blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Jumat, 30 September 2016

Melihat Wajah Baru Helikopter Kepresidenan

https://images.detik.com/community/media/visual/2016/09/30/85c8e6e9-4875-4a0f-bd90-c47e9a32b44b_169.jpg?w=780&q=90Helikopter kepresidenan [Iqbal detikcom]def.pk

Presiden Joko Widodo menolak rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW101 oleh TNI AU yang sempat ramai jadi pro kontra. Jokowi tetap memilih helikopter yang sudah ada yaitu Super Puma L-2 AS-332.

Namun ada yang menarik dari helikopter kepresidenan itu. Dalam kunjungan ke Kabupaten Garut, Kamis (29/9) kemarin, helikopter skadron 45 itu memiliki wajah baru. Bagaimana wujudnya?

Heli Kepresidenan itu dicat baru mirip dengan warna cat pesawat kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ), yaitu dominasi warna biru pada bagian atas, dan merah putih pada bagian bawah.

Helikopter kepresidenan/ Iqbal detikcomHelikopter dengan nomor ekor H-3204 dan bendera merah putih itu sebelumnya berwarna putih dan abu-abu. Heli itu dioperasikan oleh Skadron Udara 45 yang merupakan Skadron angkut khusus VIP/VVIP yang berada di bawah Wing Udara 1, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Skadron udara ini khusus digunakan Presiden maupun Wakil Presiden untuk kunjungan kerja ke daerah, yang secara keseluruhan pemeliharaannya berada di bawah Kementerian Sekretariat dan pengoperasian pesawat di bawah koordinasi Sekretariat Militer Presiden.

Helikopter kepresidenan/ Iqbal detikcom"Betul, itu heli Kepresidenan Jenis Super Puma L-2 (AS 332) dicat dengan warna sama dengan BBJ," ucap Sekretaris Militer Presiden Jokowi, Marsekal Muda TNI Hadi Tjahjanto saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/9/2016).

Menurut Hadi, helikopter Kepresidenan itu dicat ulang pada bulan Juli 2016 di PT. Dirgantara Indonesia (DI), Bandung. Sebelum digunakan ke Garut, heli dengan wajah baru itu pernah dua kali digunakan oleh Presiden Jokowi ke daerah.

  detik  

Kementerian Pertahanan Minta PT PAL Produksi Sendiri Kapal Sekelas PKR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvZcAithWE4w2lIkODIHPlBv0XTwE-NyfLkKSZIHnBIeLNuq3OWq4IcLgCCwntY8NJEIm6zcGKpJPSPww-OZ9_YlvtYcVYCBtSCiciKH20HYxD5O-cVmvIvUFhxRqIYgX7A89UucKqazSs/s1600/SIGMA_FrigateKRI+Raden+Eddy+Martadinata+%2528331%2529.jpgPKR 10514 Pertama, KRI REM 331 produksi bersama PAL Indonesia bersma DSNS Belanda. [def.pk

Kementerian Pertahanan meminta PT PAL (Persero) Indonesia mampu membuat kapal perang bermutakhir tinggi sekelas Perusak Kawal Rudal (PKR) secara mandiri, tanpa kerja sama produksi dengan industri kapal negara lain.

"Melihat hasil dan kualitas disertai bukti saat ini, kami yakin PT PAL Indonesia mampu membuatnya," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Laksamana Madya TNI Widodo, usai peluncuran PKR-2, di Dok Semarang Divisi Kapal Niaga Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis.

Dari dua PKR jenis Guided Missile Frigate yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan TNI AL, produksinya atas hasil kerja sama PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal asal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).

[​IMG]PKR 10514 kedua, KRI GNR 332 [def.pk]

Dalam proses pengerjaannya, PT PAL Indonesia dan DSNS menggunakan sistem modular yang setiap kapal terdiri dari enam modul, dengan perakitan terakhir dilakukan di Indonesia.

"PKR-1 ada empat modul dari PT PAL dan dua DSNS, kemudian PKR-2 sudah lima modul dari PT PAL dan satu lainnya DSNS," ucap laksamana bintang tiga tersebut.

Jika nantinya seluruh modul dikerjakan di Indonesia, kata dia, hal tersebut sudah sejalan dengan UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan, bahwa pemenuhan alutsista dalam pertahanan dilakukan di industri dalam negeri.

"Kalau sukses maka Kementerian Pertahanan akan kembali memesan PKR dengan jumlah tertentu dan dalam satu skuadron. Nantinya, PKR-3, PKR-4 dan seterusnya akan dibangun khusus di PT PAL," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PAL (Persero) Indonesia, M Firmansyah Arifin, menyampaikan bahwa kerja sama produksi kapal perang PKR dengan DSNS juga dilakukan program transfer teknologi atau alih teknologi sebagai satu tim.

"Hubungan yang terjalin ini dapat mempermudah alih teknologi kedua industri, baik untuk Indonesia maupun Belanda," katanya.

Ke depan, pihaknya yakin mampu memproduksi sendiri kapal perang bermutakhir tinggi sekelas PKR dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dari seluruh pihak, terutama TNI AL.

"Dengan sudah bertambahnya ilmu dan teknologi, disertai bukti kualitas pembuatan kapal maka akan semakin menambah keoptimistisan serta mental agar menjadi lebih baik," katanya.

Kapal di kelas fregat itu didesain untuk berbagai tipe peperangan di antaranya untuk peperangan darat, udara, di atas dan bawah air, serta dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, sekaligus sebagai misi kemanusiaan.

Spesifikasinya, kapal memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, serat air 3,7 meter, bobot 2.365 ton, mampu berlayar hingga 5.000 mil laut, daya angkut 100 orang ditambah 20 orang, kecepatan maksimal 28 knots dan klas Llyod Register.

  Antara  

★ Filipina puas dengan kapal perang buatan Indonesia

Berencana memesan lagi kapal perang produk Indonesia PKR 10514 bersama SSV pesanan Filipina sudah mengapung [@arie]

Pejabat Filipina menyatakan puas dengan kapal perang buatan Indonesia, menyebut spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan pertahanan negaranya.

"Saya puas dengan produk kapal perang Indonesia, karena sesuai dengan yang dibutuhkan pertahanan di negara kami," kata Wakil Menteri Pertahanan Filipina Urusan Kebijakan Pertahanan Ricardo David Jr usai peluncuran kapal pesanan kedua di Dok Semarang Divisi Kapal Niaga Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis.

Ricardo menambahkan kapal perang produksi Indonesia merupakan kapal terbaik dan tercanggih yang pernah dimiliki Filipina.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PT PAL Turitan Indaryo mengatakan Filipina berencana memesan lagi kapal perang produk Indonesia karena mengaku puas dengan kualitas produknya.

IMG-20160929-WA0016.jpgTuritan, yang sebelumnya memimpin proyek pengerjaan Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan Filipina, mengatakan jenis kapal yang akan dipesan adalah kapal ambulans, atau yang bisa digunakan untuk menjalankan fungsi sosial.

"Pembicaraan lebih lanjut belum dilakukan terkait rencana pemesanan kembali, dan sekarang mereka sudah seperti saudara, tinggal menunggu kelanjutannya saja," katanya.

Filipina menunjuk PT PAL Indonesia untuk menggarap dua kapal perang jenis SSV setelah proses tender internasional.

Pesanan kapal pertama kelas Lloyd Register telah dikirim dan diberi nama Tarlac oleh Kementerian Pertahanan Filipina.

Kapal perang pesanan kedua diluncurkan hari ini dan akan dikirim lebih cepat tiga bulan dari target yang ditentukan yakni pada Mei 2017 dan rencananya diserahkan ke Kementerian Filipina pada Maret 2017.

  Antara  

Perakitan 3 Unit Helikopter TNI AL Segera Dimulai

Di bulan November Helikopter AS565 Panther MBe pesanan AL Meksiko [Beth Stevenson/FlightGlobal]

Perusahaan Besar Airbus Helicopter baru-baru ini menyerahkan pesanan helikopter AS565 Panther MBe pertama AL Meksiko. Dalam situs Flightglobal di beritakan bahwa Indonesia merupakan pemesan kedua setelah Meksiko.

Indonesia telah memesan 11 unit Helikopter Panther yang akan di serahkan sampai tahun 2018. Nantinya helikopter ini akan digunakan korps Penerbal. Helikopter yang dipesan TNI AL ini mampu melacak kapal selam dan dapat digunakan sebagai bantuan informasi melacak keadaan kapal perang permukaan lainnya.

3 unit diberitakan akan dirakit PT DI pada bulan November ini, yang mana mendapat izin merakit 11 unit helikopter pesanan TNI AL. Selain itu, PT DI juga akan mengintergrasikan sistem sonar pada 2 unit pertama Helikopter AKS (Anti Kapal Selam).

Sumber resmi Airbus helikopter, Blanc mengatakan percepatan perakitan helikopter pesanan Meksiko ini secara tidak langsung mempercepat program pengadaan helikopter AKS untuk Indonesia. Airbus Helicopter menerapkan sistem "produksi satu unit perbulan".

Selain itu, sumber resmi Airbus Helicopter, Blanc menyatakan bahwa potensial pelanggan ketiga adalah India, dimana India akan memesan puluhan bahkan disebutkan nominal sebanyak 110 unit. [flightglobal]

  Garuda Militer  

Kamis, 29 September 2016

★ Indonesia Tampilkan Teknologi Canggih Pertahanan

Karya Anak Bangsa di Manila, Filipina Paviliun Indonesia di Pameran Teknologi Pertahanan Internasional ADAS 2016, di Manila, Filipina, Rabu (28/9).

Teknologi pertahanan karya anak bangsa tak kalah unjuk gigi di ajang internasional. Dalam ajang Pameran Teknologi Pertahanan Internasional ADAS 2016, di Manila, Filipina, Rabu (28/9), Indonesia membawa teknologi pertahanan karya anak bangsa.

Delegasi Indonesia dalam pameran keamanan dan pertahanan nasional ini diikuti oleh PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP), PT Napindo Media Ashatama dan PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK).

Tecnology Director PT ICK Dahniar Wisnu Paramitha menjelaskan pihaknya memproduksi beberapa perangkat keras seperti telepon PSTN antisadap, radio HT (Handy Talkie) antisadap, pengacak sinyal atau jammer, secure VPN, direction finder dan beberapa alat lainnya. Adapun aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan meliputi SMS, Chat dan Voice antisadap. Aplikasi tersebut ditanam di ponsel pengguna.

Perangkat antisadap tersebut bisa digunakan untuk kepentingan sipil dan militer. “Khusus untuk keperluan militer, kami buat varian dan spesifikasi khusus agar cocok untuk kondisi lapangan,” kata Wisnu dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

CN 235 MPA produksi PT DI [iben saputra] ☆

Dalam kesempatan ini, PT DI memamerken produk unggulan pesawat NC212 dan CN235-220. Pesawat CN235-220 merupakan pesawat militer multi fungsi yang biasa digunakan untuk patroli maritim.

PT PAL yang bergerak diindustri pembuatan kapal memamerkan kapal perang canggih Strategic Sealift Vessel (SSV). Adapun, PT NTP memamerkan berbagai layanan perawatan mesin aero dan berbagai turbin industri.

Sebelumnya ditempat terpisah, President Director PT ICK Agung S Bakti mengungkapkan selama ini Kemenhan memfasilitasi industri keamanan dan pertahanan dalam negeri mengikuti berbagai pameran pertahanan internasional.

"Dibawah koordinasi Kemenhan berbagai industri pertahanan dalam negeri mengikuti pameran pertahanan internasional diantaranya adalah Defence Service Asia (DSA) Malaysia dan Defense & Security di Bangkok, dan sekarang ADAS 2016 di Manila," tambah Agung.

 Kemenhan Dorong Teknologi Pertahanan Lokal Mendunia 
Paviliun Indonesia di Pameran Teknologi Pertahanan Internasional ADAS 2016, di Manila, Filipina, Rabu (28/9).Paviliun Indonesia di Pameran Teknologi Pertahanan Internasional ADAS 2016, di Manila, Filipina, Rabu (28/9).

Indonesia dinilai sudah mampu menjelma menjadi salah satu negara produsen teknologi keamanan dan pertahanan canggih dunia. Berbagai teknologi mulai dari pesawat, kapal perang, tank, senjata hingga perangkat keamanan komunikasi standar dunia berhasil diproduksi dan diminati berbagai negara lainnya.

"Potensi pasar di kawasan Asia Pasific cukup menjanjikan. Untuk itu, industri pertahanan Indonesia harus berebut kesempatan ini untuk ikut berkiprah dalam memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan di kawasan tersebut," tandas Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Brigjen (TNI) Jan Pieter Ate dalam keterangan tertulis dari Pameran Teknologi Pertahanan Internasional ADAS 2016, di Manila, Filipina, Rabu (28/9).

[​IMG]ICK TrackIT, Alat pelacak HP buatan PT ICK

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya sedang menyiapkan kebijakan yang kuat agar industri pertahanan dalam negeri terus tumbuh, terutama penguasaan teknologi dibidang militer. Hal ini supaya industri pertahanan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan TNI maupun instansi lainnya, ungkapnya.

"Bersamaan dengan itu, Kemenhan akan terus mendorong industri pertahanan dalam negeri agar dapat bersaing di pasar tingkat regional maupun dunia," katanya.

Ia mencontohkan industri teknologi antisadap yang dikembangkan PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK). Menurutnya, industri pengamanan komunikasi ini memiliki ruang bisnis yang sangat besar. Hal ini karena teknologi antisadap merupakan kebutuhan sangat penting yang harus dimiliki oleh unsur-unsur intelijen.

"Setiap instansi keamanan dan pertahanan memiliki unsur-unsur intelijen yang membutuhkan teknologi antisadap. Keberadaan ICK sebagai industri pertahanan dalam negeri menjadi aset penting bagi bangsa Indonesia dalam rangka mengamankan informasi terutama dalam level VVIP maupun VIP," terangnya.

  Republika  

[Video] Pidato Diplomat Muda RI Menjawab Serangan Enam Negara

Lewat Sebuah Pepatah Indonesia menjawab dan mengkritik sikap enam negara yang menuding pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua dalam forum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat.

Dalam Sesi ke-71 KTT PBB yang digelar 13-26 September itu, pemimpin enam negara Pasifik mendesak respons PBB terhadap keadaan di Papua.

Mereka membahas soal kekhawatiran akan keadaan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua Barat.

Indonesia kemudian mengirim utusannya bernama Nara Masista Rakhmatia, untuk menyampaikan hak jawab di forum tersebut.

Dalam paparannya, Nara menyampaikan bahwa Indonesia jauh lebih baik soal penegakan HAM dibanding enam negara yang coba mengusik Indonesia lewat Papua.

Diplomat muda berparas cantik ini juga menutup pidatonya dengan sebuah pepatah, bahwa "Ketika seseorang menunjukkan jari terlunjuknya pada orang lain, jari jempolnya otomatis menunjuk pada wajahnya sendiri."

Berikut isi pidato lengkap Nara yang diambil dari video Youtube, saat mewakili Indonesia di forum PBB.

"Bapak Presiden, Indonesia hendak menggunakan hak jawab kami terhadap penyataan yang disampaikan Perdana Menteri Kepulauan Solomon dan Vanuatu.

Juga disuarakan Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu dan Tonga. Terkait masalah-masalah di Papua, provinsi di Indonesia.

Indonesia terkejut mendengar di sidang yang penting ini, di mana para pemimpin bertemu di sini untuk membahas implementasi awal SDGs (The Sustainable Development Goals).

Transformasi dari tindakan kolektif kita, dan tantangan global lainnya seperti perubahan iklim, di mana negara Pasifik yang akan paling terdampak.

Para pemimpin tersebut memilih untuk melanggar piagam PBB dengan mengintervensi kedaulatan negara lain dan melanggar integritas teritorialnya.

Kami menolak mentah-mentah sindiran terus menerus dalam pernyataan mereka.

Itu jelas mencerminkan ketidakpahaman mereka terhadap sejarah dan situasi saat ini serta perkembangan progresif di indonesia, termasuk di Provinsi Papua dan Papua Barat, serta manuver politik yang tidak bersahabat dan retoris.

Pernyataan bernuansa politik mereka itu dirancang untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di provinsi-provinsi tersebut, yang begitu bersemangat mengganggu ketertiban umum dan melakukan serangan teroris bersenjata terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan.

Pernyataan negara-negara itu benar-benar melanggar tujuan dari piagam HAM PBB dan melanggar prinsip hukum internasional tentang relasi persahabatan antar negara serta kedaulatan dan integritas teritori suatu negara.

Saya ulangi, itu sudah melanggar kedaulatan dan integritas teritori suatu negara.

Hal itu sangat disesalkan dan berbahaya bagi negara-negara untuk menyalahgunakan PBB, termasuk sidang umum ini.

Negara-negara ini sudah menggunakan Majelis Umum PBB untuk mengajukan agenda domestik mereka.

Dan bagi beberapa negara untuk mengalihkan perhatian dari pesoalan politik dan persoalan sosial di negara mereka.

Negara-negara itu juga menggunakan informasi yang salah dan mengada-ada, dan membahayakan kredibilitas forum ini.

Komitmen Indonesia terhadap HAM tak perlu dipertanyakan lagi. Indonesia adalah pendiri Dewan HAM PBB.

Indonesia sudah menjadi anggota dewan tersebut selama tiga periode dan saat ini menjadi anggota untuk keempat kalinya.

Indonesia adalah penggagas komisi HAM antar pemerintah ASEAN.

Indonesia sudah meratifikasi delapan dari sembilan instrumen utama HAM, semuanya terintegrasi dalam sistem hukum nasional kami dibanding hanya empat oleh negara Kepulauan Solomon, dan lima oleh negara Vanuatu.

Indonesia ada di antaranya segelintir negara yang memiliki Rencana Aksi Nasional HAM.

Dan saat ini generasi keempat dari rencana tersebut dari 2015 sampai 2019.

Indonesia memiliki Komnas HAM yang aktif dan kuat sejak tahun 1993, masyarakat sipil yang aktif dan bebas.

Indonesia juga merupakan negara demokrasi yang dewasa di dalam fungsi-fungsinya, bersama dengan komitmen sangat tinggi terhadap promosi dan perlindungan HAM di semua level, hampir-hampir mustahil pelanggaran HAM terjadi tanpa diketahui dan diperiksa.

Bapak Presiden, kami tegaskan kembali ada mekanisme domestik di tingkat nasional di Indonesia, pada pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Ada pepatah di kawasan Asia Pasifik yang mengatakan, "Ketika seseorang menunjukkan jari terlunjuknya pada orang lain, jari jempolnya otomatis menunjuk pada wajahnya sendiri. Terima Kasih."
(*)



  Tribunnews  

★ PAL Indonesia Luncurkan SSV Pesanan Filipina & PKR 10514 yang Kedua

BRP 602 Davao Del Sur serta PKR 10514 KRI GNR 332 SSV kedua, BRP 602 Davao Del Sur pesanan Filipina produksi PT PAL Indonesia siap diluncurkan. [anas_nurhafidz@def.pk]

Perseroan terbatas PAL Indonesia meluncurkan dua kapal perang, yakni kapal jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV) pesanan kedua Kementerian Pertahanan Filipina serta Kapal Guided Missile Frigate (PKR-105) yang juga merupakan pesanan kedua dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin, dalam acara peluncuran di Dok Semarang Divisi Kapal Niaga Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis mengatakan peluncuran ini sebagai tanda selesainya pengerjaan kedua kapal perang oleh PT PAL Indonesia yang juga merupakan perusahaan BUMN.

Ia mengatakan dalam proses penggarapan Kapal SSV-2, PAL Indonesia mampu menyelesaikan lebih cepat tiga bulan dari target yang ditentukan Mei 2017 dan rencananya secara resmi diseraterimakan kepada Kementerian Filipina pada Maret 2017.

"Kapal SSV 2 ini kami peroleh dari proyek tender internasional, dan bersaing dengan beberapa negara," ucap Firman.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4dUEFzKn-B_lwlJ9Rt44R5sVxNwY7DK-zsPhsJV9CVjqu7aZy2vm8wq7b1PvgG08I5eUrI0xgDQZmnl-rEfHhqaqdlpGqa71JVRXE9lXpH3WgBY27resBGnrjOh7sb-7MefC7bzuVLJlI/s1600/KRI+I+Gusti+Ngurah+Rai+332+%2528IMF%2529.jpgKRI I Gusti Ngurah Rai 332 (GNR) siap meluncur. [IMF]

Sementara untuk Kapal PKR 105 merupakan penugasan dari Kementerian Pertahanan RI dalam memperkuat keberadaan alutsista, dan rencananya akan resmi diserahterimakan pada Oktober 2017.

"Setelah diluncurkan, Kapal PKR 105 akan menjalani penyempurnaan dan akan secara resmi diserahterimakan pada Oktober 2017," ucapnya.

Firmansyah menjelaskan, Kapal Perang PKR 105 adalah hasil kerja sama alih teknologi antara PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda "Damen Schelde Naval Shipbuilding" (DSNS) serta telah diuji coba 7 September 2016.

Dalam proses pengerjaan PKR 105, PT PAL Indonesia dan DSNS menggunakan sistem modular, dan setiap kapal terdiri dari 6 modul, dengan perakitan terakhir dilakukan di Indonesia.

[​IMG]KRI GNR 332 [IMF]

Kapal jenis Frigate itu didesain untuk berbagai tipe peperangan di antaranya untuk peperangan darat, udara, atas air dan bawah air, serta dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, dan misi Kemanusian.

Sedangkan, Kapal SSV-2 pesanan Filipina merupakan hasil alih teknologi yang telah dikerjakan PAL Indonesia saat melakukan pembangunan kapal Landing Platform Dock (LPD) 125 Meter.

"SSV Kedua yang diluncurkan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan Insan PAL Indonesia setelah sebelumnya SSV Pertama dengan nama BRP Tarlac 601 telah dikirimkan ke Filipina pada Mei 2016," katanya.

Ia menjelaskan kapal perang ekspor perdana pesanan Kementerian Pertahanan Filipina ini menjadi bukti dan saksi kebanggan bangsa, karena melalui penguasaan desain dan teknologi perkapalan, PT PAL Indonesia turut andil dalam mendukung program poros maritim serta pemenuhan kebutuhan keamanan kemaritiman nasional.

 Berikut spesifikasi umum PKR 105 : 

Panjang = 105,11 meter
Lebar = 14,02 meter
Sarat Air = 3,7 meter
Bobot = 2.365 ton
Jarak = 5.000 nM
Daya Angkut = 100 + 20 Orang
Kecepatan max = 28 Knots
Klas = Llyod Register

 Sementara itu, spesifikasi umum SSV : 

Panjang = 123,0 meter
Lebar = 21,8 meter
Sarat Air = 5 meter
Bobot = 7.200 ton
Jarak = 9.360 nM
Daya Angkut = 621 Orang
Kecepatan max = 16 Knots
Klas = Llyod Register.

  Antara  

ITS Tolak Tawaran Galangan Kapal RDM Belanda

Acara penandatanganan MoU antara ITS dengan Rotterdamsche Droogdok Maatschappij terkait pengembangan Technopark, Selasa (27/9/2016).

Sewajarnya saat ujian akhir mahasiswa diwajibkan membuat proposal dan susunan skripsi ide yang mereka teliti, usai masa perkuliahan.

Ini mungkin dilakukan banyak universitas di Indonesia. Tapi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengupayakan hal baru bagi mahasiswanya.

Menurut Ketut Buda Artana, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama ITS Surabaya, pihaknya sudah merancang model baru. Tujuannya, mahasiswa tidak hanya membuat paper tapi juga memiliki produk inovasi sehingga membuka peluang usaha.

"Tingkat kesiapan tekonologi diukur dari Technology Readyness Level satu sampai sembilan. Kami punya LPPM untuk kebutuhan riset (1 sampai 6) dan untuk produk siap jual masuk technopark (7,8, dan 9). Ini di bawah badan pengelola dan pengembangan usaha ITS. Produk inovasi bisa masuk di LPPM, sementara untuk alumni yang sudah punya produk tinggal memasarkannya di Technopark," jelasnya di sela-sela acara MoU ITS - Rotterdamsche Droogdok Maatschappij (RDM) Belanda, Selasa (27/9/2016).

RDM merupakan pabrik kapal terbesar sejak sebelum Perang Dunia II. Pabrik berbasis di Rotterdam itu telah membua sekitar 355 kapal laut, 18 di antaranya kapal selam.

Mengenai techno park, Ketut Buda Artana mengatakan, ITS agaknya memiliki kesamaan dengan program Rotterdam University of Applied Sciences, yang telah memiliki jaringan dengan RDM.

Sebuah hotspot untuk inovasi di bidang maritim berkelas dunia sehingga kerjasama perguruan tinggi, industri dan pemerintah dalam bidang maritim dilaksanakan.

Kok bisa pas sekali, mereka juga memiliki program yang fokus terhadap pengembangan technopark. Ini membuat kami tertarik untuk melakukan kerjasama. Ada tiga prioritas kerjasama kita pada bidang technopark dengan mereka di antaranya maritim, otomotif dan industri kreatif. ITS juga bekerjasama dengan Kemenristekdikti. Saat ini kami merancang masterplan,” terangnya lagi.

Saat sesi MoU, Bert Hooijer, Direktur RDM sempat menawarkan pada ITS apabila ada produk terbaru, mereka bersedia meneruskan.

Tapi kami tolak, kami pikir kenapa kita harus percayakan ke mereka, sementara kita di Indonesia bisa punya tenaga yang tidak kalah profesionalnya,” kata ketut percaya diri.

Dalam acara MoU tersebut juga turut hadir 10 perusahaan yang juga bergelut di bidang maritim, sebagai bentuk support mereka atas kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan Belanda.

MoU selama 5 tahun, isinya terkait riset, edukasi, inovasipengembangan technopark. Dalam waktu dekat dosen-dosen kami juga akan dikirim ke Belanda untuk study banding kesana,” tutup ketut.

  ★ Tribunnews  

Rabu, 28 September 2016

SSV Buatan Indonesia Pesanan Filipina Dinamai Kota Kelahiran Duterte

Davao Del Sur SV kedua, BRP 602 Davao Del Sur pesanan Filipina produksi PT PAL Indonesia siap diluncurkan. [anas_nurhafidz@def.pk]

Kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan kedua Pemerintah Filipina ke PT PAL Indonesia (Persero) dinamai "Davao Del Sur", yang diambil dari nama provinsi kelahiran Presiden Rodrigo Duterte.

"Kapal SSV yang pertama dulu itu namanya 'Tarlac', juga merupakan provinsi kelahiran Presiden Filipina saat itu, Benigno Simeon Aquino," ujar Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin kepada wartawan di Surabaya, Rabu (28/9/2016).

Kapal pesanan Kementerian Pertahanan Filipina tersebut akan diluncurkan pada Kamis, 29 September 2016, di galangan kapal PT PAL Indonesia wilayah Tanjung Perak, Surabaya.

Ia mengaku, penyelesaian kapal bernomor lambung 602 tersebut lebih cepat 3-4 bulan dibandingkan dengan proses pesanan pertama yang membutuhkan waktu sekitar dua tahun.

"Pesanan pertama diluncurkan 18 Januari 2016, dan dikirim Mei sesuai batas waktu pengiriman, sedangkan kapal kedua ini diluncurkan September sehingga pengiriman keduanya diusahakan lebih cepat dikirim ke Filipinanya mendatang pada Maret 2017," ucapnya.

ssv-ke-2-filipina-1-lciSSV ke-2 Filipina (JMP)

Pada acara peluncuran, kata dia, dijadwalkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan hadir, sekaligus secara resmi meluncurkan kapal ekspor kedua buatan anak bangsa tersebut.

"Tentu ini adalah sebuah kebanggaan karena kita mampu mengekspor kapal perang. Tentu ini adalah awal, dan kami optimistis industri ini semakin berkembang," katanya.

Kapal ini merupakan bagian dari pengembangan kapal pengangkut "Landing Platform Dock" (LPD) yang didesain sepanjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4dUEFzKn-B_lwlJ9Rt44R5sVxNwY7DK-zsPhsJV9CVjqu7aZy2vm8wq7b1PvgG08I5eUrI0xgDQZmnl-rEfHhqaqdlpGqa71JVRXE9lXpH3WgBY27resBGnrjOh7sb-7MefC7bzuVLJlI/s1600/KRI+I+Gusti+Ngurah+Rai+332+%2528IMF%2529.jpgKRI I Gusti Ngurah Rai 332 (GNR) sudah di penuhi air laut siap meluncur. [IMF]

SSV dilengkapi titik pendaratan tiga helikopter dan hanggar, serta memiliki kemampuan mengangkut dua unit kapal "landing craft utility" (LCU) ditambah berbagai macam kendaraan tempur dari truk militer hingga "Amphibious Assault Vehicle" (AAV).

Dengan memiliki draft kapal lima meter, SSV mampu menjangkau hingga ke perairan dangkal serta dapat difungsikan sebagai rumah sakit apung sekaligus SAR ketika sedang terjadi bencana.

Selain meluncurkan SSV-2, pada kesempatan sama juga akan diluncurkan kapal perang jenis Kapal Perusak Rudal (PKR) ke-2 nomor lambung 332 untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.

  ★ Suara  

★ ICK Bladz

Sistem Diseminasi Informasi Mandiri Diseminasi Informasi

Diseminasi merupakan sinonim dari kata penyebaran. Jadi, pengertian diseminasi informasi adalah penyebaran informasi kepada publik atau masyarakat umum dari berbagai lapisan. Penyebaran informasi dapat dilakukan melalui berbagai jenis media seperti buku, majalah, surat kabar, film, televisi, radio, musik, game dan sebagainya. Diseminasi informasi dilakukan melalui berbagai jenis kegiatan seperti antara lain pelatihan atau workshop, seminar, konferensi, wawancara, penulisan artikel, publikasi, komunikasi, dll.

Informasi hasil diseminasi informasi dapat menjadi komoditi dan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dapat diintegrasikan dengan pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Karena itu dalam sistem desiminasi informasi perlu memperhatikan empat hal, yaitu universalisme, nasionalisme, kelembagaan sosial, dan falsafah individu, sehingga informasi yang disebarluaskan, diperhatikan dan mendapat tempat di tengah-tengah masyarakat.

Tujuan diseminasi informasi adalah membantu masyarakat mendapatkan informasi untuk perubahan, yaitu mendorong terjadinya perubahan sikap dan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Dengan adanya diseminasi, informasi dapat menyebar dengan cepat dan meluas di kalangan publik, baik secara internal maupun eksternal.

Produk ICK Bladz

ICK Bladz adalah sistem aplikasi terintegrasi yang merupakan solusi dalam kegiatan diseminasi informasi yang efektif dan efisien.

Sistem ini memiliki tujuan utama adalah sebagai perangkat cerdas dalam menyebarkan informasi langsung dan tepat sasaran dalam waktu yang singkat, serta mempertimbangkan aspek ekonomis dalam pelaksanaan kegiatan.

Sistem ini bersifat independen dan secara mandiri mampu untuk melakukan kegiatan diseminasi atau menyebarkan informasi dalam cakupan area tertentu. ICK Bladz merupakan solusi sistem diseminasi yang efektif dan efisien. Selain tepat sasaran dengan waktu yang relatif singkat, penggunaan sistem ini memiliki aspek ekonomis yang tinggi. Hal tersebut berkaitan dengan tidak diperlukannya layanan atau infrastruktur lain saat penggunaan peralatan di lapangan secara langsung.

  ★ ICK  

Penemuan Benda Mencurigakan di Sumenep

Jalur Pesawat dan Gambaran Lokasi http://images.detik.com/community/media/visual/2016/09/26/33616c34-48dd-47bb-b2b6-fcf666d6467f_169.jpg?w=780&q=90Jalur Lintasan Roket

Pagi yang heboh di Kecamatan Gili Raja dan Giligenting, Sumenep, Jawa Timur, Senin (26/9/2016). Beberapa benda jatuh dari langit sekitar pukul 10.00 WIB. Warga curiga itu serpihan pesawat. Padahal di situ bukan lintasan pesawat. Jadi apa?

Foto di atas menunjukkan lintasan pesawat komersial. Sumenep yang berada di bawah, memang tak dilintasi. Bandara Juanda memastikan hal itu.

"Sumenep bukan jalur pesawat komersial," kata petugas Administrasi Bandara Juanda Sidoarjo, Herdiono. Kemenhub dan AirNav Indonesia juga menyebut, tidak ada pesawat jatuh di Sumenep.

Mungkinkah pesawat militer? Herdiono mengaku tak tahu. Bisa saja itu terjadi. Namun ia mengaku tak mendapatkan laporan pesawat militer melintas di jalur tersebut.

Foto: IstimewaBenda-benda mencurigakan ditemukan di perairan dan daratan. Bahkan ada yang jatuh di kandang sapi. Beruntung, tidak ada korban jiwa.

Dari foto-foto yang didapatkan detikcom, bentuk, kondisi, dan ukuran benda-benda tersebut bervariasi. Ada yang mirip onderdil mesin, serupa tabung terbungkus plastik. Ada yang hangus, ada yang utuh.

Lokasi jatuhnya benda bukan tempat yang mudah dijangkau dari Sumenep. Sebab lokasi berada di pulau tersendiri. Jadi harus menggunakan menyeberangi perairan.

Sejak menerima laporan, polisi, BPBD, dan pihak-pihak terkait turun ke lokasi. "Belum (tahu). Saya masih di atas, ini di atas kapal," kata Kapolres Sumenep AKBP Josep Ananta Pinora saat dihubungi detikcom, Senin (26/9/2016).

"Saya masih perjalanan," kata kapolres yang baru menjabat ini.

Di Kecamatan Giligenting, terdapat tiga lokasi yang ditemukan serpihan dan benda misterius yang diduga bagian pesawat. Selain benda berbentuk tabung berdiameter 50 cm yang jatuh di kandang sapi, ada juga benda semacam onderdil dan serpihan kecil.

Menurut keterangan Camat Giligenting Yudha Yanuar Bahtiar, warga mendengar suara ledakan di udara dan melihat badan pesawat jatuh ke laut. Namun, ia sendiri tak bisa memastikan apakah benda itu bagian pesawat atau bukan.

Jadi, benda apakah yang berceceran di perairan dan daratan Sumenep? (ugik/try)

 Pusat Kendali Angkasa AS Perkuat Dugaan Serpihan di Sumenep dari Roket Falcon 9 
Pusat Kendali Angkasa AS Perkuat Dugaan Serpihan di Sumenep dari Roket Falcon 9Roket Falcon 9 saat membawa satelit JCSAT 16 (Foto: Space X)

Joint Space Operations Center (JSpOC) Amerika Serikat memperkuat dugaan bahwa serpihan benda di Sumenep dari roket Falcon 9. Falcon 9 yang mengantarkan satelit komunikasi milik perusahaan Jepang.

Menurut data JSpOC, badan roket Falcon 9 diperhitungkan memasuki atmosfer bumi kembali pada Senin (26/9) kemarin pada pukul 02.26 UTC atau pukul 09.26 WIB di atas Laut Jawa, seperti dilansir dari spaceflight101.com edisi 26 September 2016.

Final orbit Falcon 9 data dari JSpOC (Spaceflight101/Orbitron)Final orbit Falcon 9 data dari JSpOC (Spaceflight101/Orbitron)Final orbit Falcon 9 data dari JSpOC (Spaceflight101/Orbitron)

Media khusus yang menyoroti teknologi luar angkasa itu menuliskan, lintasan kembali roket itu seperti yang disampaikan JSpOC, di atas Laut Jawa, tampaknya selaras dan bisa mengkonfirmasi bahwa serpihan itu berasal dari Roket Falcon 9.

Posisi dan waktu kembali sebenarnya hanya berbeda tipis dari data yang diperhitungkan JSpOC. Data JSpOC hanya meleset 3 menit lebih awal dan jatuh di koordinat yang mengarah lebih ke barat dari yang diperkirakan. Koordinat yang diberikan JSpOC setelah serpihan itu ditemukan identik dengan data JSpOC yang diperkirakan 80 menit sebelum kejadian serpihan itu jatuh.

Bagian roket yang jatuh itu setinggi 14 meter, jatuh saat bahan bakar yang bisa menghasilkan api itu sudah habis. Jalur kembalinya bagian roket ini sebelum jatuh di Madura melintasi selatan Afrika, menuju Madagaskar, Samudera Hindia hingga mendekat Indonesia dengan lintasan barat data menuju timur laut. Bagian roket Falcon 9 itu juga sempat melintas di atas Pulau Cocos dan Pulau Christmas sebelum melintas di atas Pulau Jawa, melewati selatan Surabaya sebelum mencapai Madura.

Second Stage Falcon 9 dengan satelit komunikasi (Space X)Second Stage Falcon 9 dengan satelit komunikasi (Space X)Second Stage Falcon 9 dengan satelit komunikasi (Space X)

Dua potong serpihan benda yang ditemukan di Madura itu dideskripsikan sebagai tabung silinder sepanjang 150 cm dengan diameter 60 cm, dengan komposit material dan memiliki nomor seri. Deskripsi bendanya menunjukkan tangki bagian atas roket yang menyimpan gas dengan tekanan tinggi dan kemudian mengalami pemanasan yang tinggi di udara yang disalurkan ke tangki bahan bakar untuk menjaga tekanan yang tepat saat beroperasi.

Foto: IstimewaMenurut laporan warga lokal, sedikitnya 4 obyek terkait Falcon 9 ditemukan, 2 di antaranya ditemukan di perairan dangkal tak jauh dari pantai. Dilaporkan juga adanya suara sonic boom, yang memang identik dengan bagian roket yang kembali ke Bumi.

Bisa diduga kuat bahwa serpihan-serpihan roket itu jatuh di wilayah itu, meski bagian komponen yang padatnya seperti MVac Engine (Merlin Engine tunggal) di bagian Interstage diperhitungkan jatuh lebih jauh, sekitar 250 km di lepas pantai Laut Jawa.

Meski demikian, serpihan roket yang kembali ke Bumi di wilayah yang padat penduduk seperti di Sumenep adalah kejadian langka. Karena serpihan roket itu bisa berbahaya bagi warga di daratan Bumi, mengancam nyawa dan properti. Maka teknik mitigasi dengan menghitung data kembalinya serpihan roket ini ke Bumi bisa diperhitungkan jatuh di atas wilayah yang jarang penduduknya.

Berikut data perhitungan kembalinya serpihan roket (Re-entry Data) Falcon 9 dari JSpOC dan Spaceflight101.com:

NORAD ID: 41730
Type: Falcon 9 R/B
Origin: USA
Object: Falcon 9-028 Second Stage
Mass: ~4,000-5,000 Kilograms
Launch: August 14, 2016 – 05:46 UTC
Launch Site: SLC-40 Cape Canaveral
Launch Vehicle: Falcon 9 FT
Ascent Duration: 32 Minutes
Payload: JCSat-16
Initial Orbit: 74 by 34,400km, 20.91°
Last Orbit Data: 92 by 788km, 20.8°

Re-Entry Prediction: September 26, 2016 – 02:26 UTC
Re-Entry Location: Madura, Indonesia. (nwk/try)

  detik  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More