blog-indonesia.com

Sabtu, 22 Agustus 2015

Jalan 2.000 Km di Pinggir Perbatasan Malaysia

♙Direncanakan rampung 2018 http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Fotona-Heli-Apache.jpgPresiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melakukan pembangunan dari pinggiran Indonesia. Salah satu wujud nyatanya adalah pembangunan jalan lintas paralel (pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan, yang berbatasan langsung dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia.

Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan, melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Dari data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR), total panjang jalan lintas paralel ini mencapai kurang lebih‎ 2.101 km.

"Kalimantan Barat 737,46 km, Kalimantan Timur 193,01 km, dan Kalimantan Utara 1.170,35 km," terang Direktur Jenderal Binamarga Hediyanto W Husaini kepada detikFinance, Rabu (19/8/2015).

Ia menyebut, jalan lintas paralel ini akan menghubungkan Temajuk di ujung Barat hingga Sei Ular di ujung Timur.

"Dari barat itu ada Temajuk, Seluas, Balaikarangan, Rasau, Sepulau, Nangabadau, Lanjak, Tanjung Kerja, Nanga Era, terus ke timur ada Tiong Ohang, Long Panghai, Metutang, Long Bawang, Long Bujang, Long Kemuat, Langap, Malinau, Mensalong, Simanggaris dan Sei Ular," ujarnya.

Dari total panjang lintas paralel tersebut, sekitar 703,3 km belum tersambung dan masih tertutup hutan. "Tahun ini yang menjadi prioritas pembukaan ada sekitar 249 km. Itu yang kita kerjasamakan dengan Zeni Angkatan Darat. Dari target 249 km yang direncanakan, sudah 70 km terbuka," ujarnya.

Diharapkan target tersebut bisa tercapai hingga akhir tahun. Mengingat, saat ini Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, telah memberikan instruksi untuk melakukan percepatan dengan menambah jam kerja, serta menambah alat berat untuk membantu pekerjaan pembukaan lahan.

"Yang sudah terbuka itu sekitar 70 km. dari yang kami targetkan di tahun ini 249 km. Pak Menteri bilang itu sudah bagus, tinggal kami teruskan. Sekarang sedang proses percepatan. Saya minggu lalu habis dari sana memantau langsung. Ketemu satuan kerjanya dan mereka sudah mulai tambah alat berat sesuai instruksinya Pak Menteri," tuturnya.

Dari data Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, penanganan jalan lintas paralel perbatasan ini akan dilaksanakan dalam 3 tahun anggaran secara bertahap.

Di tahun ini dialokasikan Rp 795,22 miliar, sekitar Rp 499,78 miliarnya digunakan untuk membuka kawasan hutan menjadi badan jalan bekerjasama dengan Zeni Angkatan Darat.

Di 2016m dialokasikan Rp 1,31 triliun untuk melanjutkan proses pembukaan hutan dan peningkatan kapasitas jalan, seperti pengaspalan dan pemadatan badan jalan. Di 2017, dialokasikan Rp 1,2 triliun untuk peningkatan kapasitas jalan.
Jarak Terdekat Jalan Perbatasan Kalimantan dengan Malaysia 3,8 Km Pemerintah berkomitmen melakukan pembangunan dari pinggiran, termasuk membangun kawasan perbatasan dengan negara lain. Misalnya pembangunan jalan lintas paralel atau sejajar dengan garis pinggir perbatasan di Kalimantan, yang berbatasan langsung dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia.

Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Meski sejajar, jalan ini tak menempel dengan garis perbatasan kedua negara. Lokasi jalan paralel perbatasan masih berjarak berkilometer dari titik garis perbatasan Indonesia-Malaysia.

Data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan, jarak terdekat ada di ruas Nangabadau-Lanjak. Jaraknya hanya 3,8 km dari batas Serawak, Malaysia.

Sementara ruas jalan yang paling jauh adalah, ruas Langap-Malinau-Mensalong di Kalimantan Utara. Ruas ini berjarak kurang lebih 192 km dari batas Serawak, Malaysia.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaini mengatakan, hal ini karena pembangunan ruas-ruas baru yang masih belum terhubung harus mengikuti alur jalan yang sudah ada.

"Ini untuk mempermudah pekerjaan. Kalau kami benar-benar buka baru dari ujung sampai ujung yang alurnya belum ada, akan makan waktu lama dan mungkin biayanya tidak cukup. Jadi kami utamakan menyambungkan ruas-ruas yang sudah ada," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (20/8/2015).

Jalan Lintas Paralel Perbatasan ini akan terhubung dengan sejumlah jalan-jalan menuju perbatasan. Di antaranya, Simpang Tanjung-Aruk/Batas Serawak sepanjang 11 km. Kemudian ada Balai Karangan-Entikong-Batas serawak sepanjang 21 km, dan Nanga Badau-Batas Serawak sepanjang 3,8 km.

Lalu ada Malinau-Long Bawan-Long Midang-Batas Serawak sepanjang 232,6 km, dan juga Mensalong-Tau Lumbis-Batas Serawak sepanjang 147,7 km. (dnl/hen)
Jalan Pinggir Perbatasan RI-Malaysia Putus-putus http://images.detik.com/content/2015/08/21/4/081253_jalan1.jpgJalan lintas paralel perbatasan yang merupakan jalan sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia masih putus-putus, alias belum tersambung seluruhnya.

Sebagian besar masih berupa jalan tanah. Bahkan, dari 2.101 km jalan paralel, sepanjang 703 km masih terputus karena tertutup hutan dan sama sekali belum memiliki alur jalan, sehingga harus membelah hutan belantara.

Berikut rinciannya berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga Kemeterian PU dan Perumahan Rakyat yang dikutip detikFinance, Kamis (20/8/2015).

Temajuk-Aruk sepanjang 82,31 km. Saat ini 5,5 km telah beraspal, 31,30 km masih berupa jalan tanah dan 45,51 km belum tersambung.
Aruk-Seluas sepanjang 52,54 km. saat ini 3 km telah beraspal, 26,96 km masih berupa jalan tanah dan 22,58 km belum tersambung.
Seluas-Balaikarangan sepanjang 84,08 km. saat ini 3,25 km telah beraspal, 17,73 masih berupa jalan tanah, 63,11 km belum tersambung.
Balaikarangan-Rasau sepanjang 99,16 km. Belum memiliki jalan beraspal, 58,4 km masih berupa jalan tanah, 40,76 km belum tersambung.
Rasau-Sepulau sepanjang 99,16 km. Sama sekali belum beraspal, 24,85 km masih berupa jalan tanah, 75,12 km belum tersambung.
Sepulau-Nanga Badau sepanjang 89,64 km. Saat ini 64,32 km sudah beraspal, 21,68 km masih berupa jalan tanah, 3,64 km belum tersambung.
Nanga Badau-Lanjak sepanjang 52,9 km sudah beraspal 100%.
Lanjak-Tanjung Kerja sepanjang 82,42 km. Saat ini 63,81 km sudah beraspal, 18,61 km masih berupa jalan tanah.
Tanjung Kerja-Pitusbau-Nanga Era sepanjang 74,84 km. Saat ini 44,84 km sudah beraspal, 30 km masih berupa jalan tanah.
Nanga Era-Batas Kaltim/Kalbar sepanjang 72,50 km. Sama sekali belum beraspal, 17,80 km masih berupa jalan tanah, 54,70 km belum tersambung.
Batas Kaltim/Kalbar-Tiong Ohang sepanjang 40 km sama sekali belum tersambung.
Tiong Ohang- Long Pahangai sepanjang 90,01 km. Sama sekali belum beraspal, 48,15 km masih berupa jalan tanah, 41,86 km belum tersambung.
Long Pahangai-Long Boh sepanjang 37 km sama sekali belum tersambung.
Long Pangahai-Longapari sepanjang 26 km seluruhnya masih belum tersambung.
Long Boh-Mentulang sepanjang 96 km seluruhnya masih berupa jalan tanah.
Mentulang-Long Nawang sepanjang 48 km seluruhnya masih berupa jalan tanah.
Long Nawang- Longbujungan sepanjang 122,30 km. Sama sekali belum beraspal, 70,12 km masih berupa jalan tanah dan 52,18 km belum tersambung.
Long bujungan-Long Kemuat sepanjang 53 km. Sama sekali belum beraspal, 17 km masih berupa jalan tanah dan 36 km belum tersambung.
Long Kemuat-Langap sepanjang 118 km. Sama sekali belum beraspal, 56,04 km masih berupa jalan tanah dan 61,96 km belum tersambung.
Langap-Malinau sepanjang 53 km. Seluruhnya masih berupa jalan tanah.
Malinau-Mensalong sepanjang 28,6 km, seluruhnya telah beraspal.‎
Mensalong-Simanggaris sepanjang 131,52 km, seluruhnya sudah beraspal.
Mensalong-Simanggaris sepanjang 20,69 km sudah beraspal sempurna 100%.
Malinau-Longbawan sepanjang 192,6 km. Saat ini 16,5 km sudah beraspal, 161,37 km masih berupa jalan tanah dan 14,73 km masih belum tersambung.
Longbawan-Long Midang sepanjang 40 km seluruhnya belum tersambung.
Lingkar Pulau Sebatik sepanjang 77 km seluruhnya belum tersambung. (dna/ang)
Butuh Rp 3,32 T Bangun Jalan 2.000 Km di Pinggir Malaysia Jalan lintas paralel perbatasan yang merupakan jalan raya sejajar garis perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan tengah, menjadi salah satu konsentrasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dari data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat hingga 12 Agustus 2015, tercatat dari total 2.101 km panjang jalan lintas perbatasan ini, sekitar 703 km masih belum tersambung.

Sisanya telah tersambung, namun masih sebagian saja yang sudah berlapis aspal sempurna. Sepanjang 896,55 km sudah tersambung, namun masih berupa jalan tanah atau lapisan aspal dasar dan baru 500,97 km yang sudah beraspal sempurna.

Untuk menyempurnakannya, dibutuhkan dana yang diperkirakan bakal mencapai Rp 3,32 triliun, yang dibagi dalam 3 tahun anggaran.

"Anggarannya tidak bisa full satu tahun semua. Karena anggaran kita terbatas dan banyak prioritas lain yang sama penting. Sehingga uangnya dibagi tiap tahun anggaran‎," ujar Dirjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W Husaini, kepada detikFinance, Rabu (20/8/2015).

Pada 2015, anggaran yang dialokasikan adalah Rp 795,22 miliar, untuk melakukan pekerjaan sepanjang 333,38 km berupa pelebaran dan peningkatan kapasitas jalan yang sudah ada.

"Termasuk pembukaan lahan yang masih tertutup hutan sepanjang 249 km dengan kebutuhan dana Rp 499,78 miliar, yang dikerjasamakan dengan Zeni Angkatan Darat," katanya.

Untuk 2016, anggaran yang disiapkan adalah Rp 1,319 triliun untuk melakukan pekerjaan jalan sepanjang 195,37 km. Dana tersebut dipergunakan untuk melanjutkan proses peningkatan kapasitas jalan yang sudah ada dan membuka area-area akses yang masih terputus karena tertutup hutan.

Sedangkan di 2017, akan dialokasikan dana Rp 1,2 triliun untuk melakukan pekerjaan yang kurang lebih sama.

"Anggaran 2016 dan 2017 memang lebih tinggi karena semakin banyak jalan yang kita lakukan agregat dan pembangunan konstruksi pengaspalan sekaligus juga membuka lahan yang masih terputus oleh hutan sampai 100%," katanya. (dna/ang)
Manfaatnya http://images.detik.com/content/2015/08/21/4/194834_perbatasan33.jpgProyek jalan lintas paralel atau jalan yang sejajar berdekatan dengan garis perbatasan RI-Malaysia di Pulau Kalimantan punya arti penting bagi perkembangan ekonomi masyarakat di perbatasan Kalimantan. Yaitu mempermudah transportasi dan logistik di perbatasan.

Keberadaan jalan yang sedang dibangun oleh pemerintahan Presiden Jokowi ini juga punya manfaat lain termasuk bagi kedaulatan negara Indonesia. Keberadaan jalan ini akan mempermudah anggota TNI yang bertugas menjaga perbatasan, misalnya dalam melakukan patroli.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Hediyanto W Husaini mengatakan, dengan adanya jalan lintas yang sejajar dengan garis perbatasan Anggota TNI dapat dengan mudah menyisir setiap jengkal perbatasan menggunakan kendaraan patroli.

"Kalau ada jalan lintas perbatasan kan, akses kendaraan lebih gampang. Patroli bisa gerak menyisir jalan dari ujung-ke ujung. Manfaatnya penting. Apa lagi Pak Presiden kan komitmennya membangun dari pinggiran," kata Hediyanto kepada detikFinance, Rabu (19/8/2015).‎

Saat ini, kondisi jalan lintas paralel perbatasan masih putus-putus dan banyak diantaranya yang bahkan sama sekali belum tersambung karena tertutup hutan. Sehingga kendaraan patroli seperti kendaraan roda empat sulit melintas menyisir garis perbatasan.

"Pergerakan pengawas perbatasan juga tidak gesit karena kendaaran sulit bergerak," katanya.

Diharapkan, dengan adanya jalan ini akan mempermudah pergerakan tim patroli sekaligus menjadi penghubung utama pos-pos lintas batas di sepanjang garis perbatasan Kalimantan-Serawak, Indonesia-Malaysia.‎

Dari data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat hingga 12 Agustus 2015, tercatat dari total 2.101 km panjang jalan lintas perbatasan ini, sekitar 703 km masih belum tersambung.

Sisanya telah tersambung, namun masih sebagian saja yang sudah berlapis aspal sempurna. Sepanjang 896,55 km sudah tersambung, namun masih berupa jalan tanah atau lapisan aspal dasar dan baru 500,97 km yang sudah beraspal sempurna.

Untuk menyempurnakannya, dibutuhkan dana yang diperkirakan bakal mencapai Rp 3,32 triliun, yang dibagi dalam 3 tahun anggaran. (dna/hen)
Jalan Pinggir Perbatasan RI-Malaysia Sebagian Belah Hutan Lindung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini menganggarkan dana Rp 499,78 miliar untuk membuka 249 km jalan akses lintas paralel perbatasan di Pulau Kalimantan yang saat ini masih tertutup hutan lindung dan wisata. Total panjang jalan paralel perbatasan mencapai 2.000 Km lebih.

Untuk memuluskan proses ini, Kementerian PUPR menggandeng Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat yang nota kesepahamannya telah ditandatangani bersama pada April 2015 lalu.

"Panjang jalan yang ditangani bersama TNI AD sepanjang 249 km, anggarannya Rp 499 miliar. Yang di Kalimantan Barat sebesar Rp 342,68 untuk 171 km dan Rp 157,1 miliar untuk 78 km di Kalimantan Utara," ungkap Direktur Jenderal Binamarga Kementerian PUPR, Hadiyanto W Husaini kepada detikFinance, Rabu (19/8/2015).

Hediyanto mengatakan, pekerjaan akan dilakukan secara simultan.

"Artinya, begitu pembukaan lahan selesai maka tim kontraktor akan langsung menyambung dengan melakukan agregat dan perkerasan badan jalan di belakangnya. Jadi nggak tunggu-tunggu, begitu terbuka langsung disambung," jelasnya.

Pembukaan kawasan hutan sendiri tidak bisa dilakukan seluruhnya dalam satu tahun anggaran. Pasalnya, masih ada kawasan-kawasan hutan yang masih berstatus hutan lindung dan hutan taman wisata sehingga butuh penyesuaian perizinan bersama Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Dari catatan Direktorat Jenderal Binamarga, ada sejumlah kawasan yang masih terkendala perizinan pemanfaatan hutan, yakni di Ruas Temajuk-Aruk di Kalimantan Barat ada 19,3 km yang berstatus kawasan hutan wisata. Lalu Ruas Seluas-Entikong yang juga di kawasan Kalimantan Barat masih berstatus Hutan Lindung sepanjang 20,23 km.

"Jadi pembukaan hutan fokus di area yang statusnya sudah clear sambil menyelesaikan proses perizinan dengan kementerian lingkungan hidup untuk jalan paralel perbatasan yang masih memerlukan proses perizinan pinjam pakai. Sedang diurus untuk penggunaan lahannya," katanya. (dna/hen)
Jalan 2.000 Km di Pinggir Perbatasan Malaysia Tersambung 2018 Proyek jalan lintas paralel perbatasan yang merupakan jalan raya sejajar garis perbatasan RI-Malaysia di Pulau Kalimantan sedang dikebut oleh pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari total 2.101 km panjang jalan lintas perbatasan ini, sekitar 703 km masih belum tersambung.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Hediyanto W Husaini mengatakan bahwa 703 km jalan perbatasan yang masih belum tersambung tersebut akan tersambung seluruhnya pada tahun 2018.

"703 km yang saya bilang masih tertutup hutan. Target kami 2018 semua sudah terbuka. Jadi jalan lintas paralel perbatasan sudah tersambung seluruhnya di 2018," ujar dia kepada detikFinance, Kamis (20/8/2015).

Saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai upaya percepatan. Dari mulai menambah waktu kerja hinga menambah alat berat.

"Selain itu kami juga melakukan percepatan-percepatan perizinan juga intens menjalin komunikasi dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup karena ada sejumlah kawasan hutan yang akan kita buka masih berstatus sebagai hutan wisata atau pun hutan lindung," katanya.

Di tahun 2015 akan ada pembukaan lahan hutan untuk jalan lintas perbatasan ini sepanjang 249 km yang tersebar dalam beberapa titik prioritas.

"Belum semuanya beraspal, tapi sudah 100% terbuka. Ini penting karena selama ini nggak ada akses. Dari Kalimanatan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara nggak ada akses. Jadi ini akan sangat luar biasa kalau tersambung," katanya.

Berdasarkan catatan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, garis jalan paralel yang terdekat dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia mencapai 3,8 Km, sedangkan yang terjauh mencapai 190 km. (dna/hen)


  ♙ detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More