blog-indonesia.com

Minggu, 06 Oktober 2013

"Saya Chief Salesperson Indonesia Inc... "

Nusa Dua, Bali - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa juga melontarkan guyonan pada saat membuka CEO Summit 2013. Pertemuan ini menjadi bagian dari seri KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, 1-8 Oktober ini.

Pada akhir pidato pembukaan CEO Summit, Yudhoyono menyebut dirinya sebagai Chief Salesperson Indonesia Inc. Omong-omong, ungkapan Indonesia Incorporated ini sebetulnya sudah lama dilontarkan, sejak masa Presiden Soeharto berkuasa di awal '90-an.

"Saya sebagai Chief Salesperson Indonesia Inc, mengundang Anda semua untuk berinvestasi di Indonesia dan membangun kerja sama yang kuat," kata Yudhoyono, di hadapan 1.200-an CEO se-Asia Pasifik, di BICC, Nusa Dua Bali, Minggu.

Guyonan itu langsung disambut tepuk tangan dari para hadirin yang kebanyakan adalah pimpinan tertinggi perusahaan-perusahaan Asia Pasifik.

"Mari kita pastikan APEC dapat membawa kemakmuran pada semua penduduk di kawasan Asia Pasifik," kata Yudhoyono, di depan semua pebisnis yang menguasai aset 60 persen bisnis dunia.
 

Presiden Yudhoyono undang CEO APEC investasi di Indonesia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang para CEO APEC untuk berinvesatasi di Indonesia saat menyampaikan pidato pembukaan APEC CEO Summit di Nusa Dua, Bali, Minggu.

"Sebagai kepala penjualan Indonesia Inc, sebagai sebuah perusahaan berupa negara, saya mengundang Anda semua untuk meningkatkan peluang bisnis dan investasi di Indonesia," kata Presiden SBY.

Menurut SBY, APEC telah menjadi salah satu pengerak dalam pertumbuhan dan pemulihan ekonomi global karena perannya yang besar, yakni mencapai 44 persen atas perdagangan dan investasi di dunia dilakukan oleh ekonomi APEC.

Terkait hal ini, PPresiden mengatakan memiliki potensi yang besar sebagai tujuan investasi dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil yang mencapai 6 persen di beberapa tahun terakhir, perkembangan demokrasi yang terus mengakar, pertumbuhan kelas menengah yang pesat, dan reformasi biokrasi yang terus menerus.

Sementara sebagai organisasi, ekonmi APEC diharapkan tumbuh 6,3 persen di 2013 dan 6,6 persen di 2014, dimana dua kali lebih besar dari prediksi IMF terhadap pertumbuhan global.

Namun, SBY juga menggarisbawahi Indonesia dan APEC harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan persaingan global dengan mencegah proteksionisme, mengintensifkan investasi untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pembangunan infrastruktur.

"Kita juga harus memperkuat peran perempuan, UKM, dan meningkatkan konektivitas untuk mencapai ekonomi yang inklusif menuju pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeadilan," kata dia.

APEC CEO Summit diselenggarakan oleh APEC Business Advisory Council (ABAC) di NUsa Dua, Bali, pada 6-7 Oktober, untuk saling mengemukakan pendapat sektor publik di ekonomi-ekonomi APEC terkait kebijakan yang akan diambil oleh para pemimpin APEC.

Pada 7 Oktober, APEC CEO akan bertemu para pemimpin APEC untuk mengemukakan rekomendasi kepada 21 pemimpin ekonomi APEC dan laporan tentang hasil-hasil pertemuan ABAC sepanjang tahun 2013. ***3***

Presiden bilang lanjutkan liberalisasi perdagangan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan perlunya untuk meneruskan liberalisai perdagangan di anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan.

Presiden Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Minggu pagi, saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi para CEO APEC 2013 (APEC CEO Summit), mengatakan hal itu sebagai salah satu langkah penting ke depan APEC dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat,

"Pertama dan yang terpenting, kita semua perlu melaksanakan peran masing-masing guna mencegah kebijakan proteksionis, dan melanjutkan liberalisasi perdagangan di mana cara tersebut akan meningkatkan kesejahteraan semua warga. Kita juga harus memastikan hubungan perdagangan tidak hanya kuat namun juga seimbang," kata Presiden.

Presiden mengemukakan, sejak APEC didirikan 25 tahun lalu, liberalisasi perdagangan terus berkembang dan mampu menurunkan rata-rata tarif perdagangan 70 persen. Sementara biaya pengurusan bisnis lintas negara juga menurun sekita lima persen. Hasilnya, mampu menghemat 59 triliun dolar AS untuk bisnis.

Pertumbuhan ekonomi kawasan APEC diperkirakan 6,3 persen pada 2013 dan 6,6 persen pada 2014. "Yang berarti lebih dari dua kali lipat rata-rata pertumbuhan dunia," kata Presiden.

Langkah kedua, menurut Presiden perlu adanaya usaha intensif untuk menstimulasi investasi di kawasan, memelihara pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja.

Ketiga, dibutuhkan pengembangan infrastruktur yuang lebih baik sbegai bagian penting keterhubungan di kawasan. Untuk itu diperlukan prioritas bagi APEC dalam membangun konektifitas, dan memndorong sektor sewastya turut berperan dalam pembangunan infrastruktur.

"Hal ini tentu saja tidak hanya membantu untuk memfasilitasi perdaganagan dan investasi, tapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja. APEC perlu mengatasi ketidakefisienan dalam rantai pasokan," kata Presiden.

Keempat, menurut Presiden, guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, harus melibatkan usaha kecil menengah yang merupakan tulang pungguing perekonomian.

Kelima, kerja bersama untuk memastikan stabilitas keuangan, yang merupakan syarat mutlak yang diperlukan untuk semua aktifitas ekonomi yang berkelanjutan termasuk perdagangan dan investasi.

"Anggota APEC dapat membantu untuk menstabilkan pasar keuangan global melaui kerjasama bilateral, begitu pula melalui inisiatif kawasan," kata Presiden.

Keenam, memastikan pembangunan untuk semua, dan memastikan penyediaan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin dan keuangan yang inklusif untuk memastikan pemerataan kesejahteraan.

"Ketujuh, semua ini ((tujuan ekonomi APEC) hanya dapat dicapai jika kita intensifkan konsultasi dan koordinasi kebijakan kita," kata Presiden.


  Antara  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More