirinya,” kata Technical Engineer PT Chandra Asri Teguh Prasetyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan, umumnya produk plastik memiliki berat molekul 400.000,namun dengan mencampurkan zat aditif berat molekul dapat dikurangi menjadi 30.000 sampai 40.000. Teguh mengatakan, berat molekul 30.000 sampai 40.000 merupakan kondisi suatu benda dapat dimakan mikroorganisme termasuk dalam hal ini plastik. Persoalannya, kata Teguh, pengguna produk Chandra Asri ada yang memang menginginkan plastik yang dapat hancur, tetapi ada juga yang menginginkan plastik yang kualitasnya kuat.

Teguh mengatakan, plastik tidak mudah hancur dengan berat molekul di atas 400.00 biasanya dipergunakan untuk peralatan rumah tangga, komponen automotif, komponen listrik,dan sebagainya. ”Jadi, masing-masing memang ada pasarnya biasanya untuk plastik ramah lingkungan diperuntukkan bagi kantong barang di pusat belanja. Sedangkan untuk ember, tempat makan dan minum, dan sebagainya menggunakan plastik tahan lama,”ujarnya. Teguh menjelaskan,untuk produk plastik dengan berat molekul di atas 400.000 memang tidak dapat diurai oleh tanah, tetapi dapat didaur ulang. Dia mengatakan, bijih plastik ramah lingkungan ini kami namakan Asrene (R) SF- 5008E saat ini baru dipasarkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung,diharapkan dalam waktu dekat akan diperluas ke seluruh wilayah di Indonesia.

Sebanyak 50% penggunaan Asrene (R) SF5008 diperuntukkan bagi produk kemasan. Teguh mengatakan jenis plastik ini dapat hancur dalam waktu sekitar 14 minggu bergantung pada kondisi alam seperti sinar matahari,panas, serta tekanan.Plastik jenis ini yang kondisinya masih baru dalam bentuk kantong kemasan yang biasa ditemui di pusat belanja serta kondisi yang sudah hancur berbentuk serpihan yang jika ditekan menjadi debu. Chandra Asri merupakan industri petrokimia hulu yang memproduksi bijih plastik yang banyak dikonsumsi industri di Indonesia. Teguh mengatakan, jika ingin membandingkan dengan kantong kemasan dari kertas maka penggunaan produk plastik sebenarnya lebih ramah lingkungan, khususnya untuk plastik yang mudah hancur.

Dia menggambarkan, untuk pengangkutan karena plastik lebih ringan ketimbang kertas, maka dapat menghemat BBM,kemudian kertas berasal dari pohon yang ditebang, sedangkan plastik dari nafta produk turunan dari minyak bumi. (ant/anton c)



SINDO

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More