blog-indonesia.com

Jumat, 16 Januari 2015

RI Bangun Jalan Mulus di Perbatasan

Malu dengan Malaysia, RI Bangun Jalan Mulus di Perbatasan Rp 1 T yang Tahan 40 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan program perbaikan infrastruktur termasuk jalan-jalan di perbatasan, antara lain di perbatasan Entikong (Indonesia) dengan Serawak (Malaysia).

Kondisi jalan di perbatasan Entikong sempat membuat Menteri PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merasa malu karena jalan di sisi Indonesia rusak parah, sedangkan di sisi Malaysia mulus dan rapi. Rencananya ada perbaikan jalan sepanjang 34 Km senilai Rp 1,1 triliun.

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Kementerian PUPR Tirtanadi‎ mengatakan, kualitas jalan di perbatasan akan dibuat setara kualitas jalan tol dengan daya tahan hingga 40 tahun.

"Jalan perbatasan ini akan dibangun dengan kualitas jalan yang tinggi. Pak Menteri minta ini dibangun dengan base (ketahanan dasar) 40 tahun," ujar Tirtanadi dijumpai di Pos Lintas Batas Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (16/1/2015).

Ia menjelaskan, kualitas jalan yang ada saat ini hanya bisa bertahan selama 15 tahun. Untuk mencapai kualitas jalan yang mampu bertahan 40 tahun, maka bahan material akan menjadi fokus perhatian. Sebelum dilakukan pengaspalan terlebih dahulu akan dilakukan pengecoran beton untuk memperkuat struktur jalan.

Selain itu, akan dilakukan perbaikan tahanan kemiringan jalan (Grade Resistance) tujuannya untuk mengurangi struktur tanah yang naik turun. "Yang menanjak akan kita buat lebih landai. Yang cekungan menurun bisa kita tutup. Jadi jalannya akan lebih landai," katanya.

Menurutnya kondisi jalan yang konturnya naik-turun, maka rentang jalan lebih panjang. Selain itu, posisi jalan yang menanjak akan menurunkan kecepatan laju kendaraan sehingga beban kendaraan terhadap jalan lebih tinggi, akhirnya membuat kondisi jalan lebih cepat rusak.

"Kalau jalannya stabil kan beban ke jalanan juga nggak terlalu besar," katanya.

Dengan pekerjaan ini, biaya yang diperlukan untuk membangun jalan setiap Km juga meningkat. "‎Dulu untuk membangun jalan dengan daya tahan 15 tahun butuh Rp 4 miliar/km, sekarang Rp 6 miliar/km. Di Kalimantan Barat tergantung juga lokasi. Kalau di situ ada perbaikan grade akan mempengaruhi juga nilai/km," tuturnya.

Selain pekerjaan badan jalan, perencanaan pembangunan drainase jalan di perbatasan juga menjadi perhatian. Perencanaan yang dimaksud terkait dengan aliran air.

"Desain jalannya harus dibuat agar air yang ke jalanan, misalnya kalau hujan, itu bisa mengalir bebas sehingga nggak membentuk genangan," kata Kepala Satuan Kerja Perencanaan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Kalimantan Barat Hotasi Pasaribu.

Bila perencanaan pembangunan drainase tidak dilakukan dengan tepat maka air yang seharusnya bisa ke luar badan jalan justru bisa berbalik menggenangi jalan, sehingga memicu jalan cepat rusak.

"Musuh aspal itu kan air. Kalau sering tergenang jadi mudah rusak," terang Hotasi.

Jalan di perbatasan Entikong akan dibangun 4 lajur, lebar 2x7 meter lengkap dengan bahu jalan selebar 2 meter di kedua sisinya sehingga membuat jalanan akses menuju perbatasan ini akan nampak seperti jalan tol.

Di perbatasan Entikong akan ada 34 Km jalan menuju langsung ke perbatasan yang akan digarap oleh pemerintah pusat. Ruas jalan yang diperbaiki sepanjang 34 Km, terbagi menjadi 3 titik yakni ‎ruas Sajingan-Aruk sepanjang 11,6 km, Balai Karangan-Entikong sepanjang 19,2 km dan Nanga Badu-Batas Serawak sepanjang 3,8 km.

Pekerjaan fisik ditargetkan mulai bisa dilakukan pada April 2015. Saat ini dalam persiapan lelang kontraktor yang akan menggarap konstruksi jalan dan penunjang jalan.

Pemerintah telah menyiapkan dana dalam Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) perubahan sebesar Rp 2,7 triliun untuk menggarap seluruh akses perbatasan secara nasional.

Dari anggaran itu, Kalimantan mendapat dana Rp 1,1 triliun untuk menggarap 34 km jalan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Penampakan Jalan Perbatasan RI-Malaysia yang akan Disulap Jadi 'Tol' Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan Rp 1,1 triliun untuk merombak 34 Km jalan di perbatasan Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat (Indonesia) dengan Serawak (Malaysia). Standar jalan sepanjang 34 Km tersebut akan dibuat setara dengan jalan bebas hambatan (tol) dan punya daya tahan dasar hingga 40 tahun.

Hari ini (16/1/2015) detikFinance sempat menjajal ruas jalan yang menuju langsung ke kawasan perbatasan yakni ruas Balai Karangan menuju Entikong Kalimantan Barat sepanjang‎ 19,2 Km. Jalan ini rencananya akan dikerjakan pada April 2015, karena masih menunggu proses lelang konstruksi.

Saat ini, kondisi jalan di yang menuju Entikong dan kawasan perbatasan lainnya di Kalbar umumnya dalam keadaan rusak parah, bahkan ada yang berlumpur. Kondisi jalan juga tak memiliki bahu jalan dan tak tersedia drainase.

Bangunan-bangunan seperti rumah maupun toko, nyaris tak berjarak dengan bibir jalan. Sehingga jalan selebar 6 meter ini tampak kian sempit.

Kondisi lobang-lobang kecil di permukaan aspal sepanjang jalan kerap terasa oleh roda kendaraan. Terlihat juga lapisan aspal yang mulai terkelupas karena terkikis genangan air hujan.

Jalan di perbatasan Entikong akan dibangun 4 lajur, lebar 2x7 meter lengkap dengan bahu jalan selebar 2 meter di kedua sisinya sehingga membuat jalanan akses menuju perbatasan ini akan nampak seperti jalan tol.

Di perbatasan Entikong akan ada 34 Km jalan menuju langsung ke perbatasan yang akan digarap oleh pemerintah pusat. Ruas jalan yang diperbaiki sepanjang 34 Km, terbagi menjadi 3 titik yakni ‎ruas Sajingan-Aruk sepanjang 11,6 km, Balai Karangan-Entikong sepanjang 19,2 km dan Nanga Badu-Batas Serawak sepanjang 3,8 km.

Pekerjaan fisik ditargetkan mulai bisa dilakukan pada April 2015. Saat ini dalam persiapan lelang kontraktor yang akan menggarap konstruksi jalan dan penunjang jalan.

Pemerintah telah menyiapkan dana dalam Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) perubahan sebesar Rp 2,7 triliun untuk menggarap seluruh akses perbatasan secara nasional.

Dari anggaran itu, Kalimantan mendapat dana Rp 1,1 triliun untuk menggarap 34 km jalan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.(dna/hen)

  detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More