blog-indonesia.com

Jumat, 06 Desember 2013

Hormati Mandela, rakyat Afsel tak berani pakai batik Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYNICpyrPdEmjVHQILV6s50PKlEWnnpPv0kXPtkkF-1dzrInKaVgGp-kNiRnm00WkWR4ovwXDovySzZGDQh4gAotIRJtBPCNXE9PqglCbqJnCnqeRPS2pw0IbkmmvuFh01YlXkZA07jPw/s1600/gordon-brown-and-nelson-mandela.jpgPemimpin perjuangan anti-apartheid Nelson Mandela wafat hari ini di rumahnya di Kota Johannesburg, Afrika Selatan. Dia mengembuskan napas terakhir dalam usia 95 tahun. Peraih nobel perdamaian itu tak kuasa melawan penyakit paru-paru yang dideritanya.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki kesan terhadap pada presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan itu. Mandela dinilai telah berjasa memperkenalkan batik Indonesia di kancah internasional.

"Nelson Mandela lebih memperkenalkan batik kita di dunia internasional," kata JK kepada merdeka.com, Jumat (5/12).

Menurut ketua umum PMI itu, Mandela lebih berani daripada dirinya dalam mengenakan batik di acara-acara internasional. "Dia berani memakai batik dalam sidang PBB. Kalau saya barangkali masih ragu memakai batik dan berbicara dalam sidang PBB, tapi dia tidak," ungkapnya.

Bahkan, karena JK begitu dihormati rakyatnya tidak ada satupun warga atau pejabat pemerintahan di Afsel yang berani memakai batik selain Mandela. Kecintaan Nelson Mandela akan batik memang diungkapkan lewat aksi nyata. Dia mengenakan batik dalam berbagai acara resmi bahkan internasional.

"Saya pernah bertanya dengan wakil presiden Afsel, kenapa batik hanya dipakai Nelson Mandela. Dia bilang rakyatnya takut memakai baju itu karena itu dianggap sebagai baju Mandela, sehingga kalau dipakai bisa bahaya," ungkap Kalla.(mdk/did)


  Merdeka  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More