blog-indonesia.com

Senin, 22 November 2010

Antara Riset dan Industri Timpang

Jakarta, Kompas - Dewan Riset Nasional telah menetapkan Agenda Riset Nasional 2010-2014 untuk penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Tantangan terberat yang dihadapi adalah masih terjadinya ketimpangan antara kegiatan riset dan industri.

”Kegiatan riset tidak pernah melibatkan pihak industri sejak awal sehingga aplikasinya masih rendah,” kata ketua Dewan Riset Nasional Andrianto Handojo, Jumat (19/11) di Jakarta.

Agenda Riset Nasional (ARN) 2010-2014 untuk pemanfaatan energi baru dan terbarukan ditetapkan meliputi riset peningkatan elektrifikasi nasional, riset bahan bakar dari energi baru dan terbarukan, serta riset konservasi energi. Menurut Andrianto, dari jabaran agenda yang ada diharapkan industri bisa dilibatkan sejak awal.

Agenda riset peningkatan elektrifikasi nasional mencakup pengembangan panas bumi, energi angin, energi surya, fotovoltaik (panel surya), sel bahan bakar, nuklir, dan energi laut. Untuk riset bahan bakar energi baru dan terbarukan ditentukan mencakup bahan bakar nabati, biomassa, biogas, batu bara peringkat rendah, hidrogen, dan metana batu bara.

”Koordinasi untuk menerapkan hasil-hasil penelitian secara kelembagaan sering menemui kendala. Hal ini agar dihadapi dengan pendekatan secara personal,” tutur Andrianto.

Isi ARN 2010-2014 di antaranya adalah mencantumkan target penggunaan metana batu bara untuk pembangkit listrik pada tahun 2011. Akan tetapi, sejauh ini belum diketahui jumlah potensi yang akan dimanfaatkan untuk listrik dari metana batu bara.

Saat ini proyek percontohan swasta adalah pembangkit listrik dengan kapasitas 1 megawatt di Sangatta, Kalimantan Timur.

Deputi Bidang Ilmu Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Hery Harjono mengatakan, kegiatan riset di bidang batu bara selain dikembangkan pemerintah juga dikembangkan oleh swasta.

”Teknologi energi bersih dari metana batu bara tergolong memiliki sumber daya yang terbesar. Semestinya ini sudah bisa dijalankan secara optimal sebagai energi alternatif untuk pembangkit listrik,” papar Hery.(NAW)


KOMPAS

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More