blog-indonesia.com

Rabu, 31 Desember 2014

Kapal BPPT dan Survei Diandalkan untuk Cari Badan Pesawat

http://images.cnnindonesia.com/visual/2014/12/31/39c0a959-0030-4955-8d24-1aff4dc0299b_169.jpg?w=650Kapal Laut Mahakarya Geosurvey bersiap berlayar ke area penemuan serpihan AirAsia QZ8501, Rabu (31/12). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)

Pencarian badan utama pesawat AirAsia QZ8501 akan dilakukan oleh dua kapal laut. Kapal yang bisa mendeteksi benda di bawah permukaan air yang dikerahkan adalah kapal milik Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Asosiasi Survey.

Hingga hari keempat pencarian ini tim gabungan baru menemukan serpihan dan jenazah penumpang. Sementara badan pesawat belum terdeteksi keberadaannya. Dugaan kuat badan utama pesawat jenis Airbus A320 tersebut berada di bawah laut Selat Karimata.

"Kapal BPPT dan Asosiasi survei akan menjadi leading sector untuk menemukan badan pesawat karena memiliki teknologi untuk mendeteksi keberadaan bodi pesawat di dalam air," kata Kepala Basarnas FHB Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu (31/12).

Basarnas memastikan operasi pencarian di lokasi jatuhnya pesawat akan dilakukan secara masif mulai Rabu (31/12) ini. Namun, diakui oleh Basarnas, cuaca buruk pada pagi hari keempat pencarian ini mengganggu proses evakuasi yang dilakukan oleh tim evakuasi.

Sebanyak 17 helikopter belum bisa dioperasikan karena cuaca buruk. Beberapa pesawat juga sudah disiapkan untuk dioperasikan jika dibutuhkan. Kondisi cuaca yang tak bersahabat membuat petugas lebih mengandalkan kapal laut terutama yang berbadan besar.

Menurut Soelistyo ketinggian ombak perairan Selat Karimata saat ini 2-3 meter. Gelombang setinggi ini berbahaya bagi kapal berukuran kecil.(sur/sip)
Kapal Survei Cari Badan Pesawat di Kedalaman 40 Meter Kapal survei Mahakarya Geosurvey akan mencari badan utama pesawat AirAsia QZ85012 di Sektor 4 area pencarian. Lokasi ini adalah lokasi terakhir kontak pesawat yang hilang hari Minggu lalu. Badan pesawat diduga berada di dasar laut di kedalaman 40 meter Selat Karimata.

Menurut Koordinator Misi Nanang Hengky Soeharto, Rabu (31/12), kapal ini punya misi melakukan pemetaan dasar laut. Tujuannya untuk menemukan objek di dasar laut karena teknologi di kapal ini memungkinkan serpihan di dasar laut bisa terdeteksi.

Hasil yang didapat menurut Nanang sangat akurat meliputi kedalaman air, bentuk, dan lokasi bangkai pesawat terhadap morfologi dasar laut.

"Pemetaan yang dilakukan menggunakan sonar untuk membuat model tiga dimensi dan petanya," kata Nanang saat ditemui di atas Kapal Mahakarya Geosurvey. Kapal ini berangkat pagi ini dari Tanjung Priok menuju Sektor 4 area pencarian.

Nanang memperkirakan butuh waktu sehari lebih untuk bisa menjangkau Sektor 4. Area pencarian bangkai pesawat ditetapkan seluas 121x174 km persegi. Di kawasan Sektor 4 tersebut, Nanang memperkirakan kedalaman laut mencapai 40 meter.

Nanang memperkirakan pada kedalaman ini, badan utama pesawat jika masih berukuran besar tidak akan jauh terbawa arus bawah. "Bagian besar tidak akan ke mana-mana dan berada di dasar laut," kata Presiden Ikatan Alumni Geodesi ITB ini.

Beberapa ahli dilibatkan dalam pencarian ini meliputi ahli positioning, geofisika, robotik, hidrooceanografi, geologi, geodesi, dan hidrografi.

Hasil pemetaan bawah laut ini akan jadi dasar evakuasi badan utama pesawat. Hasil pemetaan ini kata Nanang akan diserahkan kepada Basarnas yang berwenang melalukan evakuasi badan utama pesawat.

Serpihan dan jenazah penumpang sudah ditemukan kemarin di Perairan Pangkalan Bun. Saat ini area pencarian serpihan dan jenazah oleh Basarnas dipersempit dari semula 13 sektor menjadi dua sektor.

Selain mencari serpihan dan jenazah, petugas saat ini juga mencari badan utama pesawat. Dua kapal yang akan diandalkan untuk mencari badan utama pesawat adalah kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan kapal survei. Dua kapal ini punya teknologi pemetaan dasar laut untuk mencari badan utama pesawat.(sur/nez)


  ♙ detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More