blog-indonesia.com

Selasa, 11 Juni 2013

Harimau Sumatra Diobati dengan Akupunktur

Seekor harimau Sumatra dari taman safari Ramat Gan di Tel Aviv, Israel mengalami infeksi telinga dan diobati dengan akupunktur. Harimau berusia 14 tahun ini dibius sebelum mendapat tusukan jarum akupunktur. 

Pakar pengobatan alternatif, Mor Mosinzon (kiri) memeriksa Pedang, harimau Sumatra yang menderita infeksi telinga, di Taman Safari Ramat Gan dekat Tel Aviv, Israel hari Minggu (9/6). TEL AVIV, ISRAEL — Pengobatan alternatif tampaknya tidak hanya bagi manusia saja. Hewan juga mendapat pengobatan alternatif jika pengobatan medis tidak memberi hasil yang menggembirakan.

Pedang, harimau Sumatra milik Taman Safari Ramat Gan d Tel Aviv, Israel menderita sakit telinga kronis sehingga harus dirawat setiap beberapa bulan. Para pakar hewan di Israel, hari Minggu memilih menggunakan metode pengobatan ini karena pengobatan lazim bagi hewan tidak mampu menyembuhkannya.

Mor Mosinzon, pakar pengobatan alternatif bagi hewan di Taman Safari Ramat Gan mengatakan

Mosinzon mengatakan, "Pedang menderita sakit telinga jadi setiap beberapa bulan sekali dibius dan telinganya dibersihkan dan hari ini diobati dengan akupunktur yang diharapkan bisa membantu kondisi kesehatannya."

Jarum-jarum akupunktur ditusukkan di sekitar telinga Pedang yang sakit, metode pengobatan alternatif ini, di Tiongkok lazim digunakan para pakar hewan untuk mengobati berbagai penyakit.

Mor Mosinzon, juga mengatakan Taman Safari Ramat Gan kerap melakukannya pada hewan lainnya, meskipun tantangan yang dihadapi pada harimau lebih besar.

Mosinzon menambahkan, "Kami melakukannya setiap hari pada kucing, anjing, kuda. Lebih sulit melakukannya pada hewan liar karena kita tidak bisa dekat dengan mereka."

Pedang bukan satu-satunya harimau asal Indonesia yang tinggal di kebun binatang di Israel. Kebun binatang Jerusalem Biblical di Yerusalem mencantumkan dua harimau Sumatra dalam situs webnya yang diberi nama Avigdor dan Chana. Keduanya adalah sumbangan dari seorang warga di Amerika dan seorang donatur yang tidak ingin namanya dikenal.(Made Yoni/ Sumber: AP, Reuters)


  VoA  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More