blog-indonesia.com

Sabtu, 17 Oktober 2015

RI Jangan Lagi Setengah-setengah Kelola Wisata Bahari

Salah satu potensi wisata bahari

Indonesia mulai menunjukkan "taringnya" di mata dunia. Lewat pesona keindahan alamnya, Indonesia mampu jadi pusat perhatian.

Banyak turis domestik bahkan mancanegara kini tertarik menyambangi negara kepulauan ini hanya untuk berwisata. Sebagai negara kepulauan, pengembangan dan promosi wisata bahari memang harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Ya, diakui pula oleh Presiden Joko Widodo, perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini cukup menggembirakan. Di tengah lesunya ekonomi dunia dan berdampak pada Indonesia, sektor pariwisata menunjukkan geliat yang positif.

Lewat pidatonya, saat rapat kabinet terbatas terkait penajaman program untuk pembangunan kepariwisataan dan percepatan pembangunan infrastruktur di bidang transportasi hal ini diungkapkan.

"Kunjungan pariwisata, ini catatan yang saya terima pada bulan Agustus 2015 adalah sebesar 850 ribu wisatawan dan ini mengalami kenaikan 2,87 persen dibandingkan Agustus 2014," jelas Presiden Jokowi di Kantor Kepresidenan, Kamis 15 Oktober 2015 lalu.

Karena hal ini, ia yakin, sektor pariwisata mampu menjadi penggerak ekonomi Indonesia di saat situasi ekonomi yang lesu saat ini.

Perkembangan sektor pariwisata yang positif ini diyakini Jokowi adalah satu-satunya di Asia Tenggara. Sebab, negara lain mengalami penurunan.

"Data yang saya terima juga hampir di semua negara di Asia Tenggara menurun, tetapi kita Alhamdulillah bisa naik," katanya.

Untuk itu, Jokowi makin semangat menggenjot promosi wisata Indonesia. Dengan tujuan, agar kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terus meningkat.

Bukan hanya lewat promosi iklan di stasiun televisi asing. Ia juga mulai mengajak banyak sektor untuk berbenah membantu meningkatkan geliat pariwisata Indonesia.

 Tiga Regulasi 

Untuk membantu promosi wisata Indonesia hingga ke mancanegara, Kementerian Pariwisata kini juga semakin serius ingin meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan tiga regulasi yang betujuan untuk mengembangkan pariwisata Indonesia.

Dengan regulasi itu, diharapkan dapat memudahkan kunjungan wisawatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

"Semakin percaya diri target tercapai dengan tiga regulasi baru. Pertama bebas visa. Kedua, wisata bahari akan efektif. Ketiga, cabotage," kata Arief dalam jumpa pers Penandatangan MoU Kemenpar dengan Accor Hotel di Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Oktober 2015.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, tiga regulasi tersebut terkait dengam beberapa hal.

Pertama, bebas visa untuk 90 negara. Sebelumnya, di bulan Juni 2015 presiden juga sudah mengeluarkan kebijakan itu untuk 30 negara.

Dengan 90 negara itu berarti hampir semua negara di dunia sudah diberikan kemudahan akses masuk ke tanah air.

"Kita punya 8000 TVC spot untuk mempromosikan visa free di seluruh dunia," tambah Arief.

Kedua adalah regulasi perahu wisata (yacht) atau kapal pesiar. Sebelumnya, yacht yang ingin masuk ke Indonesia diharuskan mengurus izin masuk Clearance Approval for Indonesian Territory (CAIT) yang memakan waktu selama dua minggu. Untuk itu, upaya pengurusan CAIT dipersingkat dari dua minggu menjadi satu jam, seperti yang telah dipraktikkan oleh negara tetangga.

Ketiga, peraturan tentang pencabutan cabotage, yakni prinsip yang memberikan hak beroperasi secara komersial di dalam satu negara hanya kepada perusahaan angkutan dari negara itu sendiri, secara eksklusif. Sederhananya, cruise yang boleh mengangkut dan menurunkan penumpang di Indonesia hanya yang berbendera Indonesia.

Tak hanya itu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan geliat pariwisata Indonesia. Berbagai macam perbaikan juga tengah dilakukan. Salah satunya membenahi laut Indonesia yang mulai banyak tercemar. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki laut yang luas. Dan daya tarik Indonesia salah satunya adalah keindahan pantai dan pasir putihnya yang indah. Tak kalah menarik, Indonesia juga merupakan negeri bahari yang kaya akan terumbu karang.

Untuk itu, pemerintah pun kini fokus menjaga konservasi laut untuk menjaga keberlangsungan wilayah terumbu karang. Apalagi banyak yang bilang, dunia melihat terumbu karang Indonesia sangat berharga baginya.

Bukan hanya Kementrian Pariwisata yang terjun memperbaiki dan menjaga konservasi terumbu karang di Indonesia. Beberapa waktu lalu, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana juga ikut meningkatkan kualitas terumbu karang Indonesia.

"Kurang lebih ada 5 persen terumbu karang yang rusak setiap tahun," kata Buyung.

Marinir pun telah melakukan kegiatan lingkungan guna memperbaiki terumbu karang. Hal itu dilakuan di sepanjang Sabang hingga Merauke.

"Ada 50 titik, bahkan mau kita lebihkan secara serentak. Sekarang kita sudah cicil buat subtrat terumbu karang, kita sudah tanam sehingga kita harap terumbu karang bisa terpelihara, kerusakan bisa kita perbaiki," kata dia.

Dengan rusaknya terumbu karang, kata Buyung, maka nelayan akan semakin berkurang. Sehingga akan sangat merugikan nelayan. Untuk penyelamatan ini, semua kekuatan Marinir akan dikerahkan. Bahkan dia berharap ada masyarakat yang mau ikut berpartisipasi dalam upaya penyelamatan terumbu karang ini.

 Proyek Raksasa 

Bukan hanya konsentrasi membenahi pariwisata bahari, sektor lain dari pariwisata juga ikut dikembangkan. Bahkan kini, bukan hanya Bali yang dikenal dunia sebagai tempat liburan favorit. Indonesia pun belakangan gencar membangun proyek raksasa di bidang pariwisata, yang diyakini, juga akan jadi idola tempat liburan turis mancanegara.

Salah satu yang dilakukan adalah membangun tempat wisata di kawasan kepulauan Riau. Hal ini dilakukan, mengingat, provinsi ke-32 di Indonesia yang berbatasan dengan lima negara; Vietnam, Kamboja, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Meski luas daratan hanya lima persen dari total luas wilayah sebesar 252.601 kilometer persegi, Kepri kini perlahan menjelma menjadi Bali-nya kawasan Barat Nusantara.

Pembangunan besar-besaran digelar. Resor mewah didirikan. Tengok saja Holiday Inn Resort, salah satu resor bintang empat di kawasan Waterfront, Nongsa, Batam. Lokasinya hanya 30 menit dari bandara, menjadikan resor ini sebagai pilihan favorit bagi pelancong untuk menginap.

Tak jauh dari Holiday Inn Resort, terdapat sebuah lapangan golf yang cukup luas. Waktu tempuh dari resor ke lapangan yang terletak di Palm Spring itu sekitar 45 menit.

Palm Spring hanya satu dari 10 lapangan golf yang ada di Kepri. 10 Lapangan tersebut terbagi di dua tempat, yakni Batam dan Bintan. Dengan jumlah ini, tak heran Kepri dinobatkan sebagai kawasan dengan lapangan golf terbanyak di Asia Tenggara.

Tak hanya itu, di Kepulauan Riau ini juga telah dibangun Kinema Systrans Multimedia. Siapa sangka, tempat tersebut telah memproduksi sejumlah animasi top dunia, seperti The Garfield Show, Leonard atau Dr.Contraptus, Lucky Luke, dan Franklin & Friends.

Dibangun di atas atas lahan yang cukup luas, wujud Kinema Systrans Multimedia cukup artistik. Bangunannya sangat besar dan terdiri dari dua lantai. Di depannya, terdapat anak tangga yang siap mengantarkan pengunjung ke pintu masuk.

Melongok ke lantai satu studio Kinema. Di sinilah tempat bagi sejumlah animator-animator terbaik di Indonesia menuangkan karya mereka. Para animator tampak sibuk membuat detail-detail animasi, mulai dari pembentukan siku, mata, hingga ekspresi wajah.

Prosesnya dimulai dari pembuatan karakter, lalu animasi dibuat sambungan manusia namanya rigging. Lalu sampai pada tahap editing,” ujar Koordinator Kinema Systrans Multimedia, Vonita.

Tidak cukup sampai di situ, karena banyak pembangunan proyek raksasa, Bintan pun kini jadi destinasi wisata yang banyak dipilih warga asing dan lokal untuk menikmati keindahan ponarama pantainya.

Bila Anda berencana pergi ke Bintan, ada banyak jasa penyewaan mobil di sini. Tarif yang dikenakan sebesar Rp200-300 ribu per hari. Cocok untuk Anda yang ingin lebih jauh menjelajahi Bintan.

Jika Batam punya Holiday Inn Resort, maka Bintan memiliki resor yang tak kalah mewah. Ia adalah Nirwana Resort Hotel, Pulau Bintan. Ini merupakan salah satu resor terbesar di Bintan yang terdiri dari 245 kamar, kolam renang, taman, dan pantai.

Bintan juga tak pernah sepi dari acara bertaraf internasional. Saat kami menyambangi kawasan Pantai Nirwana Resort Hotel, tengah digelar Bintan Triathlon yang melibatkan 1.000 peserta dari seluruh dunia.

Selain menghelat acara bertaraf internasional, Pulau Bintan juga berambisi membangun resor kelas dunia. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran Treassure Bay.

Berlokasi di tepi pantai, resor dengan luas 338 hektare itu masih dalam tahap pembangunan dan penyempurnaan. Beberapa bagian sudah mulai rampung. Salah satunya Crystal Lagoon, kolam renang terbesar se-Asia Tenggara.

Crystal Lagoon mengingatkan akan San Alfonso del Mar, kolam renang terbesar di dunia. Seperti diketahui San Alfonso del Mar berlokasi di Chile dan memiliki luas sekitar delapan hektare.

Sementara, meski luas Crystal Lagoon lebih kecil, yakni sekitar 6,4 hektare, kolam renang ini memiliki pemandangan spektakuler bila dilihat dari udara.

Sebanyak 115.060.000 liter air diperlukan untuk mengisi kolam renang yang dibangun di tepi pantai itu. Air yang digunakan pun berasal dari air laut yang sudah melalui proses sehingga warnanya sangat jernih.

 Tetap jadi Idola 

Meski adanya proyek raksasa di bidang pariwisata diyakini akan mendatangkan banyak kunjungan wisatawan mancanegara, Indonesia pun tetap gencar mempromosikan wisata keindahan alam yang saat ini tetap jadi idola para turis lokal dan mancanegara. Salah satunya, Wakatobi.

Meski memiliki pemandangan yang sangat indah, namun banyak yang mengeluh, untuk menuju ke surga itu sangatlah sulit. Untuk itu, belum lama ini dibangun Bandara Matahora di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Bandara ini dibangun untuk meningkatkan perekonomian daerah setempat sekaligus membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi.

Bupati Wakatobi, Hugua, mengatakan bahwa bandara yang sudah beroperasi sejak 2008 itu, terbukti dapat mendorong investasi masuk ke daerah itu, khususnya sektor pariwisata.

"Dampaknya dapat dilihat dari kunjungan wisatawan yang meningkat, dari 1.500 orang pada tahun 2006 menjadi 15.000 orang di 2013 per tahun," ujarnya.

Dengan beroperasinya bandara ini secara nasional, dirinya menargetkan kunjungan wisatawan ke kabupaten yang terkenal dengan keindahan lautnya itu, menjadi 17.000 orang pada 2015 mendatang.

"Sehingga, pendapatan daerah per tahun menjadi kurang lebih Rp25 miliar atau naik dari 15 persen menjadi 50 persen, Keberadaan bandara memberikan kontribusi kepada APBD," jelas Hugua.

Bupati yang telah menjabat dua periode tersebut mengatakan, peningkatan sektor pariwisata di daerahnya, membuat kegiatan ekonomi di daerahnya meningkat pesat beberapa tahin ini. Sektor jasa meningkat paling besar di antara sektor lainya.

"Dinamika ekonomi tumbuh luar biasa, rata-rata 11 persen per tahun yang kebanyakan dari bidang jasa," ungkapnya.

Karena itu dirinya berharap, Bandara Matahora juga dapat membantu pemerintah pusat dalam merealisasikan gagasan tol laut terutama dari Sabang ke Sorong guna menunjang kebutuhan barang dan jasa.

Sebagai informasi, bandara ini mulai dibangun pada 2006 dan mulai beroperasi pada 2008. Pembangunan dilakukan menggunakan anggaran bersama Pemerintah Kabupaten Wakatobi dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Bandara Matahora telah mengalami beberapa perluasan hingga akhirnya saat ini, luas bandara tersebut telah mencapai 2.000 meter persegi. Berkat kegigihan pemerintah daerah, saat ini pemerintah pusat memberi subsidi dua tahun pertama kepada maskapai penerbangan lokal untuk membuka rute ke Wakatobi.

Antara lain, Maskapai Susi Air, Merpati Air, dan Express Air. Saat ini, Bandara Matahora melayani penumpang berbagai tujuan luar Wakatobi dengan rata-rata 72 orang per pesawat.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, kemarin meresmikan pengoperasian sebanyak 20 pelabuhan baru dan 10 bandara yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Bandara Matahora.

Dengan upaya ini dirinya berharap dapat membuka akses masyarakat dan mewujudkan pembangunan konektivitas antarpulau.

"Seluruh pembiayaannya berasal dari APBN," ujarnya.

Bukan hanya Wakatobi yang jadi idola, satu lagi rekomendasi tempat wisata bahari terbaik di Indonesia yang eksotis dan menakjubkan, Raja Ampat. Kepulauan Raja Ampat merupakan rakaian empat gugusan pulau yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati dan Pulau Batanta.

Keempat gugusan pulau ini lokasinya berdekatan dan berada di bagian kepala burung pulau Papua. Kepulauan Raja Ampat termasuk ke wilayah pemerintahan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Indonesia.

Tempat ini memiliki keindahan pemandangan bawah laut yang menakjubkan, yang menjadikan Raja Ampat sebagai destinasi terbaik di Indonesia, sehingga Kepulauan Raja Ampat selalu dikunjungi para penyelam kelas dunia.

Selain wisata bahari yang jadi idola para turis mancanegara, Indonesia seringpula dikunjungi karena kekayaan kulinernya. Untuk wisata kuliner, tempat yang sering dikunjungi mulai dari Bogor, Bandung, Garut hingga Yogyakarta.

Tak heran, karena memiliki banyak pesona keindahan dan kekayaan kuliner, Indonesia kini semakin banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. (ren)

  ✈️ vivanews  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More