blog-indonesia.com

Selasa, 29 Mei 2012

Indonesia Masih "Impor" Penelitian Teknologi

Dukungan swasta pada penelitian lokal dinilai masih minim. 


Ilustrasi
VIVAnews - Meski pemerintah sudah memberlakukan mekanisme pajak industri khusus bagi perusahaan yang mengalokasikan dananya untuk pengembangan riset, ternyata komitmen kalangan industri masih minim.

"Industri kita menganggap litbang bukan bagian penting," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Bambang Permadi S. Brojonegoro, di sela-sela Workshop Pendanaan Sains dan Inovasi Nasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa 29 Mei 2012.

Bambang mengatakan bahwa kalangan industri hanya fokus pada riset untuk kepentingan produksi, perdagangan maupun penjualan produk mereka.

"Industri juga masih pakai dan beli teknologi dari luar," ujar Bambang.

Menurutnya, hal ini sangat ironis. Berbeda kondisi dengan kultur industri di luar negeri yang komitmen pada riset.

"Di Jepang, litbang berkembang karena didukung oleh swasta," paparnya.

Keterlibatan pihak swasta untuk membantu mendanai riset sudah dilakukan oleh beberapa negara. Sebagai catatan saja, Amerika Serikat mendirikan National Science Foundation (NSF) pada 1950 yang menghasilkan inovasi revolusioner.

Negara Asia lainnya telah melakukan pengembangan riset dengan dukungan dana swasta. Korea Selatan membangun National Research Foundation (NRF) pada 2008. Thailand mendirikan Thailand Research Fund pada 1992. Tetangga kita, Singapura mendirikan National Research Fund untuk memperkuat inovasi pada 2006. (eh)


VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More