blog-indonesia.com

Jumat, 28 September 2012

Kenapa Jumlah Orang Super Kaya di Indonesia Tumbuh Tercepat

 Sebelumnya, posisi itu ditempati negeri Tirai Bambu, China.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2010/05/22/89840_uang_rupiah_209_157.jpgSIAPA yang menyangka Indonesia kini tercatat sebagai negara yang mengalami pertumbuhan jumlah individu dengan kekayaan tertinggi di Asia. Bahkan, negeri ini diprediksi akan terus mengalami pertambahan populasi miliarder dengan laju tercepat di kawasan ini. Sebelumnya, posisi itu ditempati negeri Tirai Bambu, China, yang saat ini sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Adalah lembaga penasihat keuangan terkemuka, Julius Baer, yang menahbiskan gelar "bergengsi" itu. Dalam laporan berjudul "Julius Baer Wealth Report 2012" yang diperoleh VIVAnews, Kamis 27 September 2012, terungkap pemicu utama pertumbuhan orang kaya di Indonesia adalah akibat berkembangnya lingkungan bisnis domestik.

Julius Baer mencatat kelas atas Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 25 persen selama periode 2010-2015. Kekayaan mereka terutama berasal dari menguatnya keuntungan dari sejumlah aset utama, di antaranya properti dan pasar saham.

Julis Baer memperkirakan nilai properti di Indonesia bakal meningkat 11 persen per tahun. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari investasi saham diyakini bisa mendekati 15 persen per tahun hingga 2015 mendatang. Sebagai informasi, indeks harga saham utama Indonesia sejak awal tahun ini telah naik sekitar 10 persen.

"Ekonomi Indonesia juga banyak ditopang oleh sektor infrastruktur dan sumber daya alam. Dua kekuatan ini makin menambah tebal kantong beberapa individu di sana (Indonesia)," ujar CEO Julius Baer Asia, Thomas R. Meier, seperti dilansir CNBC.

Dalam prediksi Julius Baer, jumlah populasi orang kaya Asia hingga 2015 bisa mencapai tiga juta orang. Harta kekayaan mereka ditaksir mencapai level US$ 16,7 triliun.

Untuk kawasan Asia, China diakui masih menjadi negeri penghasil orang kaya terbanyak dengan jumlah mencapai 1,46 juta orang pada 2015. Total kekayaan kaum bergelimang harta di China mencapai US$ 9,3 triliun.

Julius Baer juga memperkirakan jumlah orang kaya di kawasan Asia Tenggara dengan aset investasi minimal US$ 1 juta akan meningkat tiga kali lipat selama 2010-2015. Diprediksi kalangan ini akan mencapai 100 ribu orang.

 Empat pusat

Sementara itu, survei lain menunjukkan bahwa kendati jumlah populasi orang superkaya (ultra high net worth/UHNW) di Asia menurun dalam setahun terakhir, kawasan ini diyakini bisa membalikkan keadaan dalam beberapa tahun mendatang.

Perusahaan yang khusus meneliti orang-orang superkaya, Wealth-X, dalam laporannya menyatakan keyakinannya bahwa orang-orang super kaya Asia akan segera bangkit kembali. Keyakinan itu dipengaruhi oleh kuatnya sistem keuangan dan perekonomian di kawasan ini.

"Kami yakin, tren penurunan ini akan berbalik di masa depan," kata CEO Wealth-X, Mykolas D. Rambus, dalam "World Ultra Wealth Report 2012-2013".

Dalam laporannya ini, Wealth-X membatasi definisi orang super kaya dunia sebagai kalangan yang memiliki harta kekayaan minimal US$ 30 juta atau setara Rp 285 miliar (kurs Rp 9.500 per dolar AS). Harta tersebut berasal dari kepemilikan saham di perusahaan publik dan tertutup, investasi properti, koleksi karya seni, pesawat, uang tunai, dan berbagai jenis aset lainnya.

Wealth-X memperkirakan, empat negara di Asia sebagai pusat pertumbuhan orang-orang superkaya dari kawasan ini. Keempatnya adalah Indonesia, India, Mongolia, dan China. Berikut adalah penjelasan Wealth-X bagi keempat "hotspot" ini:

 1. India

Negara dengan skala ekonomi terbesar di Asia ini, mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 6,9 persen pada 2011 dan diprediksi menjadi 6,6 persen pada 2012.

Perlambatan ini karena ketidakpastian perekonomian dunia, serta kebijakan moneter yang diperketat oleh bank sentral India. Akibatnya, tingkat suku bunga meningkat dan arus investasi melamban.

Wealth-X mencatat India memiliki sekitar 7.730 orang super kaya dengan nilai kekayaan mencapai US$ 925 miliar. Jumlah ini merosot dibandingkan setahun sebelumnya, yakni sebanyak 8.215 orang dengan harta US$ 980 miliar.

Saat ini terdapat 109 miliarder di India, dengan harta kekayaan masing-masing rata-rata sebesar US$ 1,7 miliar. Kelompok miliarder ini mengambil porsi 1,4 persen dari total orang super kaya Indonesia.

Sementara itu, orang super kaya Asia dengan kekayaan US$ 30-49 juta mencapai 45,7 persen dari populasi kalangan jetset India. Total kekayaan kelompok ini mencapai US$ 125 miliar.

Indikator penurunan kekayaan orang super kaya India terlihat dari penurunan produk domestik bruto (PDB), nilai tukar, dan pasar keuangan. Sementara itu, untuk investasi properti dan barang-barang mewah, justru naik.

Wealth-X mengingatkan bertambah atau berkurangnya jumlah orang super kaya India ke depan sangat ditentukan oleh upaya pemerintah mendefinisikan kembali arah kebijakan pembangunan ekonominya.

 2. China

Sebagai negara yang kini menjadi pengontrol pertumbuhan ekonomi dunia, China tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi sejak 2011. "Sang Naga" kini tengah berupaya untuk menyeimbangkan kembali perekonomiannya dengan lebih banyak mengandalkan daya serap domestik lewat konsumsi dan produksi di berbagai sektor.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilihan bagi pemerintah China untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi mereka. Data Bank Dunia menunjukkan investasi China pada aset permanen (fixed asset investment) telah meningkat 45 persen pada 2010.

Dalam setahun terakhir, China terus was-was dihadapkan pada ancaman transisi kekuatan politik, gangguan besar perekonomian, dan kemungkinan munculnya ketidakseimbangan ekonomi. Para pengamat sepakat bahwa Negeri Tirai Bambu harus mempertahankan pemerintahan dan birokrasi dalam kondisi status quo.

China saat ini memiliki jumlah orang super kaya sebanyak 11.245 orang dengan harta kekayaan mencapai US$ 1,58 triliun. Di antara mereka, ada kalangan super kaya yang masing-masing memiliki harta minimal bernilai US$ 30-49 juta. Jumlah mereka mencapai 4.610 orang.

Wealth-X mencatat orang-orang super kaya China menempati tiga kota utama, yaitu Beijing, Shanghai, dan Shenzen. Sementara itu, Guangzhou, Hangzhou, dan Chengdu tercatat menjadi kawasan yang banyak melahirkan orang-orang kaya baru.

Untuk melihat perkembangan orang super kaya di China, indikator PDB, pasar keuangan, dan properti menunjukkan gejala penurunan. Tetapi, nilai investasi dalam kurs asing dan barang-barang mewah justru naik.

 3. Indonesia

Sebagai negara dengan skala ekonomi terbesar di Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 naik menjadi 6,5 persen. Pada tahun ini, laju ekonomi diperkirakan akan melemah ke level 6 persen dengan prospek yang dinilai tetap menjanjikan.

Indonesia diuntungkan dengan kondisi demografis yang sangat besar, di mana lebih dari setengah penduduknya berusia kurang dari 30 tahun. Kalangan ini berpotensi menjadi masyarakat kelas menengah baru di kemudian hari.

Namun, Indonesia dinyatakan laporan itu masih harus menyelesaikan berbagai masalah seperti pemberantasan korupsi dan inefisiensi birokrasi. Ketidaktersediaan infrastruktur juga menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Investor umumnya menunggu aksi nyata dari reformasi yang digulirkan Indonesia.

Pertumbuhan jumlah orang super kaya di Indonesia selama ini ditopang oleh kinerja perekonomian yang baik serta prospek kelanjutan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.

Wealh-X melaporkan, selama setahun terakhir, jumlah orang kaya dengan nilai harta lebih dari US$ 30 juta di Tanah Air, meningkat 4,7 persen menjadi 785 orang.

Dari populasi itu, jumlah miliarder dengan rata-rata kekayaan minimal US$ 2 miliar kini mencapai 25 orang. Sementara itu, kalangan super kaya Indonesia dengan kekayaan minimal US$ 30-49 juta berjumlah 380 orang dengan total kekayaaan ada yang mencapai US$ 120 miliar.

Peningkatan populasi tersebut diikuti bertambahnya harta kekayaan mereka. Hingga 31 Juli 2012, nilai kekayaan para miliarder Indonesia mencapai US$ 120 miliar. Jumlah itu naik 41,2 persen dibandingkan posisi 31 Agustus 2011, sebesar US$ 85 miliar.

 4. Mongolia

Negara Jenghis Khan ini mampu menunjukkan pertumbuhan ekonomi menakjubkan selama 2011, yakni tumbuh 17,3 persen atau hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Bahkan, pada kuartal I 2012 ekonomi Mongolia masih tetap tumbuh tinggi mencapai 16,7 persen.

Pertumbuhan itu tak terlepas dari pengeluaran pemerintah yang mencapai 56 persen dari total PDB. Ini alokasi bujet yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meningkatnya kekayaan orang-orang super kaya Mongolia terutama disebabkan meroketnya harga komoditas beberapa tahun lalu. Sayangnya, volatilitas harga komoditas menyebabkan pertumbuhan harta dan jumlah orang kaya Mongolia menjadi tak seimbang.

Pertumbuhan orang kaya Mongolia sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi yang stabil, masuknya arus modal asing, dan permintaan komoditas yang terus meningkat dari negara-negara dengan pasar sedang berkembang.

Saat ini, Mongolia memang baru memiliki populasi orang super kaya sebanyak 40 orang dengan harta kekayaan mencapai US$ 6 miliar. Jumlah ini meningkat 14,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang 35 orang. Sementara itu, harta orang-orang super kaya Mongolia naik 20 persen dari 2011. (kd)

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More