blog-indonesia.com

Senin, 27 Januari 2014

Sistem Kontrol Terpusat di Sepinggan

Airport Operation Database Centre (AODC) dipastikan terpasang di Bandara Sepinggan. Sistem ini akan membuat operasional penumpang dan pengelola bandara menjadi lebih mudah. 

Bandara-bandara di Indonesia terlihat berbenah, terutama dari sisi darat. Yang nyata terlihat adalah pembangunan fisik terminal baik penumpang maupun kargo. Namun di balik itu, sistem-sistem yang mengikutinya di beberapa bandara ternyata juga ikut dikembangkan. Yang sudah nyata dioperasikan di antaranya adalah penanganan bagasi dengan Integrated Baggage Handling Screening System (IBHSS) level 4 di terminal Bandara Kualanamu - Deli Serdang. Sistem ini juga sudah dipersiapkan dan akan dipasang di terminal Bandara Sepinggan- Balikpapan.

Satu lagi sistem yang juga akan diterapkan di terminal Bandara Sepinggan adalah sistem Airport Operation Database Centre (AODC). AODC ini dibeli dari perusahaan UFIS Jerman. Sistem ini memang bukan sistem teranyar di dunia penerbangan. Namun sistem yang bisa mengintegrasikan semua sarana dan prasarana di bandara ini baru satu-satunya yang diterapkan di Indonesia. Sistem itu akan menggantikan sistem manual yang sekarang dipakai di bandara tersebut.

Pihak manajemen Bandara Sepinggan tengah melatih sumber daya manusia untuk menjadi operator AODC tersebut. Mereka selanjutnya akan bekerja mengoperasikan AODC di Airport Operation Control Center (AOCC). Sedangkan sistem AODC sudah mulai dipasang bersamaan dengan perampungan pembangunan terminal.

Terminal mal

Terminal Bandara Sepinggan yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya akan menjadi terminal bandara dengan kapasitas terbesar kedua di Indonesia. Kapasitas terminal yang akan mampu menampung pergerakan 10 juta penumpang setiap tahun ini hanya akan kalah besar dibanding Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai (kapasitas 25 juta penumpang). Mengalahkan Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta (kapasitas masing-masing 9 juta penumpang) dan Terminal Bandara Kualanamu ( kapasitas 8 juta penumpang).

Menurut Manajer Personalia dan Umum Bandara Sepinggan Tris Gunarso, pada tahun 2013, tiap hari di bandara ini ada sekitar 200 pergerakan pesawat. Pesawat yang beroperasi di bandara ini beragam. Mulai dari pesawat jet berkapasitas 200-an tempat duduk hingga pesawat baling-baling berkapasitas 5-10 kursi.

“Saat ini jumlah pergerakan penumpang tiap hari sekitar 16.000 penumpang domestik dan internasional. Jumlah tersebut dipastikan meningkat pada tahun ini dan mendatang mengingat tingkat pertumbuhan pergerakan penumpang di bandara ini rata-rata 16 % setiap tahun,” ujar Tris.

Jumlah itu belum termasuk pergerakan orang-orang yang sehari-hari beraktivitas di bandara. Seperti pegawai bandara dan pegawai tenant-tenant komersial yang beroperasi di bandara serta pengunjung bandara.

Terminal baru ini mempunyai konsep memadukan mal dengan terminal bandara. Di terminal akan banyak dibangun tempat-tempat untuk berbelanja, berkumpul (rapat/ meeting) ataupun sekedar untuk kongkow-kongkow. Dalam pemaparan pengembangan terminal oleh manajemen bandara bahkan disebutkan terminal baru ini akan menjadi tempat berkumpul dan berbelanja tersibuk di Balikpapan.

Jika hal itu terjadi, akan ada tambahan ribuan orang lagi yang akan beraktifitas di terminal bandara ini.

Mengawasi pergerakan puluhan ribu orang tiap hari tentu bukan persoalan gampang. Bahkan persoalannya akan menjadi lebih rumit jika harus mengarahkan ribuan penumpang tersebut untuk melakukan tindakan tertentu di tempat yang tertentu pula.

Misalnya adalah jika terjadi bencana alam, kebakaran, serangan teroris dan sebagainya. Maka penumpang dan semua orang di bandara harus diarahkan ke tempat yang aman. Dan untuk itu, sarana dan prasarana bandara juga harus mendukung dengan cepat dan tepat.

“Walaupun kita tidak mengharapkan itu terjadi, semuanya harus kita persiapkan sedini mungkin. Itulah pemikiran kenapa kita menggunakan AODC di bandara ini,” ujar Pimpinan Proyek pengembangan Bandara Sepinggan Taochid Purnomo Hadi.

Menurut Taochid, dengan digunakannya AODC semua sarana dan prasarana akan terintegrasi pada satu sistim. Dengan demikian penanganannya akan lebih fokus dan optimal. “Misalnya saja jika terjadi kebakaran dan terminal menjadi penuh asap. Maka panel-panel LCD (layar) untuk jadwal penerbangan akan langsung berubah menjadi penunjuk arah ke tempat evakuasi. Pintu-pintu juga akan langsung terbuka,” ujarnya lagi.

Untuk membantu memudahkan pergerakan ini, bangunan terminal juga dibuat seperti sebuah aula besar. Tidak akan ada banyak sekat yang bisa menghambat pergerakan manusia di dalamnya.

Pada saat tidak ada bencana, AODC juga bisa digunakan untuk mengecek operasional sarana-prasarana. Misalnya saja jika ada elevator yang terus berjalan walaupun tidak ada orang yang menaikinya, akan bisa langsung terpantau. Operator di AOCC akan bisa langsung menghubungi teknisi untuk mengecek dan memperbaiki operasional elevator tersebut.

Progres pengerjaan

Menurut Taochid, sampai dengan Desember tahun lalu, proyek pengerjaan terminal dan beberapa bangunan sudah mencapai lebih dari 90%.

Selain pembangunan terminal penumpang, juga dibangun terminal untuk kargo, hanggar pesawat, gedung untuk manajemen bandara, menara navigasi, apron, gedung parkir dan beberapa bangunan penunjang lain. Di terminal juga dilengkapi dengan 11 garbarata, fasilitas yang tidak ada pada terminal lama.

Secara fisik, bangunan terminal baru yang bernuansa biru sudah terlihat gagah jika dilihat dari landas pacu. Terutama jika disandingkan terminal lama yang hanya berkapasitas 1,7 juta pergerakan penumpang per tahun. Hanya saja jika dilihat dari luar (jalan raya), kemegahan terminal baru itu agak terganggu dengan pembangunan gedung parkir yang masih dalam pengerjaan.

Pembangunan keseluruhan diharapkan selesai pada bulan Januari ini. Selanjutnya, terminal Bandara Sepingan akan diresmikan berbarengan dengan peresmian Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai - Denpasar dan Terminal 2 Bandara Juanda - Surabaya. (Gatot R)


  Angkasa  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More