blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Rabu, 30 April 2014

Bill Gates kaji bangun PLTN di Indonesia

Lokasi di Kalimantan dianggap relatif cukup aman dari bencana alam seperti gempa bumihttp://media.viva.co.id/thumbs2/2013/09/16/222136_reaktor-nuklir-ohi-di-jepang_663_382.JPGIlustrasi PLTN di Jepang

Jakarta
★ Perusahaan pendesain reaktor nuklir Terra Power, yang dikembangkan pendiri Microsoft, Bill Gates, masih mempertimbangkan untuk membangun reaktor nuklir generasi terbaru di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Batan Tekno.

"Saya sudah minta supaya dibangun di Indonesia. Saya berkomunikasi dengan Terra Power. Selain Indonesia, mereka juga menjajaki untuk bangun di Tiongkok," kata Direktur Utama PT Batan Tekno, Yudiutomo Imardjoko, di seminar "Indonesia Green Infrastructure Summit 2014", Jakarta, Selasa.

Reaktor nuklir generasi ke-empat itu menggunakan teknologi "Traveling Wave Reactor" yang dinilai Yudiutomo sangat mutakhir dengan daya listrik yang dihasilkan 500 megawatt per reaktor. Bahan bakar untuk mengoperasikan reaktor ini, kata Yudiutomo, juga relatif cukup irit dengan penggantian yang berjangka waktu hingga 60 tahun.

Dari segi pengamanan, dia menjelaskan jika terjadi bencana di sekitar reaktor, terdapat sistem pendingin, sehingga dapat mengurangi resiko dampak negatif bagi manusia.

"Reaktor akan dingin sendiri. Jadi manusia tidak perlu terlibat langsung untuk melakukan pendinginan," ujarnya.

Jika Bill Gates dengan Terra Powernya merealisasikan pembangunan reaktor ini, kemungkinan besar lokasi yang dipilih adalah Pulau Kalimantan. Pasalnya, lima propinsi di Kalimantan telah mengalami peningkatan kebutuhan daya listrik seiring dengan pembangunan tempat pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk industri.

Selain itu, lokasi di Kalimantan dianggap relatif cukup aman dari bencana alam seperti gempa bumi.

"Saya inginkan di Kalimantan. Di sana risiko gempa kecil, kemudian, dengan ada smelter maka kebutuhan (daya listrik) Dapay berlipat-lipat," ujarnya.

Namun, menurut Yudiutomo, faktor perizinan dan regulasi tentang nuklir diperkirakan membuat Terra Power lebih mengutamakan Tiongkok, dibanding Indonesia.

"Sekarang, bagaiamana regulasi dan izin nuklir di negeri ini. Di Tiongkok lebih mudah," ujarnya.(*)


  ★ Antara  

★ [Foto] Menteri M Nuh Pamerkan Mobil Listrik

Mobil itu merupakan buatan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jakarta ★ Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh meresmikan pameran mobil listrik nasional (Molina) di lantai 1 FX Sudirman, Jakarta, Selasa (29/4/2014). Mobil itu merupakan buatan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
M Nuh meresmikan pameran mobil listrik nasional (Molina).
Mendikbud melihat kondisi interior mobil listrik.
Mobil listrik yang dipamerkan ada 2 jenis, yaitu bertransmisi dan non-transmisi. Nantinya, mobil itu akan melakukan tur dari Jakarta ke Surabaya.
Mobil listrik itu menggunakan baterai yang dicharge selama 3 jam dan dapat menempuh sejauh 150 km. Dalam perjalanannya, mobil itu akan singgah di Bandung dan Yogyakarta.
M Nuh melihat salah satu mobil listrik yang dipamerkan. Selain ITS, mobil listrik ini juga dikembangkan oleh UI, ITB, UNS dan UGM. Hanya saja kebetulan ITS yang lebih dulu menyelesaikannya.
Mobil listrik itu menyedot perhatian para pelajar.

  ★ detik  

★ Kapal Komando Buatan TNI AD Mampu Menyaingi Buatan Eropa

Kapal sejenis yang dijual Finlandia harganya mencapai dua kali lipat atau Rp 24 miliar https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkyTJ9xQ7ASClnotPpt_2d6teELaR8mmpofFPG1Sq18v4a8eMAXsl1akFmVWVJjW9PwkPACqcFq1tt669v4gw2xd_4Sm-bkALPdnlwdgRAWP8ztP6kd3tEDxqqsYKBXbxcxB4cuXZVvB0/s1600/kapal-tni-17.jpgJakarta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menyebutkan, pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp 12 miliar untuk riset dan membangun Kapal Motor Cepat (KCM) Komando. Menurutnya, dengan kapal sejenis yang dijual Finlandia harganya mencapai dua kali lipat atau Rp 24 miliar.

"Biayanya Rp 12 miliar dari mulai riset hingga pemasangan senjatannya," kata Budiman dalam peluncuran KMC Komando, di Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara, Selasa (29/4/2014). Budiman menjelaskan, dengan spesifikasi yang sama dirinya mengklaim kapal buatan TNI AD mampu meyaingi negara di Eropa tersebut.

Menurutnya, saat ini TNI AD sedang menggarap 10 unit KMC Komando. Dua unit hasil pesanan 2013 telah selesai dan diuji coba tadi pagi. Sementara itu, delapan unit akan hadir pada tahun ini. "Mudah-mudahan Juni selesai," ujarnya. Budiman pun mengaku puas dengan performa yang ditunjukan oleh KMC Komando pada uji coba tadi pagi.

"Hasilnya sangat memuaskan. Kecepatan tinggi bisa tepat sasaran. Hasilnya sangat bagus," katanya. Diketahui hari ini TNI AD melakukan uji coba peluncuran KMC. Selain mampu bermanuver dengan lihai di atas air, alat utama sistem senjatanya (alutsista) mampu menembakan peluru dengan akurasi yang tinggi walau sedang dalam kecepatan maksimal.

  ★ Tribunnews  

★ Alutsista Andalan Buatan Anak Negeri

 Tidak hanya dipakai sendiri, para tetangga di ASEAN pun berminat beli 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYdtqNtg5auOKr_azohC5nK1OU5Dz2sSd1tJYGRqS-a98QkptaZPegPjMAV4jpsCNKUdjI1CnJAQEmFKxHducfQ53pTx9RkqNOTLlnID7UAqmTzpFWUJEHox_bEQGXy9ZgLmR173n072A/s1600/kapal-tni-21.jpg
Jakarta Ini kabar baik bagi industri pertahanan nasional. Tentara Nasional Indonesia (TNI)  Angkatan Darat (AD) baru saja meluncurkan Kapal Motor Cepat (KMC). Kapal yang diberi nama "Komando" itu asli buatan dalam negeri.

Peluncuran yang digelar di Pantai ABC Ancol, Jakarta, Selasa 29 April 2014, ditandai dengan demonstrasi, manuver dan uji tembak KMC 'Komando'. Disaksikan langsung Kepala Staf AD (KSAD) Jenderal Boediman.

Kapal ini merupakan hasil karya anak negeri. Dari tangan ahli yang terdiri dari para perwira Direktorat Pembekalan dan Angkutan (Ditbekang) TNI-AD dengan melibatkan tenaga ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan tenaga pelaksana pembangunan PT Tesco Indomaritim.

"Kami sudah beli 10 unit. Per unit seharga Rp 12 miliar sudah termasuk biaya riset dan pembangunannya," kata Jenderal Budiman.

Dari sepuluh unit KMC Komando itu, bulan ini baru dua unit yang telah selesai diproduksi. Selebihnya, akan selesai pada akhir bulan depan. Kata Budiman, harga produksi kapal motor ini jauh lebih murah ketimbang membeli kapal sejenis dari luar negeri.

Kapal ini akan didistribusikan ke sembilan Komando Daerah Militer, yakni Kodam Iskandar Muda, Kodam Bukit Barisan, Kodam Sriwijaya, Kodam Mulawarman, Kodam Wirabuana, Kodam Udayana, Kodam Tanjungpura, Kodam Patimura, dan Kodam Cendrawasih.

Daerah operasi kapal ini meliputi rawa, laut, sungai, dan pantai. Kapal ini juga bisa digunakan untuk pendaratan pasukan di pantai dan mampu berlayar terus menerus sejauh 250 NM (mil laut).

KMC berkapasitas 31 penumpang dan tiga ABK. Kecepatan maksimum kapal ini mencapai 35 knot. Tapi, untuk pengembangan berikutnya, kecepatan akan ditambah.

"Tahun 2015 nanti, kecepatannya akan ditambah menjadi 45 knot. Harus lebih cepat dari sekarang, karena pertempuran ke depan memerlukan kecepatan dan akurasi. KMC Komando terus akan kami kembangkan," kata Jenderal Budiman.

Untuk persenjataan, kapal ini dilengkapi dengan sistem senjata mesin berat (SMB) dengan jenis peluru 17,5 milimeter yang mampu menembak hingga 6 kilometer dengan jarak efektif tembakan 2 kilometer. "Dengan begitu, posisi penembak lebih aman," kata dia.

Bukan cuma itu, kapal ini juga memiliki dengan sistem tracking and locking target. Sistem tersebut mengatur penggunaan senjata secara otomatis yang dikendalikan oleh seorang penembak dari dalam ruang kemudi.


 Minim Alat 


Wilayah Indonesia begitu luas. Sarana penunjang sudah menjadi keharusan. Itulah yang diinginkan KSAD Jenderal Budiman.

"Jujur, kadang-kadang kami sedih melihat prajurit yang bertugas di wilayah pesisir dan terpencil. Mereka mengalami keterbatasan transportasi," kata Budiman.

Meski terkadang mendapatkan pinjaman kapal pengangkut pasukan dari satuan di atasnya, seperti Komando Militer wilayah setempat, namun kendala teknis sering tak teratasi.

Tak jarang, kapal yang dipinjamkan itu justru tidak dapat digunakan karena medan perairan yang dilalui terlalu dangkal. Sedangkan kapal yang ada rata-rata untuk perairan dalam.

Dia khawatir, ketidakmampuan TNI dalam menunjang sarana operasi anggotanya, dimanfaatkan pihak lain yang justru akan merugikan kedaulatan bangsa. "Kami memikirkan tentara yang berada di wilayah kecil (Kepulauan) ini, jangan sampai dibiayai oleh pihak lain (asing)," kata dia.

Oleh karena itulah, kata Budiman, pihaknya melakukan kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan PT Tesco Indomaritim, untuk mengembangkan teknologi KMC Komando. Kapal yang dapat digunakan di permukaan air dengan kedalaman hanya satu meter.

 Geliat produksi anak negeri 


Kita patut berbangga. Anak bangsa sudah bisa memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) sendiri. Sehingga, tidak terlalu bergantung pada negara lain.

Menurut Wakil Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, pertahanan Indonesia di level menengah memang menggunakan produk dalam negeri selama ini, yaitu hasil produksi PT Pindad.

"Kapal combatant dan kapal angkut buatan PT PAL juga sudah digunakan," kata Sjafrie di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 5 Februari 2014.

Kata dia, saat ini PT Pindad sudah memproduksi 250 panser Anoa dan puluhan ribu senjata api dan pistol yang sesuai standar TNI.

Bahkan, kata dia, beberapa alutsista sudah diekspor ke sejumlah negara ASEAN. Beberapa negara ASEAN sudah mencapai proses nego terkait pembelian alutista buatan Indonesia. Misalnya, Brunei Darussalam dan Malaysia ingin membeli panser. Kedua negara itu, kata Sjafrie, juga tengah mengobservasi pesawat CN 235.

Sementara itu, Arab Saudi dan Korea Selatan sudah membeli pesawat jenis Boeing 235. "Ini cukup membanggakan untuk pesawat 235 dan 295. Sayap dan radar pesawat itu buatan Bandung," ujar Sjafrie.

Sjafrie mengatakan, industri pertahanan Indonesia memang sudah mampu memenuhi tingkat menengah. Namun, saat ini, Indonesia masih harus mengimpor alutsista tingkat tinggi, seperti pesawat tempur, kapal tempur, dan kapal selam.

Meski begitu, Sjafrie yakin, dalam 10 tahun mendatang, Indonesia sudah mampu membuat alutsista tingkat tinggi. "Dalam 10 tahun lagi bisa membuat kapal tempur sendiri," ujar dia.

 Produk Unggulan 



http://tepianwaktu.files.wordpress.com/2013/05/20130518-141502.jpg?w=660
AASAM (Ikahan)
Kebangkitan industri pertahanan dalam negeri bukan pepesan kosong. Buktinya, sejumlah negara mulai tertarik menggunakan alutsista buatan Indonesia. Sebut saja Irak.

Persenjataan buatan Indonesia dinilai tepat untuk keperluan Irak. Selain harga bersaing, kualitas juga boleh diadu. Senapan Serbu 2 (SS2) produksi Pindad misalnya, telah sukses mengantar TNI beberapa kali juara lomba menembak tingkat Asia-Pasifik.

Pada lomba tembak internasional di Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2012, Indonesia juara. Para jago tembak dari TNI Angkatan Darat mengalahkan tuan rumah Australia, dan juga negara besar seperti Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Selandia Baru.

Selain senapan serbu, Baghdad juga terpincut panser Anoa. Kendaraan lapis baja itu  dinilai cocok untuk perkotaan.

"Letak geografis Irak menjadi alasan pihak pemerintah Irak jatuh hati pada SS2 dan Anoa," ujar Direktur Utama PT Pindad Adik A. Soedarsono.

Dua negara tetangga, Brunei dan Malaysia, pun jatuh hati pada panser Anoa buatan Indonesia.

Berikut produk unggulan dalam negeri:

 CN 235 Maritime Patrol 

Spesifikasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEcZhdyCYM29FIX6Mo7JcMKz_ABRr9iTVIWlSFKhkZV-UO0pAPOVTADw_zUzjW8lXayaex-NYfIfn9tZYaFtUZwa7nD_joKsKjQ7dGopF8TY1472DFQuV5kVV-JF4VKaFRi1NKBtBO0Ag/s1600/2013+nov+aerotech+2.jpgKru : 2 pilot
Kapasitas : 45 penumpang
Panjang : 21,40 m
Bentang sayap : 25,81 m
Tinggi : 8,18 m
Area sayap : 59,1 m2
Berat kosong : 9800 kg
Berat isi : 15.100 kg
Maksimum berat : 15,100 kg
Tenaga penggerak : 2xGE CT79  1,395 kW (1850 bhp)
Kecepatan max : 509 km/jam
Jarak : 796 km
Daya menanjak : 542 m/menit

 Senapan Serbu SS1 dan SS2 

Spesifikasi SS1
http://img834.imageshack.us/img834/1878/serbumarinized.pngBerat : 4,01 kg
Panjang : 997 mm
Peluru : 5,56 x 45 mm
Mekanisme : operasi gas, bolt berputar
Rata tembakan : 700 butir / menit
Kecepatan peluru : 710 m/s
Jarak efektif : 450 m
Amunisi : magazin bos 30 butir
Alat bidik : besi dan teleskop

Spesifikasi SS2
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9SHPkEwkhTKaK6m_3inLEiQmAOkDk1z6SdXP1doJHjQ4RkH-tt2qvoIBKX8clGwfhl7qOcpn1CtnLg6B67W6YW9CucPV7DMmZ6GJmO-q4wZMcaC6mujzqe0dmRHJFKHQjbFrw9HfUgoI/s1600/SS2-Senapan-Serbu-2-Pindad.jpgBerat kosong : 3,2 kg
Panjang : 930 mm
Panjang laras : 460 mm
Peluru : 5.56 x 45 mm
Mekanisme : piston gas, bolt berputar
Rate tembakan : 700 butir / menit
Kecepatan peluru : 710 m/s
Jarak efektif : 450 m
Amunisi : magazin bos 30 butir
Alat bidik : besi

 Panser Anoa 

Spesifikasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFRll7RvDyn4oe3UCgv2sHpSC8QUW2ZIq2VLCTw8LgtOUBewbuVFqUZu95B-smlhkntvPGgfDsTm9Iu2sungwIGjf-L5VfbIc3J4WOr7GsegQJ62mHxAVGps3Bo_EdfVL8L_g6eUUke1I/s1600/IMG_8759-99.jpgBerat : 11 ton, 14 ton (combat)
Panjang : 6 m
Lebar : 2,5 m
Tinggi : 2,5 m/2,9 m (varian FSV)
Awak : 3 plus 10 penumpang
Tempur : lapis baja Monpcoque
Senjata utama : Senapan mesin 12,7 mm, granat CIS 40 AGL
Senjata pelengkap : 2x3 66 mm peluncur granat
Jenis mesin : Renault MIDR 062045 diesel turbo 6 silinder
Daya kuda/ton : 22,85 HP/ton
Transmisi : otomatis, ZF S6HP602
Suspensi : Independen
Ground clereance : 40 cm
Kapasitas tangki : 200 liter
Daya jelajah : 600 km
Kecepatan : 90 km/jam
(ren)

  Vivanews  

RI Ingin Bisa Bikin Satelit 5 Tahun Lagi

Ahli tersebut telah dipercaya oleh lembaga internasional dan terlibat dalam pengembangan satelit Surabaya Indonesia masih tergantung pada pengadaan atau pembelian teknologi satelit dari luar negeri. Seperti pembelian satelit oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai US$ 250 juta atau setara Rp 2,5 triliun.

BRI membeli satelit dari perusahaan profesional asal Amerika Serikat yakni Space Systems loral. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk satelit impor, Indonesia berencana bisa membuat dan meluncurkan satelit sendiri dalam 5 tahun ke depan.

"Kita ingin sekali dalam 5 tahun ke depan sudah mampu. Kita punya satu ahli," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Ahli tersebut telah dipercaya oleh lembaga internasional dan terlibat dalam pengembangan satelit. "Tapi kan satu, ini harus tim besar yang sangat ahli," sebutnya.

Kepada Dahlan, sang ahli telah mengusulkan rencana pengembangan satelit dan menentukan lokasi yang tepat untuk peluncuran satelit.

"Sudah mengusulkan kepada saya untuk meluncurkan satelit sendiri, dia sudah tahu dari mana meluncurkannya," ujarnya.

Saat ditanya BUMN mana yang bakal mengembangkan satelit, Dahlan belum menentukan pilihan.(feb/hds)

  ★ detik  

RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA

Ilustrasi stasiun luar angkasaIlustrasi stasiun luar angkasa

Lapan sebagai induk dari pusat teknologi luar angkasa telah lama bermimpi memberikan hadiah besar kepada bangsa Indonesia dengan berbagai hasil riset dan penemuannya. Berbagai hal telah diraih untuk dipersembahkan kepada bangsa dan negara. Beberapa hal telah dapat kita lihat dan diuji coba, seperti contoh: Lapan Surveillance UAV 02 (LSU 02), Satelit Lapan A1 (Lapan Tubsat), roket rx 1220, rx 350, rx 550 dan berbagai satelit lainnya yang mampu memberikan sumbangsih besar dalam dunia teknologi bangsa Indonesia.

Setelah berbagai riset dan penelitian dilakukan, tidak salah kiranya jika bangsa Indonesia ingin selangkah lebih maju bermimpi memiliki “stasiun luar angkasa republik Indonesia”

Sesuai dengan undang undang nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan.

Hal ini mendapat persetujuan dari TNI dan KeMenham, karena nantinya dapat digunakan sebagai sarana pertahanan negara Indonesia dari LUAR angkasa. Proyek “stasiun luar angkasa Republik Indonesia” dibantu beberapa negara seperti jepang, jerman, china, sehingga “stasiun luar angkasa republik Indonesia” mirip dengan ISS.

 Guna dan Tujuannya adalah : 

1.Sebagai pusat penginderaan jarak jauh;
2.Pusat pengujian cuaca dan deteksi dini bencana alam;
3.Pusat operasi riset militer: kendali uav,rudal pinter, rudal balistik, sistem anti serangan udara;
4.Pusat kendali sistem radar, sains antariksa dan citra bumi dan atmosphers.

Negara yang membantu untuk point 1 dan 3 : rusia, china, jerman. Negara yang membantu point 2 dan 4 : jepang

 Target dan pemantapan : 

1.Riset dan uji coba awal baik roket dan modul pendukung;
2.Pelatihan calon astronot Indonesia;
3.Seleksi titik penempatan stasiun ruang angkasa;
4.Merumuskan dan memantapkan rencana;
5.Pembuatan space shuttle stasiun ruang angkasa bekerja sama dengan iss/eropa;
6.Peluncuran perdana ditargetkan 2030-2035 oleh putra putri bangsa Indonesia.

Beberapa riset telah dilakukan UNTUK mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA, baik design dan teknologi roketnya, terutama roket pendorong.

 BIDANG TEKNOLOGI MOTOR ROKET 

Bidang Teknologi Motor Roket mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi motor roket, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Teknologi Motor Roket menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana kegiatan Bidang Teknologi Motor Roket;
b. Pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Motor Roket Padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
c. Pelaksanaan kegiatan Perancangan, Asembling dan Pengujian motor roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
d. Pelaksanaan kegiatan Simulasi dan anlisis dinamika fluida Sistem propulsi Roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
e. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sistem kontrol pada enjin roket cair dan serta propulsi maju serta pengujiannya;
f. Pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan analisis untuk peningkatan performa motor roket padat, roket cair dan Propulsi Maju;
g. Pelaksanaan kegiatan pelayan pengujian dan informasi data performa system propulsi roket padat, Roket cair dan Propulsi Maju;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program

Bidang Teknologi motor roket terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang Teknik Mesin, Teknik kimia, Teknik fisika, Teknik elektro, aerodinamika, dinamika fluida, fisika, matematika terapan, termodinamika, Teknologi Material, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :

a. Kelompok Penelitian Motor Roket Padat;
b. Kelompok Penelitian Enjin Roket Cair;
c. Kelompok Penelitian Propulsi Maju;
d. Kelompok Penelitian Kontrol roket Cair dan propulsi maju;
e. Kelompok Penelitian Komputasi dan Dinamika Fluida;
f. Kelompok Penelitian Data Akusisi Uji Motor Roket.

 Riset Propelan dan Aerodinamika 

Bidang Propelan terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang struktur mekanika, mesin, kimia, fisika, aerodinamika, fisika nuklir, matematika, termodinamika, bahan, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :

a. Kelompok Penelitian Komposisi Dasar Propelan Padat;
b. Kelompok Penelitian Proses Pembuatan Propelan;
c. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Propelan;
d. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Liner-Inhibitor;
e. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Bahan Pyroteknik;
f. Kelompok Penelitian Uji Mutu Propelan Padat;
g. Kelompok Penelitian Pembuatan Bahan Baku Propelan.

 Kerja sama dengan negara luar 

kerja sama dengan jepang: diwakil:i JAMSS (Japan Manned Space System) kita belajar :Pressurized Module (PM), 2) Exposed Facility (EF), 3). Experiment Logistics Module-Pressurized Section (ELM-PS), 4)Experiment Logistics Module-Exposed Section (ELM-ES), 5) Japanese Experiment Module Remote Manipulator System (JEMRMS), dan 6)Inter-orbit Communication System (ICS).

Sementara Lapan diwakili Pusteksat menjelaskan tentang program pengembangan satelit yang sudah dilakukan sejak peluncuruan satelit LAPAN-TUBSAT tahun 2007 hingga rencana pengembangan satelit di tahun 2025.dalam rangka mewujudkan peluncuran perdana 2030-2035.

 Pusat peluncuran : 

“Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai.

 Kerja sama dengan TNI/kEMENHAM 

Lapan memiliki cita-cita untuk dapat meluncurkan roket pengorbit satelit dan membantu pemenuhan kebutuhan persenjataan TNI. Dalam ini tni mengingkan suatu sistem kendalisatelit yang dapat meraba, mendengar, dan merasakan serta melacak baik dengan suara, panas bumi, dan titik panas,semua ancaman serangan militer. Sistem anti serangan rudal dan anti balistic misile untuk itu beberapa model satelit hasil riset telah diuji coba dan dapat diterapkan pada stasiun luar angkasa RI.

 Uji coba berkala 

Beberapa model roket Lapan yang telah di produksi oleh Pusat Teknologi Roket diantaranya adalah RX 320 yang merupakan jenis roket pengorbit satelit. Roket ini berhasil di uji statik pada 2 Juli 2013 di Instalasi Uji Statik Roket milik Lapan di Rumpin Bogor. Roket yang mempunyai daya dorong maksimum 6 Ton tersebut dirancang dengan tujuan untuk mendukung program pembuatan Roket Pengorbit Satelit (RPS) secara mandiri. Rencananya, RPS terdiri dari empat tingkat kombinasi dari dua jenis roket, yaitu RX-420 dan RX-320. Kegiatan uji statik roket RX 320 ini mempunyai tujuan untuk menguji validasi sistem propulsi dan menguji validasi kekuatan struktur motor roket dimana nantinya dapat dipilih jenis roket yang akan menjadi pengantar dalam mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA.(by Telik Sandi).

  ★ JKGR  

Mahasiswa UGM manfaatkan ampas tebu untuk biobriket

Pengembangan biobriket diharapkan digunakan sebagai pembangkit listrik Mahasiswa UGM manfaatkan ampas tebu untuk biobriketYogyakarta Tim mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta memanfaatkan limbah ampas tebu dan enceng gondok untuk bahan pembuatan biobriket.

"Biobriket limbah ampas tebu dan enceng gondok itu sebagai alternatif sumber energi terbarukan untuk Indonesia swadaya energi," kata ketua tim mahasiswa Rivandi Pranandita Putra di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, selama ini ampas tebu hanya menjadi limbah yang tidak banyak dimanfaatkan masyarakat. Bahkan menjadi sumber pencemaran lingkungan di sekitar pabrik gula.

"Padahal, di dalamnya masih berpotensi digunakan untuk sumber energi alternatif melalui pengolahan lebih lanjut," katanya.

Ia mengatakan dalam satu kilogram limbah ampas tebu mengandung sekitar 2,5 persen gula dengan nilai kalori sebesar 1.825 kkal.

Nilai kalori tersebut masih bisa ditingkatkan melalui pencampuran dengan sumber biomassa lainnya seperti enceng gondok.

"Melihat luasnya perkebunan tebu di Indonesia yang akan terus bertambah seiring dengan gerakan swasembada gula nasional, pemanfaatan limbah ampas tebu itu tentu menjadi potensi baru pengembangan energi di Tanah Air," katanya.

Menurut dia, pengembangan biobriket itu nanti diharapkan tidak hanya bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri, tetapi juga sebagai pembangkit listrik.

Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, biobriket itu juga bisa memberikan pilihan energi alternatif terbarukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil.

"Dengan biobriket itu ke depan diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar fosil dan mewujudkan Indonesia mandiri energi," katanya.

Anggota tim mahasiswa Fakultas Pertanian UGM itu adalah Agustinus Wahyu Krisnanta dan Latiful Muttaqin.

  ★ Antara  

Selasa, 29 April 2014

Perkuat Pertahanan, Indonesia Berencana Bangun Stasiun Luar Angkasa

Mimpi memiliki SLARI ini sudah sesuai dengan Undang-Undang http://harianterbit.com/image.php?width=400&image=http://harianterbit.com/imagebank/gallery/large/20140429_125259_satelit1.jpgJakarta  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berencana membangun Stasiun Luar Angkasa Republik Indonesia (SLARI) yang dipergunakan sebagai sarana pertahanan nasional. Peluncuran perdana proyek itu ditargetkan pada 2030-2035.

“Setelah berbagai riset dan penelitian dilakukan, tidak salah kiranya jika bangsa Indonesia ingin selangkah lebih maju bermimpi memiliki Stasiun Luar Angkasa Republik Indonesia,” ujar Kepala Bidang Humas LAPAN, Jasyanto, di Jakarta.

LAPAN, lanjut Jasyanto, telah melakukan uji coba seperti Lapan Surveillance UAV 02 (LSU 02), Satelit Lapan A1 (Lapan Tubsat), roket RX 1220, RX 350, RX 550 dan berbagai satelit lainnya. “Mimpi memiliki SLARI ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. Hal ini mendapat persetujuan dari TNI dan Kementerian Pertahanan, karena nantinya dapat digunakan sebagai sarana pertahanan negara Indonesia dari LUAR angkasa,” ungkapnya.

Proyek yang pengerjaannya juga melibatkan beberapa negara seperti Jepang, Jerman, Tiongkok, itu diharapkan mirip dengan ISS. “Rusia, Tiongkok, Jerman siap membantu terkait pusat penginderaan jarak jauh, pengujian cuaca dan deteksi dini bencana alam, dan pusat operasi riset militer,” terangnya. Sedangkan negara Jepang membantu pusat kendali sistem radar, sains antariksa dan citra bumi serta atmosfer.

Selain itu, melalui JAMSS (Japan Manned Space System), Jepang memberikan pembelajaran terkait Pressurized Module (PM), Exposed Facility (EF), Experiment Logistics Module-Pressurized Section, Experiment Logistics Module-Exposed Section, Japanese Experiment Module Remote Manipulator System (JEMRMS), dan Inter-orbit Communication System. “Ditargetkan, peluncuran perdana dilakukan sekitar 2030-2035 oleh putra-putri Indonesia,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan peluncuran perdana SLARI, LAPAN melakukan beberapa langkah untuk program pengembangan satelit, di antaranya peluncuran satelit LAPAN-TUBSAT pada 2007 dan pengembangan satelit pada 2025. “Peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai,” jelasnya.

Selain itu, LAPAN juga memproduksi RX 320 yang merupakan jenis roket pengorbit satelit. Roket ini pun diproyeksikan akan mendukung rencana pembuatan SLARI. “Roket ini berhasil diuji statik pada 2 Juli 2013 di Instalasi Uji Statik Roket milik Lapan di Rumpin Bogor,” ungkapnya.

RX 320 yang mempunyai daya dorong maksimum enam ton tersebut dirancang dengan tujuan untuk mendukung program pembuatan Roket Pengorbit Satelit (RPS) secara mandiri. “Rencananya, RPS terdiri dari empat tingkat kombinasi dari dua jenis roket, yaitu RX 420 dan RX 320,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, yang membidangi pertahanan nasional, menyambut baik rencana peluncuran SLARI. “Sudah saatnya Indonesia menguasai antariksa. Ini bentuk kemandirian kita di bidang teknis satelit,” ucap Hasanuddin.

Selanjutnya, kata Hasanuddin, segala kerahasiaan data negara lebih terjamin jika Indonesia memiliki SLARI. “Rahasia dan keamanan data akan terjamin dan terdukung dengan teknologi tersebut. Saya kita Indonesia akan lebih berjaya,” bebernya.

Dia juga mendukung kerja sama antara LAPAN dengan TNI, Polri serta Kementerian Petahanan, baik kualitas maupun kuantitasnya. “Yang perlu ditekankan, pemerintah akan semakin maju. Peluncuran SLARI ini menjadi awal yang baik,” tandasnya.

Untuk itu, LAPAN, Menhan dan Panglima TNI, diminta secara khusus mendalami rencana pembuatan SLARI. “Setidaknya, LAPAN harus menggandeng elemen lain selain Menhan, dan TNI untuk rencana ini. Dan yang lebih penting harus didalami secara khusus. Demi selangkah lebih maju ke depan,” pungkasnya.(Tian)

  ★ Harianterbit  

Banyak yang Ingin Beli Teknologi Pengembangan TNI AD

Produk kedirgantaraan Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri. http://assets.kompas.com/data/photo/2014/04/07/12574092014-04-07-09.31-.361-780x390.jpgJakarta Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman menyatakan, banyak negara asing yang sebetulnya ingin membeli teknologi yang saat ini tengah dikembangkan TNI AD. Namun, ia enggan memperjualbelikannya karena saat ini teknologi tersebut masih dalam tahap pengembangan.

"Negara-negara di kawasan ASEAN, misalnya, ingin membeli salah satu produk kita," kata Budiman di sela-sela peluncuran kapal motor cepat (KMC) Komando di Pantai ABC Ancol, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Ia mengatakan, salah satu teknologi yang diincar negara lain adalah radio very high frequency (VHF) produk PT CMI Teknologi. Radio tersebut merupakan hasil pengembangan kerja sama antara Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubad) dan Universitas Surya. "Nanti saja kalau sudah selesai proses pengembangannya," ujarnya.

Menurut Budiman, sebetulnya produk kedirgantaraan yang dari Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri. Selain radio, ia mencontohkan, panser Anoa dan seragam tentara produksi dalam negeri juga diminati oleh negara asing.

Tahun ini TNI AD menggandeng Universitas Surya untuk mengembangkan 15 teknologi yang dapat mendukung kegiatan operasi personel di lapangan. Pengembangan teknologi tersebut bertujuan memperkuat sistem alat utama sistem persenjataan Indonesia sekaligus meminimalisir pengeluaran negara untuk membeli produk luar negeri. Untuk melakukan 15 riset teknologi tersebut, dibutuhkan biaya sebesar Rp 31 miliar.

Pengembangan teknologi itu antara lain digunakan untuk pembuatan gyrocopter, nano satelit, OpenBTS (base transceiver station), mesh networking communication system, radio VHF, dan battle management system (BMS). TNI AD juga merancang teknologi konversi bahan bakar minyak ke gas, simulasi modifikasi mobil tempur antipanas, simulasi senjata api antipanas, energi mandiri, global positioning system (GPS) tracking system dengan automatic package reporting system, multirotor, flapping wing air vehicle, pesawat drone atau unmanned aerial vehicle, simulasi menembak dengan laser gun, serta integrated optronics defence system.

  ★ Kompas  

[Foto] TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat

TNI Angkatan Darat meluncurkan Kapal Motor Cepat (KMC) Komando di Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara, Selasa (29/4/2014). Kapal garapan dalam negeri ini dilengkapi dengan persenjataan canggih.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Kapal Motor Cepat (KMC) komando diluncurkan di Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Pembuatan KMC merupakan hasil rancang bangun tenaga ahli dari perwira Ditbekang serta bekerjasama dengan tenaga ahli dari ITS.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Untuk pembangunan Kapal Motor Cepat (KMC) ini TNI AD juga merangkul PT Tesco Indomaritim.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Kapal Motor Cepat (KMC) ini memiliki kecepatan hingga 35 knot.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Kapal ini juga diujicoba melakukan penembakan di Pulau Damar.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Dari 10 unit KMC hingga kini baru 2 unit yang jadi dan dapat dioperasikan.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Untuk persenjataannya, KCK dilengkapi dengan sistem senjata mesin berat 12,7 mm
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
TNI AD melakukan uji coba kapal.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Aksi prajurit TNI AD saat menjajal ketangguhan Kapal Motor Cepat (KMC).
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
Kapal Motor Cepat (KMC) ini memiliki daya angkut penumpang hingga 31 orang dan 3 orang ABK.
TNI AD Luncurkan Kapal Motor Cepat
KMC Komando akan dipergunakan untuk pasukan TNI AD di setiap kepulauan.
   detik  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More