blog-indonesia.com

Rabu, 23 Maret 2011

Melindungi Gedung dari Penyusup

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maraknya teror bom dan kiriman paket bom yang terjadi akhir-akhir ini sering kali menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pihak berwajib untuk mengungkapnya. Ini lantaran tak semua bangunan maupun lokasi publik dilengkapi dengan sistem keamanan yang mumpuni.

“Kontrol akses ke gedung sangat diperlukan sehingga waktu terjadi apa-apa kita tahu siapa saja yang masuk ke gedung,” kata Kepala Bagian Pembinaan Operasi Biro Operasi Polda Metro Jaya AKBP Yehu Wangsajaya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kontrol akses ke sebuah lokasi atau gedung membutuhkan solusi yang menyeluruh, bukan sekadar kamera CCTV yang dianggap sebagai fitur standar. PT Datascrip telah menggandeng KABA dan CEM Systems dari Tyco Security Products untuk menyediakan solusi keamanan yang menyeluruh.

Kontrol keamanan sudah dimulai dengan pemberian kartu pintar bernama DESFire bagi setiap orang yang akan memasuki gedung. Kartu ini sudah harus dipakai sejak memasuki portal atau gerbang serta memasuki pintu gedung dan berbagai ruangan di dalamnya.

Kartu pintar itu dapat terhubung dengan pembaca kartu CEM AC 2000 Lite sPass dan mesin database eDCM 350 tanpa perlu menyentuhkannya (contactless). Kartu ini akan terhubung dengan frekuensi 13,56 MHz.

Kartu yang bisa dipakai untuk 28 macam aplikasi itu (termasuk untuk pembayaran makan) tak bisa dikloning sembarangan. Pembaca kartu akan mengenalinya. Sedangkan mesin database dilindungi enkripsi dan mampu memvalidasi kartu secara offline.

eDCM 350 bisa digunakan untuk 200 ribu kartu. Satu mesin eDCM 350 mendukung dua pembaca kartu sPass di dua pintu yang berbeda atau satu pintu saja sebagai akses keluar masuk.

eDCM dan sPass bisa terhubung melalui kabel serial atau berbasis Internet (Internet protocol). Keduanya juga dapat terhubung dengan perangkat keamanan lain, seperti kamera CCTV.

Adapun KABA menyediakan sistem akses fisik bernama Half Height Sensor Barrier. Perusahaan ini juga memiliki akses fisik, seperti tripod barrier dan full height barrier untuk keamanan paling tinggi.

Sebelum membuka, Half Height Sensor Barrier akan memverifikasi kartu pintar milik pengguna. Bila akses diterima, delapan sensor di sepanjang hand-rail akan bekerja memindai pergerakan pengakses. Selain penanda untuk membuka dan menutup daun pintu, sensor ini menghindarkan benturan antara pengakses dan daun pintu.

Sistem KABA memiliki fitur anti-passback. Artinya, pengakses tak bisa lalu-lalang seenaknya atau memberikan kartu pintar kepada pengakses lain yang belum terdaftar dalam sistem pengelolaan pengunjung.

Richard Bryant, Managing Director KABA, mengatakan pendirian sistem akses fisik itu sudah dilakukan sejak masa konstruksi. Mereka biasanya sudah bekerja sama dengan arsitektur bangunan dalam mengimplementasikan sistem akses masuk tersebut.

Akses fisik yang terkontrol, menurut Bryant, biasanya diterapkan di bangunan yang terhubung dengan pusat transportasi dan keramaian publik, seperti restoran dan stasiun kereta bawah tanah.

Akses fisik itu juga dapat terhubung dengan lift, sehingga sesaat setelah kartu pintar digesek, tak hanya pintu yang terbuka, tapi juga langsung mengarahkan pengunjung ke lift.

Material daun pintu akses fisik ini biasanya terbuat dari polikarbonat transparan. “Supaya bisa dilihat oleh petugas keamanan,” kata Bryant. Adapun material untuk penopang pintu adalah baja stainless. Motor penggerak pintu adalah buatan Jerman yang daya tahannya tinggi.

KABA dan CEM telah mengimplementasi sistem kontrol masuk itu di beberapa gedung perkantoran dan bandara di Indonesia. Namun memang belum sampai menyeluruh di kawasan transportasi publik, seperti terminal bus, stasiun kereta api, dan keseluruhan bandara.

Menurut Yehu, sudah saatnya memang gedung-gedung di Indonesia dan lokasi-lokasi vital dan transportasi publik mengadopsi sistem keamanan seperti itu. “Kepolisian sudah mengirimkan surat kepada presiden untuk minimal mengeluarkan Peraturan Presiden supaya obyek vital memiliki standar keamanan,” katanya.[DEDDY SINAGA]


TEMPOInteraktif

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More