blog-indonesia.com

Kamis, 15 Mei 2014

Tanda Kartu Mandiri Anda Dibobol

Akan ada notifikasi dari BankJakarta □ Merasa khawatir dana yang disimpan di PT Bank Mandiri Tbk hilang akibat kena skimming? Jika Anda tak mendapat telepon atau pesan singkat dari Bank Mandiri, maka Anda tak perlu khawatir. Artinya, dana Anda aman-aman saja.

Salah satu tanda kartu debit terindikasi dibobol kawanan penjahat skimming adalah Anda bakal mendapat notifikasi dari Bank Mandiri. "Jadi kalau tidak dapat pesan singkat atau ditelepon itu berarti tidak dalam masalah," jelas Customer Service Bank Mandiri saat dihubungi oleh Liputan6.com, Rabu (14/5/2014).

Selain itu, bagi pemegang kartu kredit Bank Mandiri yang pernah melakukan transaksi tarik tunai di mesin automated teller machine (ATM) juga perlu waspada. Kartu kredit yang pernah melakukan transaksi di mesin ATM juga bisa terkena skimming.

Namun, bukan berarti semua kartu kredit yang pernah melakukan tarik tunai telah dibobol. Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri menjelaskan hanya ada enam mesin ATM Bank Mandiri yang terindikasi terkena skimming.

Menurut Cuscomer Service Bank Mandiri, ada beberapa tips bertransaksi agar terhindar dari jeratan skimming. Salah satunya adalah dengan melakukan tarik tunai di mesin ATM yang aman. "Seperti di dekat kantor cabang," pungkasnya.
4 Tips Menghindari Skimming Kartu ATM
Kasus skimming kartu Automated Teller Machine (ATM) kembali ramai diperbincangkan, terutama sejak ribuan nasabah PT. Bank Mandiri Tbk menjadi korban. Skimming adalah pencurian informasi seperti nomor PIN dan akun nasabah melalui mesin ATM.

Menurut pakar keamanan, Robert Siciliano, skimming bukan lagi hal baru karena telah ada sejak 10 tahun yang lalu. Hal yang berubah adalah teknologi yang digunakan penjahat menjadi lebih baik setiap tahunnya. Karena itu konsumen diimbau untuk selalu berhati-hati.

Pada dasarnya, pelaku skimming ATM menggunakan dua perangkat untuk mengetahui PIN dan data kartu. Satu perangkat diletakkan di dekat Anda memasukkan kartu ATM, kemudian membaca garis magnetik dan nomor akun. Selain itu biasanya juga terdapat kamera tersembunyi untuk mengetahui PIN.

"Penjahat bisa mendapatkan data secara real time. Mereka bisa saja berada di dalam mobil dengan laptop untuk mengakses perangkat tersebut," jelas Siciliano.

Skimming ATM ini tentu merugikan para nasabah. Jika tidak ingin menjadi salah satu korban, coba ikuti tips ini sebagaimana dilansir laman Bankrate, Rabu (14/5/2014).

 1. Hati-hati saat menekan PIN 

Meski tidak ada orang lain saat berada di ATM, Anda tetap harus selalu waspada. Kamera tersembunyi bisa saja sedang memantau aktivitas, termasuk mengetahui password Anda.

Karena itu, saat menekan PIN ATM, Anda harus menutupnya dengan tangan. Hal ini bisa mencegah pencuri mengetahui PIN Anda.

 2. Perhatikan lokasi ATM 

Hindari menggunakan ATM di daerah redup dan malam hari. Hindari ATM di toko-toko ritel atau restoran, hal ini karena perangkat skimming pernah ditemukan di ATM yang berada di sebuah toko populer di Florida.

Selain itu, ATM di bandara juga rentan terhadap aksi pencurian. ATM yang berada di luar Bank juga menjadi target pencuri. Sebaiknya juga jangan terlalu sering ke ATM. "Semakin sering ke ATM, maka akan ada resiko," kata Siciliano.

 3. Periksa saldo rekening secara teratur 


Anda harus memeriksa saldo rekening secara teratur. Dengan begitu Anda bisa segera mengetahui jika ada transaksi penarikan uang yang aneh. Pengguna kartu kredit biasanya lebih mudah mengetahui bahwa telah menjadi korban kejahatan. Karena tagihan kartu kredit biasanya selalu dikirimkan secara teratur.

 4. Perhatikan kondisi ATM 

Anda harus memperhatikan dengan seksama ATM untuk memastikan keaslian slot kartu dan bukan tempelan. Terutama ketika sejumlah orang merasakan keanehan ketika memasukkan kartu ke ATM.

"Ini semua tentang kesadaran, memperhatikan, dan memahami resiko, karena semua ATM rentan terhadap penipuan," ungkap Siciliano.
Cara Kerja Skimming Kartu ATM
PT Bank Mandiri Tbk baru-baru ini mengumumkan bahwa ribuan kartu Automated teller Machine (ATM) atau kartu debit milik nasabah mereka telah dibobol. Budi Gunadi Sadikin selaku Direktur Utama Bank Mandiri mengkonfirmasi pembobolan kartu ATM nasabah mereka dilakukan dengan metode skimming.

Laporan terkini menyebutkan Bank Mandiri telah menemukan ada 6 mesin ATM mereka yang terindikasi dipasangi alat skimmer yang telah digunakan oleh lebih dari 10 ribu nasabah untuk bertransaksi di ATM tersebut.

Lalu seperti apakah cara kerja pembobolan kartu ATM dengan metode skimming?

Menurut penjelasan yang dipaparkan oleh laman How Stuff Works, card skimming adalah aktivitas menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM/debit secara ilegal.

Ini artinya, dapat disimpulkan bahwa skimming adalah aktivitas yang berkaitan dengan upaya pelaku untuk mencuri data dari pita magnetik kartu ATM/debit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban.

Laman Bank Tech menerangkan bahwa teknik pembobolan karu ATM nasabah melalui teknik skimming pertama kali teridentifikasi pada 2009 lalu di ATM Citibank, Woodland Hills, California. Saat itu diketahui jika teknik skimming dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang ditempelkan pada slot mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM) dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer. Modus operasinya adalah mengkloning data dari magnetic srtripe yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.

Sebagi informasi, magnetic stripe adalah garis lebar hitam yang berada dibagian belakang kartu ATM. Fungsinya kurang lebih seperti tape kaset, material Ferromagnetic yang dapat dipakai untuk menyimpan data (suara, gambar, atau bit biner).

Secara teknis, cara kerjanya mirip CD writer pada komputer yang mampu membaca CD berisi data, kemudian menyalinnya ke CD lain yang masih kosong. Dan isinya dapat dipastikan akan sama persis dengan CD aslinya.

Skimmer bukan satu-satunya alat yang digunakan oleh para pelaku skimming. Para pelaku biasanya juga memanfaatkan kamera pengintai (spy cam) untuk mengetahui gerakan jari nasabah saat memasukkan PIN kartu ATM. Namun kamera pengintai sudah jarang digunakan seiring dengan semakin canggihnya alat skimmer yang digunakan para pelaku.

Laman How Stuff Works melaporkan jika kini telah beredar pula jenis skimmer yang dilengkapi dengan kemampuan membaca kode PIN kartu ATM. Dan hebatnya lagi, skimmer jenis ini juga bisa langsung mengirimkan data-data yang didapat via SMS pada pelaku.

Alat skimmer diketahui dapat dibeli pasar-pasar gelap yang hanya diketahui oleh kalangan terbatas dengan banderol mulai dari US$ 500. Malah tak sedikit pula para pelaku yang sudah ahli dapat memproduksinya sendiri dengan mudah.

 Berikut sistematis cara kerja pelaku skimming : 

1. Pelaku mencari target mesin ATM yang ingin dipasangai skimmer. Kriteria yang dicari adalah mesin ATM yang tidak ada penjagaan kemanan, sepi dan tidak ada pengawasan kamera CCTV.

2. Pelaku memulai aksi pencurian data nasabah dengan memasang alat skimmer pada mulut mesin ATM.

3. Melalui alat skimmer para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong. Proses ini bisa dilakukan dengan cara manual, di mana pelaku kembali ke ATM dan mengambil chip data yang sudah disiapkan sebelumnya. Atau bila pelaku sudah menggunakan alat skimmer yang lebih canggih, data-data yang telah dikumpulkan dapat diakses dari mana pun. Umumnya data dikirimkan via SMS.
Bank Mandiri Ganti Semua Uang Nasabah yang Dibobol
Dua teknisi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri Cabang Tangerang Kota memeriksa kondisi terakhir ATM di Jalan Daan Mogot Tangerang.(Antara)

PT Bank Mandiri Tbk akan mengganti semua dana nasabah yang hilang akibat kartu automated teller Machine (ATM) terkena kejahatan skimming.

Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri menjelaskan Bank Mandiri bertanggung jawab terhadap dana-dana nasabah yang dititipkan di tempat mereka. Oleh karena itu, mereka akan mengganti semua dana nasabah yang hilang jika memang terbukti terkena kejahatan skimming.

"Uang nasabah yang terkena skim akan kami ganti dalam 14 hari," jelas Budi dalam akun twitternya Rabu (14/5/2014). Sampai saat ini, terdapat lebih dari 100 nasabah Bank Mandiri dengan volume transaksi kartu ATM yang juga mencapai ratusan telah melapor ke Bank Mandiri.

Budi menjelaskan, setiap hari secara langsung ia akan memantau karyawannya yang menerima laporan-laporan dari nasabah dan juga penanganan klaimnya.

Budi juga meminta maaf kepada nasabah yang merasa terganggu dengan langkah penanganan kejahatan skimming yang dilakukan oleh Bank Mandiri.

Kemarin, ribuan kartu ATM nasabah diblokir oleh Bank Mandiri. Pemblokiran tersebut dilakukan karena bank yang mempunyai aset terbesar di Indonesia itu melihat ada indikasi fraud dengan modus skimming. Terdapat enam mesin ATM yang diduga terindikasi skimming.

Setelah pemblokiran, Bank Mandiri memberikan notifikasi kepada para nasabah melalui email, telepon atau pesan singkat. Nasabah diminta untuk ke kantor cabang terdekat dan mengganti kartu lama mereka.(Gdn/Ndw)


  Liputan 6  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More