blog-indonesia.com

Kamis, 28 Februari 2013

Sky Aviation Super Jet 100

 Mengintip kecanggihan Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia   

Maskapai nasional Sky Aviation tidak terpengaruh tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 saat joy flight tahun lalu. Maskapai ini tidak membatalkan pesanan 12 unit pesawat ini meski pernah menabrak Gunung Salak.

Pesawat pertama telah datang. Wartawan diperkenankan masuk ke dalam pesawat dan melihat lebih dekat ruang kabin dan diberi penjelasan mengenai teknologi yang ada di pesawat buatan Rusia ini.

Dari keterangan yang diterima merdeka.com, pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia ini mempunyai kemampuan kecepatan terbang maksimum 0.81 kecepatan suara (Mach 0.81), pada ketinggian 40.00 kaki.

Pesawat tersebut juga disebut sebut bisa mendarat di bandara dengan landasan pacu pendek 1.731 meter. Pada pesawat kapasitas 87, tersedia dua pilihan kelas yaitu kelas bisnis (12 kursi) dan kelas ekonomi (75 kursi) dengan jarak kursi yang cukup nyaman.

Pesawat pertama milik Sky Aviation ini akan ditempatkan di Makassar sebagai Home Base dengan tujuan rute Makassar-Sorong/pp, Sorong-Jayapura/pp, Makassar-Luwuk/pp, Makassar-Balikpapan/pp, dan Makassar-Denpasar/pp.

"Kehadiran pesawat SSJ 100 semakin memperkuat layanan PT Sky Aviation dalam melayani rute rute baru dan menjadi penghubung perekonomian Indonesia khususnya di wilayah yang membutuhkan transportasi udara," jelas Direktur Utama Sky Aviation, Krisman Tarigan saat konfrensi pers di Jakarta, Kamis (28/2).(mdk/noe)

 Sky Aviation ingin mendunia dengan Sukhoi   

Meskipun baru berkecimpung di dunia maskapai berjadwal baru 2,5 tahun, namun Sky Aviation sudah mempunyai mimpi untuk menguasai dunia dengan menggunakan pesawat barunya, Sukhoi Superjet 100.

Presiden Komisaris Sky Aviation Jusuf Ardy bercita-cita ingin menguasai penerbangan di dunia. Sebelum berkecimpung di dunia maskapai berjadwal, Sky Aviation memang hanya melayani penerbangan sewa atau carter.

Dalam perjalanannya, Sky Aviation pertama kali menggunakan pesawat Cessna Caravan yang kemudian diteruskan menggunakan pesawat Fokker.

"Rute pertama yang kita layani adalah Surabaya - Banyuwangi dengan Cessna Cravan, dan setelah itu kita menggunakan Fokker. Setelah itu kita gunakan Boeing 737," jelas Jusuf dalam konfrensi per si Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/2),

Saat ini, Sky Aviation telah memesan 12 pesawat buatan Rusia yaitu Sukhoi SSJ 100. Pesawat tersebut akan melayani penerbangan Indonesia bagian timur.

"Visi awal kita adalah fly at the sky, terbang di semua langit dunia. Kita akan perkenalkan SSJ-100 ke Indonesia dan ini untuk Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, pihak Sky Aviation mengaku masih optimis dalam menggarap pasar Indonesia Timur meskipun sebelumnya pesawat Sukhoi mengalami kecelakaan di Gunung Salak saat joyflight.(mdk/rin)

 Hemat bahan bakar, alasan bos Sky Aviation ngotot gunakan Sukhoi   

Direktur Utama PT Sky Aviation, Krisman Tarigan akhirnya buka-bukaan mengenai keputusannya tidak membatalkan pembelian 12 pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia. Padahal pesawat tersebut pernah menabrak gunung Salak ketika melakukan Joy Flight tahun lalu.

Menurut Krisman alasan utama Sky Aviation tetap menggunakan Sukhoi adalah karena pesawat tersebut sangat ekonomis. Penggunaan bahan bakarnya hanya 60 persen dari konsumsi pesawat jet yang dimiliki Sky saat ini (selain Sukhoi).

"Pemakaian bahan bakar pesawat sangat hemat. Bahan bakar ini merupakan komponen biaya tertinggi di operasi pesawat. Dengan ini kita akan menghemat," jelasnya saat konfrensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (28/2).

Alasan lain, Sukhoi mempunyai seat atau tempat duduk yang tidak begitu banyak. Dengan demikian, tingkat load factor atau tingkat keterisian penumpang bisa mencapai 100 persen.

"Bisa dibayangkan penggunaan bahan bakar hemat dan load factor 100 persen, ini sangat hemat," jelasnya.

Pihaknya juga terkesan dengan keunggulan pesawat yang terdiri dari 87 dan 97 seat ini yang bisa mendarat di landasan pendek. Ini dinilai akan menguntungkan Sky karena mereka akan bisa masuk ke bandara pelosok Indonesia.

"Sukhoi ini bisa mendarat di landasan pendek walaupun kurang 2.000 meter. Dan juga kami ditawari fasilitas finansial yang menarik dari pihak lessor," katanya.(mdk/noe)

 Jet Sukhoi Tiba, Sky Aviation Buka Rute Baru 

Sukhoi Super Jet 100 fokus dalam penerbangan Indonesia Timur. 

Satu pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ-100) milik PT Sky Aviation tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, hari ini. Pesawat jet sipil buatan Rusia itu akan berkonfigurasi dua kelas, bisnis dan ekonomi.

Direktur Utama Sky Aviation, Krisman Tarigan, menjelaskan, 12 pesawat SSJ-100 yang dipesan Sky Aviation berkapasitas 87 penumpang dan 98 penumpang. Untuk konfigurasi 87 penumpang terdiri atas kelas bisnis sebanyak 12 kursi dan kelas ekonomi 75 kursi.

Sukhoi Super Jet 100 berkemampuan terbang maksimal 0,81 kecepatan suara pada ketinggian 40 ribu kaki. SSJ-100 dapat beroperasi di landasan pacu pendek sepanjang 1.731 meter.

Pesawat SSJ 100 pertama akan ditempatkan di Makassar sebagai home base dengan tujuan Makassar-Sorong (PP), Sorong-Jayapura (PP), Makassar-Luwu (PP), Makassar-Balikpapan (PP), dan Makassar-Denpasar (PP).

"Kehadiran pesawat ini memperkuat layanan Sky Aviation dalam melayani rute-rute baru dan menjadi penghubung perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah yang membutuhkan transportasi udara," kata Krisman.(art)

 Sky Aviation Jamin Keselamatan Naik Sukhoi Super Jet 100 

Sky Aviation menjamin suku cadang pesawat tersedia.

Satu dari 12 pesawat Sukhoi Super Jet 100 milik maskapai Sky Aviation tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sky Aviation menjamin keamanan pesawat buatan Rusia itu.

Direktur Utama Sky Aviation, Krisman Tarigan, menjelaskan, untuk menjamin keamanan pesawat dan keselamatan penumpang, Sky Aviation mengikuti pesawat Sukhoi itu dalam Super Care Agreement Program dengan Super Jet International (SJI).

"Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami. Untuk mewujudkannya, kami menjamin ketersediaan suku cadang dan tingkat keandalan pesawat armada SSJ 100 melalui Super Care Agreement Program dengan Super Jet International (SJI)," kata Krisman di Jakarta, Kamis 28 Februari 2013.

Selain itu, Sky Aviation menjamin keselamatan penumpang dengan penerapan program asuransi penerbangan Sky Protection, tanpa membebani biaya tambahan bagi penumpang.

"Inovasi Sky Protection menempatkan kami sebagai penerbangan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang melindungi pemegang tiket di setiap rute penerbangan Sky Aviation, dimulai sejak pembelian tiket dengan nilai tanggungannya mencapai Rp 1,25 miliar," kata dia.

Seperti diketahui, Sky Aviation menyiapkan investasi hingga US$ 380,4 juta untuk memborong 12 pesawat SSJ-100. Kontrak pembelian dilaksanakan di International Aviation and Space Salon MAKS 2011 di Zhukovsky, Rusia, Agustus 2011. Nantinya, 12 pesawat SSJ-100 milik Sky Aviation akan terus datang hingga 2015. (art)


  Merdeka | Vivanews  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzuKXZz7DA9Y-b0_1ZIg4l1-Si_QQOgNYEZH6g1x2uUjLSYPRt8WhqPUehlrD35o36iIFpujKTIMiMwqRlUzHCfKT-a87fzfu77qvEv_EILRZACrgrNglyzx3QGI1aLE9B5cVrP9SoNdw/s35/cinta-indonesia.jpg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More