blog-indonesia.com

Kamis, 11 September 2014

Bangun Kilang Hanya Butuh Rp 80 Triliun

"Ini malah buang-buang Rp 360 triliun tiap tahun untuk biaya subsidi"Kilang minyak [ilustrasi]

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, Kamis 11 September 2014, menyatakan bahwa Indonesia sebenarnya mampu membangun kilang pengolahan minyak dari alokasi dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam anggaran negara.

Menurut Suryo, investasi dalam bentuk pembangunan kilang minyak akan lebih bermanfaat untuk jangka panjang, ketimbang setiap tahun anggaran negara dihamburkan untuk memberi subsidi bahan bakar.

"Anda tahu tidak? Subsidi BBM itu sepertiga pendapatan pajak. Kita harus melakukan sesuatu, biang kerok permasalahan kita itu di situ," ujar Suryo di Jakarta.

Pembangunan kilang pengolahan minyak, menurut Suryo, biayanya hanya sekitar Rp80 triliun. Ini jelas lebih murah, dibanding dana subsidi BBM yang digelontorkan pemerintah tiap tahun.

"Untuk bangun kilang hanya perlu Rp 80 tirliun. Ini Rp 360 triliun malah kita buang-buang setiap tahun untuk biaya subsidi," kata Suryo.

Selain itu, ia menambahkan, subsidi ini ditengarai tidak tepat sasaran. Sebab, telah diketahui bahwa 70 persen subsidi itu dinikmati oleh masyarakat kalangan mampu.

Di tengah kondisi industri nasional menghadapi tantangan berat di masa depan, ia melanjutkan, semestinya pemerintah bisa mengambil kebijakan yang dapat memperkuat perekonomian nasional. Ini penting, mengingat penerapan era persaingan bebas di kawasan Asia Tenggara, atau yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN akan diberlakukan pada 2015.

Jika tak mempersiapkan diri dengan baik, dikhawatirkan Indonesia akan kalah bersaing dengan negara-negara lain di kawasan yang perekonomiannya lebih kuat.

"Industri kita belum bisa terlalu banyak memberi nilai tambah yang berarti. Ini juga perlu menjadi pemikiran kita, supaya bisa menciptakan iklim yang lebih kompetitif," kata Suryo.(asp)


  Vivanews  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More