blog-indonesia.com

Rabu, 08 Februari 2012

Ditemukan, Bra Pembunuh Kanker Payudara

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta- Penderita kanker payudara Indonesia kini bisa lega. Ada teknologi pengobatan baru yang dikembangkan anak bangsa sendiri.

Cara baru itu dikembangkan Warsito Purwo Taruno, 44 tahun. Warsito adalah seorang ahli tomografi berbasis medan listrik, menemukan bra atau kutang pembasmi kanker.

Doktor kimia lulusan Universitas Shizuoka, Jepang ini menciptakan alat baru, berupa bra alias kutang yang memakai medan listrik yang bisa dipakai membunuh sel kanker.

Kutang berbentuk seperti rompi penutup dada itu berisi sejumlah peralatan yang menggunakan medan listrik. Teknologi yang dipakai adalah tomografi medan listrik (electrical Capacitance volume tomography, ECVT) empat dimensi.

Tomografi adalah teknologi pemindai obyek tanpa harus menyentuh bendanya. Ini merupakan terobosan besar dalam teknik memindai, karena ECVT mampu memindai 3D (volumetrik) dengan obyek bergerak berkecepatan tinggi. Teknologi pemindai semacam CT Scan dan MRI menjadi terlihat kuno.

Dengan dasar itu, ia membuat kutang pembunuh kanker yang menggunakan medan listrik. “Prinsipnya memakai sifat paling dasar dari kanker itu sendiri,” kata Warsito kepada Tempo, pekan lalu.

Sel kanker yang akan membelah diberi medan listrik dengan takaran tertentu, pada frekuensi 50 kilohertz--5 megahertz, mekanisme pembelahan sel kanker lumpuh.

Adapun pengaruh medan listrik itu pada sel sehat belum diketahui dengan persis, namun Warsito yakin tak banyak. Akibatnya, sel kanker tak bisa menyelesaikan fase pembelahan. “Lama-kelamaan sel tersebut mati, lalu akhirnya punah karena tak bisa berkembang biak,” ujarnya.(TITO SIANIPAR)



Harga Bra Pembunuh Kanker tak sampai Rp 10 Juta

TEMPO.CO , Jakarta-Sejak menemukan kutang pembunuh kanker, sudah lebih dari tiga ratus orang datang ke toko Warsito Purwo Taruno, 44 tahun, untuk membeli bra itu. Namun ia tak menjualnya, melainkan menyewakannya dengan harga murah.

Warsito mengatakan tidak menjual kutang. “Saya pakai sistem hak guna pakai,” kata ayah empat anak ini. "Setiap orang yang sudah sembuh dan selesai memakainya, harus mengembalikan."

Harga sewa yang diberlakukan juga tidak mahal. “Hanya Rp 1 juta sampai Rp 5 juta,” kata dia. Dengan harga itu, diharapkan manfaat penemuannya bisa dirasakan lebih banyak orang.

Kutang berbentuk seperti rompi penutup dada itu bernama Breast Cancer Electrocapacitive Therapy. (baca: Ditemukan, Bra Pembunuh Kanker Payudara). Bahannya bersifat isolatif, antibakteri dan air. Semua pengerjaannya dilakukan di laboratotiumnya di kawasan Modern Land, Tangerang.(TITO SIANIPAR)



Peminat Bra Pembunuh Kanker Hngga Arab Saudi

TEMPO.CO , Jakarta-Bra pembunuh kanker temuan Warsito Purwo Taruno menggegerkan dunia medis dan keilmuan. Arab Saudi tertarik dan memesannya.

'Pasien' Warsito datang dari berbagai penjuru Indonesia, misalnya Bekasi, Surabaya, Banjarmasin, Bandung, Medan, dan lainnya. “Memang repot. Tapi sudah konsekuensi,” ujar Warsito. (baca: Harga Bra Pembunuh Kanker Tak Sampai Rp 10 Juta)

Pemakai kutang Warsito asal Banjarmasin, Erlin Fualita, 44 tahun, mengaku mengalami perubahan berarti setelah menggunakannya. Tentu dengan beberapa efek samping dari pembuangan sel kanker yang mati. Seperti keringat, air seni, dan feses yang lebih berbau.

“Peluhnya bau hangus,” ujar Syamsir Rahman, suami Erlin. Ia berharap alat terapi Warsito bisa berfungsi pada istrinya yang mengidap kanker payudara stadium tiga. (lihat: Ditemukan, Bra Pembunuh Kanker Payudara).

Selain di dalam negeri, dunia internasional juga tertarik sama penemuan Warsito ini. Universitas King of Abdulaziz, Arab Saudi, dan sebuah rumah sakit di India, telah memesan alat tersebut dalam jumlah banyak untuk uji pakai. “Saya juga ingin melihat fenomena hasil penelitian ini,” kata Warsito.

Amerika dan Jepang juga dikabarkan tertarik untuk menerapkan penemuannya ini. Di dua negara ini, Warsito sempat menimba ilmu dan bekerja. Jika diakui dunia internasional, maka penanganan kanker payudara kini tidak lagi membutuhkan harga mahal.
(TITO SIANIPAR | AYU CIPTA (Tangerang))



TEMPO.CO


Majulah Bangsaku ...

1 komentar:

mohon maaf,....bisa minta alamatnya ...tolong dong ...
email squere_78@YAHOO.COM

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More