blog-indonesia.com

Rabu, 29 Desember 2010

Bisnis "Mobile Game" Makin Ciamik

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis permainan di ponsel makin ciamik saja. Data media mobile BuzzCity menunjukkan, sepanjang November lalu jumlah pengunduh permainan ponsel meningkat 17%. Ini membuat total pengunduh game ponsel mencapai 7,6 juta ponsel.


"Indonesia merupakan negara pengunduh game ponsel terbesar ketiga di dunia
-- K F Lai, Presiden Direktur BuzzCity"

Khusus di Indonesia, setiap hari terdapat 500.000 unduhan game. "Indonesia merupakan negara pengunduh game ponsel terbesar ketiga di dunia," ujar K F Lai, Presiden Direktur BuzzCity dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (21/12/2010).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 53,34% game diunduh dari ponsel Nokia dan sebanyak 23,94% diunduh dari ponsel SonyEricsson. Sementara sebanyak 11% pengunduh menggunakan ponsel merek China seperti Haier, Nexian, Tiphone, Huawei, dan Tianyu.

Selain di Indonesia, kenaikan pengunduh game ponsel juga terjadi di Afrika. Peningkatan ini menurut Lai disebabkan oleh berkembangnya pasar ponsel cerdas di benua tersebut. "Selama kuartal terakhir, Nigeria dan Kenya telah memperlihatkan pertumbuhan sebesar 3 digit dalam lalu lintas ke Djuzz, portal mobile gaming milik BuzzCity," jelas Lai.

Terdongkrak oleh smartphone

Selain itu, jumlah pengunduh game mobile juga meningkat di India. Lai melihat, peningkatan ini didorong oleh tersedianya permainan lokal. Khusus di India misalkan, penyedia konten menyediakan permainan Reebok ZigTech yang hanya tersedia di negara tersebut. “Lokalisasi merupakan salah satu elemen kunci untuk melibatkan para pengguna mobile,” tutur Lai.

BuzzCity memperkirakan, tahun 2011 jumlah pengunduh permainan mobile akan mengalami peningkatan. Laju penambahan pengunduh itu akan didukung oleh naiknya pengguna ponsel cerdas. "Ponsel pintar yang menggabungkan handset dengan fitur akan mendominasi di banyak daerah. Ini yang membuat pengunduh game ponsel tahun depan akan berkembang," tukas Lai.

Pertumbuhan bisnis game mobile juga diakui oleh PT Bamboomedia Cipta Persada. Pengembang game asal Bali ini melihat, bisnis aplikasi game berkembang pesat seiring dengan menjamurnya warung internet (warnet) game online. "Sebagian besar warnet kini menyajikan game online," ujar Agus Prasetya Manajer Pemasaran Bamboomedia.

Hal ini mendorong Bamboomedia menciptakan aplikasi game online. Sebelumnya, Bamboomedia hanya menyediakan game dalam kepingan CD. Namun, tren game online mendorong perusahaan mengembangkan aplikasi game online. Menurut Agus, aplikasi game yang tersedia di www.Bamboomedia.net juga bisa dimainkan di ponsel yang menggunakan software flash.

Selain itu, biaya logistik yang meningkat membuat Bamboomedia menciptakan game online. Agus menerangkan, perusahaan perlu mendatangkan CD dari Jawa untuk memproduksi CD game. "Demi menekan biaya transportasi, kami menyediakan versi online," kata Agus. Ekspansi ke game online dan mobile ini ternyata berhasil membuat Bamboomedia menjangkau pasar lebih luas hingga ke Papua.

Untuk menarik jumlah pengunduh, Bamboomedia memberlakukan sistem keanggotaan secara gratis. Hingga kini, game online Bamboomedia sudah diikuti oleh 2.500 anggota. "Untuk mendapat pendapatan, kami menjual iklan di website," terang Agus. Bamboomedia memasang tarif iklan seharga Rp 500.000-Rp 2,5 juta per hari. Pendapatan iklan memberikan kontribusi 60% terhadap total pendapatan Bamboomedia. Selain itu, Bamboomedia juga mempertahankan penjualan CD game. Perusahaan menjual CD games seharga Rp 35.000-Rp 50.000 per keping. Saban bulan, Bamboomedia bisa menjual 10.000 keping CD. (Kontan/Asnil Bambani Amri, Gloria Haraito)


KOMPAS

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More