blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Jumat, 31 Maret 2017

[Video] KRI Torani-860 & KRI Lepu-861

upload by Adhi Wardhana Proses pembangunan Kapal Patroli Cepat 2 Unit PC 40 produksi galangan PT. Karimun Anugrah Sejati Batam.



  Youtube  

Mi Instan Indonesia Terkenal di Afghanistan

http://cdn1-a.production.images.static6.com/HqcUp88JW4iudXyBb0JpxWAYXlo=/1280x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/740138/big/010250500_1411269572-_77188700_77188595.jpggDua capres Afghanistan, Ashraf Ghani (kiri) dan Abdullah Abdullah (AFP) ☆

Indonesia dan Afghanistan berencana akan perkuat kerja sama di bidang bisnis dan ekonomi. Rencana itu akan dibahas dalam kunjungan kenegaraan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani ke Indonesia pada awal April mendatang.

"Di bidang ekonomi, kita akan memperkuat kerja sama impor barang konsumen Indonesia ke Afghanistan," ujar Ferdy Pay, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI, kepada awak media saat konferensi pers, Kamis (30/3/2017).

Instabilitas kondisi dalam negeri membuat Afghanistan sering kali mengimpor barang-barang kebutuhan dasar dari negara lain, salah satunya Indonesia.

Selama bertahun-tahun, Afghanistan telah mengimpor produk-produk Indonesia, seperti bahan makanan, barang elektronik, karet, dan ban.

"Mi instan kita jadi produk terkenal di sana," canda Ferdy Pay.

Selain urusan impor barang, Afghanistan akan menjalin kerja sama perbankan dengan Indonesia.

"Selama ini transaksi perbankan kita (Indonesia) dengan Afghanistan selalu melalui pihak ketiga seperti Dubai. Pada pertemuan nanti kita akan upayakan transaksi bilateral murni tanpa perantara," tambah Ferdy Pay.

Transaksi perbankan Indonesia dengan Afghanistan memiliki beberapa kendala. Misalnya, banyak perusahaan Afghanistan yang berstatus "daftar hitam" sehingga membuat Indonesia lebih berhati-hati dalam menjalin kerja sama bisnis-ekonomi.

Hal ini juga yang membuat Indonesia menggunakan negara lain sebagai pihak ketiga--seperti Dubai, Iran, dan Pakistan--untuk menjalin kerja sama dengan Afghanistan.

"Masalah-masalah (kerja sama bisnis-ekonomi) itu akan dibahas pada pertemuan," tutup Ferdy Pay.

 4 MoU Siap Dihasilkan 

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dijadwalkan akan melakukan lawatan kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 5 hingga 6 April 2017.

Kunjungan Ghani menambah panjang daftar kepala negara yang berkunjung ke Tanah Air. Sebelumnya, Indonesia kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, sejumlah pemimpin negara anggota IORA, dan teranyar Presiden Prancis, Francois Hollande.

Direktur Asia Selatan dan Tengah Ferdy Piay menyebut ada empat nota kesepahaman yang siap dihasilkan dalam kunjungan Ghani ke Tanah Air.

"Ada beberapa MoU yang disepakati, ada empat, di antaranya kerjasama pendidikan, pertanian, statistik dan reformasi administrasi publik," kata Ferdy kepada awak media dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, (30/3/2017).

Ferdy menambahkan pula, lawatan Ghani sangat spesial. Pasalnya, belum pernah ada presiden Afghanistan yang datang ke Indonesia.

"Ini merupakan kunjungan pertama presiden Afghanistan dan ini kunjungan pertama Ghani ke Asia Tenggara," sambungnya.

 Membongkar Kendala Investasi Indonesia di Afghanistan 

Rencana lawatan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani ke Indonesia, menimbulkan pertanyaan besar. Salah satunya soal potensi apa yang bisa digali RI di negara tersebut.

Pertanyaan ini muncul karena, Afghanistan merupakan negara yang masih diliputi konflik. Sehingga, diperkirakan mustahil untuk mengeksplorasi potensi ekonomi di sana.

Keraguan tersebut ditampik Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Ferdy Piay. Ada potensi yang bisa dilirik Indonesia di Afghanistan.

"Sebagai negara konflik bukan berati mereka tak mengkomsusmi consumer product," ucap Ferdy di kantor Kemlu, Kamis (30/3/2017).

Consumer product diketahui Ferdy sangat jarang ditemui di Afghanistan. Hal ini disebabkan, kondisi geografis negara itu.

"Selama ini Afghanistan susah impor mereka tidak punya pantai/landlock, jadi kalau kita impor melalui Pakistan, Iran atau Dubai, nilai ekspor kita cuma US$ 16 juta," kata dia.

Kendala sulitnya impor ini pun, juga dirasakan Indonesia. Oleh sebab itu, barang Indonesia sulit masuk pasar Afghanistan.

"Berbagai barang consumer product kita tidak tercatat, karena masuk melalui pihak ketiga, delegasi bisnis kita bisa dorong hal ini, supaya bisa ada interaksi secara langsung," kata Ferdy.

"Transaksi bank kita (ke Afghanistan) juga melalui Pakistan atau Dubai itu juga jadi kendala, walau Afghanistan bukan negara yang di-black list, tapi entitas di sana banyak yang masuk daftar hitam," ujarnya.

Ferdy pun berharap, masalah-masalah tersebut bisa dibahas dalam bisnis forum Indonesia-Afghanistan pada 6 April 2017 nanti.

Jika kendala itu bisa teratasi maka diyakini potensi bisnis dan investasi Indonesia di Afghanistan sangat terbuka lebar dan mengutungkan.

  Liputan 6  

Prancis Ingin Ikut Bangun Satelit di RI

Menkominfo: Tunggu DuluMenkominfo Rudiantara saat meninjau Media Center untuk KTT IORA 2017 di JCC, Jakarta, Senin (6/3). Peninjauan dilakukan untuk melihat kondisi media center agar awak media dapat melakukan peliputan dengan mudah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perusahaan antariksa Arianespace menawarkan bantuanya untuk ikut serta dalam proyek pembangunan high throughput satellite di Indonesia. Ketertarikan itu disampaikan disela-sela lawatan Presiden Francois Hollande ke Tanah Air.

Keterangan tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara usai acara pertemuan bilateral Prancis-Indonesia di bidang ekonomi kreatif dan promosi industri kebudayaan di Hotel Haris Vertu, Jakarta.

"Tadi dari Arianespace ingin berpartisipasi untuk peluncuran high throughput satellite, satelit pemerintah," ucap Rudiantara, di Jakarta pada Rabu 29 Maret 2017.

Meski sudah ada ketertarikan, Rudiantara tidak bisa memastikan Arianespace bisa turut serta membantu Indonesia. Perusahaan tersebut mesti melewati proses dan regulasi yang berlaku di Indonesia terlebih dahulu.

"Belum tahu, harus lewat tender," sebut dia.

Menurutnya, cara tersebut adalah sesuatu yang wajar. Sebab, Indonesia mau yang terbaik dalam membangun high throughput satellite.

"Tunggu dulu saja, we want the best solution, high throughput satellite pemerintah itu akan jadi high throughput satellite yang dimiliki tanda kutip oleh Indonesia," jelas dia.

"Karena belum ada operator lain yang mendesain high throughput satellite, high throughput satellite yang langsung internet," sambung dia.

Walau begitu, Rudiantara pun tak memungkiri, Arianespace punya keunggulan yang tak dimiliki perusahaan serupa milik negara lain.

"Airanspace yang paling banyak meluncurkan satelit dibanding Long March dari China atau (perusahaan serupa) dari Rusia," kata Rudiantara.

Oleh sebab itu, ia meminta perusahaan Prancis tersebut bersabar. Pasalnya, proses tender dimulai dalam waktu tidak lama lagi.

"Proses penujukan badan usaha pertengahan tahun semester dua ini, kemudian award diberikan pertengahan 2018 satelitnya meluncur tahun 2021. Kan butuh 30 bulan untuk bangun satelit," katanya.

Rudiantara memastikan jika high throughput satellite maka akan banyak keuntungan di bidang telekomunikasi yang akan didapat masyarakat Indonesia.

"Itu satelit Indonesia high throughput satellite, itu satelit langsung internet di mana pun bisa akses internet, ini belum ada," paparnya.

"High throughput satellite yang langsung internet kalau sekarang kan satelit komunikasi harus dikonversi dulu," tutup dia.

   Liputan 6  

IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa 5.592

Rupiah Menguat imageIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini naik 51 poin ke 5.592. Catatan ini menempatkan IHSG pada posisi tertinggi sepanjang masa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat tipis. Dolar AS berada di posisi Rp 13.303 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.309.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 11,581 poin (0,21%) ke level 5.552,783. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 2,906 poin (0,32%) ke level 922,656.

Mengawali perdagangan, Rabu (29/3/2017), IHSG dibuka menguat 21,858 poin (0,39%) ke level 5.563,060. Indeks LQ45 dibuka naik 4,961 poin (0,54%) ke level 924,711.

Aksi beli sudah ramai sejak pembukaan perdagangan. Indeks pun berpotensi menembus rekor intradaynya hari ini.

Penguatan yang terjadi sejak pagi terus berlanjut. Posisi tertinggi intraday di 5.592,775, sekaligus menjadi posisi tertinggi IHSG sepanjang masa.

Menutup perdagangan sesi pertama, IHSG naik 41,320 poin (0,75%) ke level 5.582,552. Indeks LQ45 naik 8,039 poin (0,87%) ke 927,789.

Penguatan terus berlanjut sepanjang hari. IHSG naik 51,308 poin (0,93%) ke 5.592,510. Indeks LQ45 naik 10.237 poin (1,11%) ke 929,987.

Perdagangan hari ini berlangsung cukup ramai dengan frekuensi perdagangan mencapai 353.982 kali transaksi sebanyak 10,4 miliar lembar saham dan total nilai perdagangan mencapai Rp 8,2 triliun.

Mayoritas bursa Asia bergerak positif sore hari ini. Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:

★ Indeks Nikkei 225 naik tipis 14,61 poin (0,08%) ke level 19.217,48.
★ Indeks Hang Seng menguat 46,18 poin (0,19%) ke level 24.392,05.
★ Indeks Komposit Shanghai berkurang 11,64 poin (0,36%) ke level 3.241,91.
★ Indeks Straits Times naik 26,75 poin (0,85%) ke level 3.184,57.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 65.500, United Tractors (UNTR) naik Rp 700 ke Rp 27.850, Indocement Tunggal (INTP) naik Rp 550 ke Rp 16.800 dan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 500 ke Rp 12.250.

Sementara jajaran saham yang masuk top losers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 825 ke Rp 9.175, Matahari (LPPF) turun Rp 225 ke Rp 13.325, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 200 ke Rp 5.700, XL Axiata (EXCL) turun Rp 110 ke Rp 3.180. (dna/hns)

  detik  

Kamis, 30 Maret 2017

Indonesia Beli Roket hingga Helikopter dari Prancis

Panther, EC-725 pesanan TNI AL [Airbus Helicopters]

Presiden Prancis Francois Hollande kemarin baru saja melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, Indonesia. Sejumlah kerja sama diteken antara Indonesia dan Prancis. Salah satunya, terkait kerja sama pembelian alutsista dan pengembangan industri maritim.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan dibentuk kelompok kerja untuk menindaklanjuti penandatanganan kerja sama tersebut.

"Industri pertahanan ada, teroris ada, masalah maritim ada. Itu garis besarnya," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/3).

"Untuk pelaksanaannya, kami bikin kelompok kerja dengan sana. Apa yang dirumuskan, nanti dibahas," lanjut dia.

Dijelaskan Ryamizard, untuk alutsista, Indonesia membeli beberapa peralatan tempur dari Perancis. "Banyak, ada meriam, roket, helikopter serbu, helikopter Euro," ucap Ryamizard.

Ryamizard mengatakan pembelian alutsista tentunya harus menenuhi syarat transfer teknologi yang diamanatkan oleh undang-undang. Ia menegaskan syarat ini mutlak harus dipenuhi oleh Prancis.

"Kalau beli, kita harus transfer teknologi atau 35 persen dibayar pakai apa. Bukan barter juga tapi ya 35 persen nanti diganti apa," imbuhnya.

Maka dari itu, Ryamizard akan berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Emggartiasto Lukito mengenai pembelian alutsista itu.

Sekadar diketahui, Presiden Prancis memboyong sekitar 40 pengusaha dalam lawatannya ke Indonesia dengan komitmen investasi sebesar 2,6 miliar dolar Amerika.

Dalam kunjungannya ke Jakarta, Hollande menyebut ada beberapa kerja sama atau penandatanganan nota kesepahaman. MoU yaitu di bidang riset dan teknologi, transportasi, kebudayaan, alat pertahanan dan energi terbarukan.

 Tukar Karet

Pemerintah membeli beberapa alat utama sistem persenjataan ke Prancis. Kesepakatan pembelian tersebut dicapai dalam kunjungan Presiden Prancis, Francais Hollande ke Indonesia, Rabu (29/3) kemarin.

Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan mengatakan, ada beberapa jenis alutsista yang dibeli Indonesia. "Ada meriam, roket, helikopter serbu dan helikopter euro," katanya di Komplek Istana Negara, Kamis (30/3).

Pak Menteri tidak mau merinci berapa banyak unit alutsista yang dibeli berikut harganya. Dia hanya mengatakan, tidak semua dibayar dengan uang. "35% dibayar dengan komoditas, apa itu karet atau apalah, saya harus koordinasi dengan Menteri Perdagangan dulu," katanya.

  Kumparan | Kontan  

​Airbus, Indonesian industry to discuss A400M possibilities

Airbus Defence & Space has signed a letter of intent with an Indonesian company related to Jakarta’s possible purchase of the A400M transport aircraftA400M transport aircraft [airbus]

The LOI was signed with Pelita Air Services, which represents a consortium of state-owned companies involved in aerospace, says Airbus in an email to FlightGlobal.

We believe that the A400M will be an outstanding asset to support Indonesia´s vision of creating an air bridge to help redistribute wealth and resources across the archipelago as well as providing the basis for the expansion of our long-standing industrial cooperation,” says Fernando Alonso, head of military aircraft at the airframer.

The A400M´s advanced design and exceptional performance make it extremely well qualified to play a key role in creating a safe and robust air transport network for Indonesia. And in the future it could also be the basis for the transformation of the Indonesian Air Force’s air mobility operation.”

The LOI sets the stage for discussions about topics such as the number of aircraft Jakarta could acquire and local industrial participation.

Airbus has long been interested in selling the A400M to Indonesia. In 2012, the company said it was collaborating with Indonesian state airframer Indonesian Aerospace (IAe, also known as Dirgantara Indonesia) about possible workshare on the A400M.

Airbus has extensive relationships with Indonesian industry, with IAe now the world’s sole producer of the C212, which it produces in an upgraded form designated NC212i. The Indonesian company also produces the CN235 and C295, and has extensive workshare with Airbus Helicopters platforms.

Pelita Air provides worldwide air charter services, oil and gas support operations and general aviation services, operating a mixed fleet of fixed wing aircraft and helicopters from its main base at Jakarta Halim Perdanakusuma airport, primarily in support of Indonesia's state oil company, Pertamina. Commercial air services were introduced in 1981, when the company became a stand-alone subsidiary.

  flightglobal  

KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861 Resmi Perkuat Armada Tempur TNI AL

KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861 TNI AL [defence.pk]

Kekuatan armada tempur TNI Angkatan Laut semakin kuat dengan diresmikannya dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.AP. pada suatu upacara militer yang dilaksanakan di dermaga pelabuhan Batu Ampar Batam Kepulauan Riau, Kamis (30/03/2017).

Dua KRI yang diproyeksikan untuk memperkuat Satuan Patroli (Satrol) Koarmabar adalah KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861. Keduanya merupakan alutsista karya cipta anak bangsa yang di produksi oleh PT. Karimun Anugerah Sejati Batam.

Hal ini membuktikan bahwa industri pertahanan dalam negeri telah memiliki kemampuan dalam hal kemandirian teknologi alat utama sistem pertahanan sekaligus wujud nyata dukungan terhadap program pemerintah mengenai kemandirian pengadaan alutsista TNI.

KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861 memiliki kemampuan untuk melaksanakan peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara dan pertempuran kepulauan serta melaksanakan tugas tambahan yakni melaksanakan patrol laut dalam rangka menegakkan hukum laut dan melaksanakan fungsi Search and Rescue (SAR).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRXLuohrlzW_ZZFfx4jqOB61ZLrQ4vaMrqFTQJqDXxX5x3gHA9jCVlIq0hXx7VLM9NvZlwSP6-C2sHQ1qkLsjMtj0cLJKo2AN_fWtXktyf09h1lQpocneEmfROFCdz304Urodcz4VAhTod/s1600/berita_377223_KRI+Torani-860+%2526+KRI+Lepu-861+alredy+equipped+with+the+Oto+Melara+Marlin-WS+30mm+Gun+have+been+officially+comissioned+to+the+Indonesian+Navy+Western+Command+Fleet..jpgDipersenjatai dengan meriam kaliber 30 mm otomelara pada haluan dan dua pucuk Senapan Mesin Berat (SMB) kaliber 12,7 mm pada buritan. Masuk dalam kelas kapal patroli cepat atau PC-40, panjang keseluruhan 45,5 meter dan lebar 7,9 meter dengan kecepatan maksimal 24 knot serta kecepatan jelajah 15 knot. Kapasitas bahan bakar dalam sekali jalan adalah 70.000 liter dan memiliki endurance berlayar selama 6 hari. Dapur pacunya didukung dengan 2 buah mesin diesel MTU yang masing-masing berkekuatan 2480 HP.

Rangkaian upacara peresmian diawali dengan sambutan Direktur Utama PT. Karimun Anugerah Sejati dilanjutkan dengan penandatanganan Protocol of Delivery oleh Dirut PT. Karimun Anugerah Sejati dan pihak TNI Angkatan Laut dilanjutkan dengan penyerahan maket kapal dari Dirut kepada Kasal.

Uapacara peresmian ditandai dengan pernyataan Irup yang disertai dengan penekanan sirine, penaikan ular-ular perang, gauk kapal bunyi dan terbukanya selubung nama KRI. Rangkaian acara diakhiri dengan peninjauan ke KRI Layaran-854, penandatanganan prasasti dan pemotongan pita.

Pada kesempatan tersebut, Kasal melantik Mayor Laut (P) Taufiq Pamungkas sebagai komandan KRI Torani-860 dan Kapten Laut (P) Rakhmad Widiyanto sebagai komandan KRI Lepu-861.

Filosofi ikan Torani yang hidup di seluruh samudera serta memiliki kelincahan dalam menghindar dan menyelamatkan diri dari setiap ancaman dengan cara meloncat hingga terbang diatas permukaan air, menjadi salah satu pertimbangan untuk dijadikan nama KRI.

Adapun Lepu dikenal sebagai ikan predator, ketika berburu mereka akan menyudutkan buruannya dengan sirip besarnya dan dengan reflex cepatnya mereka mampu melumpuhkan musuhnya. Lepu juga dikenal karena durinya yang panjang dan berwarna-warni yang selalu waspada melindungi dirinya dari predator lain.

Acara peresmian KRI dan pelantikan komandan KRI selain dihadiri oleh gubernur Kepulauan Riau DR. Nurdin Basirun juga dihadiri oleh pejabat teras dari Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabesal diantaranya Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo, Kabaranahan Kemhan, Kasum TNI, Asrenum Panglima TNI, Irjenal, Asrena Kasal, Asops Kasal, Aspers Kasal, Aslog Kasal, Pangarmatim, Pangarmabar, Danlantamal IV dan Kepala Kantor Zona Maritim Barat. (Dispen Lantamal IV/RB/DS)

  RRI  

Menhan RI Terima Kunjungan Kehormatan Menhan Perancis

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Republik Perancis Jean-Yves Le Drian. Kunjungan didahului dengan Upacara Jajar Kehormatan di Depan Gedung Soedirman Kemhan, Jakarta, Rabu (29/3).

Melalui kunjungan yang dilakukan di sela-sela mendampingi Perancis Francois Hollande dalam rangkaian kunjungan ke Indonesia, diharapkan akan semakin mempererat dan meningkatkan hubungan kerja sama di bidang pertahanan antara kedua negara yang telah berjalan baik selama ini.

Sebagaimana kesepakatan yang telah dicapai oleh kedua negara melalui penandatanangan Letter of Intent (LoI) tentang Peningkatan Kerja Sama Pertahanan oleh Menhan RI dan Menhan Perancis dengan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo bersama Presiden Perancis Francois Hollande di Istana Negara, Jakarta, sesaat sebelum kunjungan kehormatan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI menyampaikan tentang pentingnya hubungan kerjasama pertahanan Indonesia dan Perancis. Untuk itu, kesepakatan yang telah dicapai dalam LoI tentang Peningkatan Kerja Sama Pertahanan diharapkan dapat segera direalisasikan.

Dengan telah ditandatanganinya LoI tersebut, menurut Menhan RI maka kerja sama pertahanan kedua negara dapat terus ditingkatkan di berbagai bidang mulai dari kerjasama di bidang pendidikan dan latihan, latihan bersama dan pasukan pemeliharaan perdamaian dunia.

Selanjutnya di bidang lainnya adalah kerja sama di bidang keamanan maritim, penanggulangan terorisme dan pertukaran informasi intelijen serta kerja sama di bidang industri pertahanan. “Tidak kalah penting adalah dalam kerjasama di bidang industri pertahanan, sehingga Indonesia bisa belajar banyak dari Perancis”, ungkap Menhan RI.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Menhan RI, Menhan Perancis menyampaikan bahwa Perancis juga memandang pentingnya apa yang telah disepakati kedua negara dalam LoI tentang Peningkatan Kerja Sama Pertahanan tersebut, sehingga perlu untuk segera dapat direalisasikan.

Diungkapkannya, Perancis ingin lebih meningkatkan dan memperluas hubungan kerja sama pertahanan dengan Indonesia yaitu kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak, sehingga kedua negara menjadi partner yang utama.

Menurutnya, kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan serta kerjasama industri pertahanan sudah dilakukan oleh kedua negara, namun demikian perlu ditingkatkan lagi. Perancis siap meningkatkan kerja sama dalam bidang industri pertahanan dengan prinsip – prinsip kerjasama yaitu transfer teknologi, mitra industri, transparasi total dan saling percaya.

Selain di bidang industri pertahanan, Menhan Perancis juga menyampaikan pentingnya kedua negara meningkatkan kerjasama di bidang penanggulangan terorisme yang merupakan ancaman bersama, terutama kerja sama dan berbagi pengalaman dalam hal kegiatan deradikalisasi.

Perancis sangat mengapreasiasi tehadap langkah dan kebijakan Kemhan RI, yang salah satunya dilakukan melalui program Bela Negara dan mengakui hasil yang dicapai atas program tersebut. Untuk itu, Perancis berharap dapat belajar banyak dari pengalaman Indonesia terkait kegiatan deradikalisasi. “Pengalaman Indonesia dalam hal ini akan sangat berguna bagi Perancis”, ungkapnya. (BDI/RAF)

  Kemhan  

RI-Brasil Teken Kerja Sama Bidang Pertahanan

Ini 7 Poinnya[Cici/detikcom]

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu meneken nota kesepahaman atau MoU dengan Menteri Pertahanan Republik Federasi Brasil Raul Belens Jungmann Pinto. Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara di bidang pertahanan.

Penandatanganan ini dilakukan secara terpisah karena Menhan Brasil tidak dapat hadir. Namun Dubes Brasil untuk Indonesia Ruben Antonio Correa Barbosa hadir dan menyaksikan kesepakatan ini di aula Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat Nomor 13-14, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017). Nantinya naskah persetujuan ini akan ditindaklanjuti dan ditandatangani oleh Menhan Brasil.

"Kita baru saja menyaksikan tanda tangan untuk MoU kerja sama kita dengan Brasil, ini masih tingkat teknis saja, yang dilakukan selama ini kita tingkatkan hubungan dalam pertahanan," kata Ryamizard saat jumpa pers.

Ryamizard mengatakan tujuan dari MoU ini adalah meningkatkan hubungan antara Brasil dan Indonesia terutama dalam bidang pertahanan, kegiatan militer, serta kerja sama dalam bidang industri.

"Itu yang paling penting intuisi pertahanan, kerja sama segala macem, tentunya untuk merangkum semua, sebelum melaksanakan apa yang kita maksudkan tadi, kita membuat dari Indonesia Brazil, sesuai dengan MoU-kan sekarang," ujarnya.

"Pelaksanaan yang lebih penting, para direktur seperti PT DI, PT Pindad, nanti kunjungan kedua pihak kami dapat apa, belajar juga, yang kami harapkan bisa lebih baik," imbuhnya.

 Kerjasama tersebut meliputi :

1. Pertukaran kunjungan pada tingkat Kebijakan.
2. Pertemuan antar institusi pertahanan dan militer.
3. Meningkatkan pengembangan SDM pada institusi pertahanan melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam bidang operasi militer dan intelijen militer.
5. Bebagai pengalaman ilmiah dan teknologi di bidang pertahanan.
6. Meningkatkan kerja sama industri terutama di bidang peralatan dan jasa.
7. Bekerja sama dalam bidang pertahanan dan militer lainnya untuk kepentingan kedua negara. (tor/tor)

  detik  

BPPT Berguru Teknologi Kapal Selam Perancis

  imageIlustrasi ★

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjadi salah satu lembaga pemerintah yang akan bekerja sama dengan institusi penelitian dan pengembangan (litbang) Perancis. Rangkaian kerja sama ini menjadi rangkaian lawatan Presiden Perancis, Francois Hollande ke Indonesia.

Dua institusi litbang Perancis yang hari ini mengadakan pertemuan dengan BPPT, yakni INSA dan CEA.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto, menyampaikan bahwa Perancis cukup maju dalam hal riset di bidang energi serta informasi dan teknologi komunikasi (ICT). Dalam hal energi misalnya, Unggul menjelaskan, seperti energi terbarukan seperti solar cell, fuel cell, dan teknologi baterai. Sementara itu, di bidang ICT, seperti security dan micro electronic.

Atau teknologi lain, seperti manufakturing, kapal selam kalau mungkin (dikerjasamakan),” ujar Unggul usai courtesy call BPPT dengan CEA dan INSA Perancis di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Rabu 29 Maret 2017.

Terkait kapal selam, Unggul mengatakan, erat kaitannya dengan teknologi baterai. Sebab, kualitas kapal selam tergantung sekali dengan kualitas baterainya.

Jadi, kapal selam ketika menyelam, energi mengandalkan baterai, semakin qualified baterainya, semakin lama bisa menyelam,” kata Unggul.

Sementara itu, kapal selam bisa menyelam juga karena beban dari baterai. Sekitar 60 persen berat kapal selam adalah berat baterai.

Kapal selam yang dikembangkan BPPT, baterainya terbuat dari lithium ion. Saat ini, kekuatan durasi menyelamkan kapal selama empat hari.

Sementara itu, Perancis, telah mengembangkan baterai sodium-ion. Diklaim, baterai pengganti lithium ini lebih murah dan memiliki kerapatan penyimpanan energi sangat tinggi, ketersediaan sodium pun melimpah.

Kami masih lihat (hasil riset Perancis) baterai sodium ion ini,” tutur Unggul.

Selain di atas, BPPT juga menjalin kerja sama pendidikan untuk periset.

Unggul menyatakan, tak dipungkiri bahwa tenaga peneliti dari BPPT dan lembaga litbang lain di Indonesia masih minim yang menempuh S3 atau doktor. Disebut, BPPT baru sembilan persen, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tujuh persen, bahkan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) hanya tiga persen.

  Vivanews  

Pelajari Teknologi Baterai Kapal Selam

BPPT Berguru ke Prancis Kapal Selam Scorpene [google] ⚓️

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjadi salah satu lembaga pemerintah yang akan bekerja sama dengan institusi penelitian dan pengembangan (litbang) Prancis. Rangkaian kerja sama ini menjadi rangkaian lawatan Presiden Prancis, Francois Hollande ke Indonesia.

Dua institusi litbang Prancis yang hari ini mengadakan pertemuan dengan BPPT, yakni INSA dan CEA.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto, menyampaikan bahwa Prancis cukup maju dalam hal riset di bidang energi serta informasi dan teknologi komunikasi (ICT). Dalam hal energi misalnya, Unggul menjelaskan, seperti energi terbarukan seperti solar cell, fuel cell, dan teknologi baterai. Sementara itu, di bidang ICT, seperti security dan micro electronic.

"Atau teknologi lain, seperti manufakturing, kapal selam kalau mungkin (dikerjasamakan)," ujar Unggul usai courtesy call BPPT dengan CEA dan INSA Prancis di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Rabu 29 Maret 2017.

Terkait kapal selam, Unggul mengatakan, erat kaitannya dengan teknologi baterai. Sebab, kualitas kapal selam tergantung sekali dengan kualitas baterainya.

"Jadi, kapal selam ketika menyelam, energi mengandalkan baterai, semakin qualified baterainya, semakin lama bisa menyelam," kata Unggul.

Sementara itu, kapal selam bisa menyelam juga karena beban dari baterai. Sekitar 60 persen berat kapal selam adalah berat baterai.

Kapal selam yang dikembangkan BPPT, baterainya terbuat dari lithium ion. Saat ini, kekuatan durasi menyelamkan kapal selama empat hari.

Sementara itu, Prancis, telah mengembangkan baterai sodium-ion. Diklaim, baterai pengganti lithium ini lebih murah dan memiliki kerapatan penyimpanan energi sangat tinggi, ketersediaan sodium pun melimpah.

"Kami masih lihat (hasil riset Prancis) baterai sodium ion ini," tutur Unggul.

 Kerja Sama Pendidikan Periset 

Unggul menyatakan, tak dipungkiri bahwa tenaga peneliti dari BPPT dan lembaga litbang lain di Indonesia masih minim yang menempuh S3 atau doktor. Disebut, BPPT baru sembilan persen, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tujuh persen, bahkan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) hanya tiga persen.

"Itu sangat jauh dari ideal. Kalau saya bandingkan di Jepang, doktor untuk lembaga seperti BPPT ini bisa 80 persen. Kemudian Taiwan 50 persen, Thailand 30 persen, jadi untuk mencapai ke sana itu cukup jauh," ujar Unggul.

Untuk itu, selain mengambil kesempatan kerja sama dengan Prancis soal terapan teknologi, Unggul ingin menjajaki bidang pendidikan untuk para periset Indonesia.

"Nah, dengan adanya kerja sama seperti ini, paling tidak kita mendapat jaminan bahwa mereka mau menampung, menerima peneliti kita untuk mengambil S2 atau S3," kata Unggul.

Sebagai informasi, untuk tindak lanjut diskusi, akan ada MoU antara BPPT dan CEA di bidang teknologi kelautan atau kemaritiman. Selain itu, dengan INSA untuk teknologi terapan. Penandatanganan akan dilakukan sore nanti secara tertutup. (art)

  ⚓️ Vivanews  

Rabu, 29 Maret 2017

34 Kesepakatan Terbaru Antara RI-Prancis

Presiden Prancis Francois Hollande melakukan kunjungan ke Indonesia pada Rabu 29 Maret 2017. Ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada siang harinya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara akan melakukan penandatanganan sejumlah kesepakatan di berbagai bidang. Menurut keterangan dari Kedutaan Besar Prancis, Rabu (29/3/2017), setidaknya ada 34 kesepakatan yang akan ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan Prancis.

Menurut informasi, kesepakatan yang akan ditandatangini Presiden Jokowi dan Francois Hollande tersebut terdiri atas 7 poin utama.

"Kesepakatan Antar Kementerian, Kesepakatan Kebudayaan, Kesepakatan Kemaritiman, Kesepakatan Ekonomi Lainnya, Kesepakatan Kerja Sama Lainnya, Kesepakatan Bisnis Lainnya yang Dihadiri Menteri-Menteri dan Kesepakatan Bisnis di Sela-sela Kunjungan," jelas pihak kedutaan Prancis melalui keterangan tertulisnya.

 Berikut ini uraiannya:

 A. Kesepakatan Antar Kementerian 

1. Surat pernyataan kehendak tentang kerja sama pertahanan
2. Surat pernyataan kehendak tentang kerja sama di bidang kemaritiman dan perikanan
‎3. Kesepakatan dalam bidang pembangunan perkotaan berkelanjutan
4. Kesepakatan ilmiah untuk pelaksanaan program pertukaran peneliti
5. Kesepakatan kerja sama riset, inovasi dan pendidikan tinggi
6. Pengaturan administratif antara Pemerintah Prancis dan Pemerintah Indonesia tentang pariwisata

 B. Kesepakatan Kebudayaan 

1. Kesepakatan kerja sama antara Centre National du Cinéma dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.
2. Kesepakatan antara PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Lovewalk.
3. Kesepakatan kerja sama antara lembaga kebudayaan "La Gaîté Lyrique" dan jaringan kreatif "Kreavi".

 C. Kesepakatan Kemaritiman 

1. Kesepakatan kerja sama antara Kota La Rochelle dan Kota Kendari.
2. Nota kesepahaman (MoU) antara DCNS dan PT PAL mengenai kerja sama kapal selam.
3. Nota kesepahaman (MoU) antara LOUIS-DREYFUS ARMATEURS dan SINAR MAS untuk meningkatkan kerja sama dalam Sinar Mas LDA.

 Kesepakatan RI dan Prancis

 D. Kesepakatan Ekonomi Lainnya 

1. Kontrak kerja sama bisnis antara MATIERE dengan BUMN Wijaya Karya.
2. Kontrak antara ENGIE dan The Sugar Group tentang pengembangan pusat listrik energi terbarukan di Pulau Sumatera dan Indonesia bagian timur.
3. Kerangka kesepakatan antara VINCI CONSTRUCTION GRANDS PROJETS dan ITDC tentang pengembangan wisata terpadu Mandalika (Lombok).
4. Konvensi Kemitraan antara AFD dan Royal Lestari Utama.

 E. Kesepakatan Kerja Sama Lainnya 

1. Pengaturan administrasi kerja sama ilmiah antara grup Institut Ilmu Pengetahuan Terapan Nasional Prancis (INSA) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
2. Konvensi kerja sama untuk pelaksanaan program PhD Kementerian Agama Republik Indonesia.
3. Kesepakatan kemitraan di bidang penelitian pertanian antara CIRAD dan mitra Indonesia (PT SMART, Grup Sinar Mas) tentang keberlanjutan sektor-sektor seperti minyak kelapa sawit dan karet.
4. Kesepakatan kerja sama antara "CosmeticValley" dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI tentang di bidang penelitian dan inovasi.
5. Kerangka kesepakatan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir antara Komisariat Energi Atom (CEA) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional. Kesepakatan untuk memfasilitasi digiatkannya kembali pertukaran ahli antara badan Prancis dan Indonesia di bidang nuklir sipil.
6. Kesepakatan kerja sama di bidang reaktor nuklir percobaan antaran CEA dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Kesepakatan tersebut memberikan akses bagi para peneliti Indonesia untuk mengikuti pelatihan dan penelitian di reaktor percobaan Jules Horowitz di Prancis.
7. Pengaturan administratif tentang kerja sama ilmiah antara kelompok dari Institut Ilmu Pengetahuan Terapan Nasional Prancis (INSA) dan Universitas Negeri Islam (UIN). Kesepakatan bertujuan memberikan kerangka kerja sama untuk pertukaran staf (pendidikan melalui penelitian ) dan untuk pelaksanaan proyek-proyek kerja sama penelitian dan inovasi.
8. Kesepakatan kerja sama di bidang riset antara Universitas Montpellier dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Ini merupakan kesepakatan kerja sama pendidikan tingkat doktor, di bidang ilmu kelautan.

 F. Kesepakatan Bisnis Lainnya yang Dihadiri Menteri-Menteri 

1. Kerja sama antara DCNS dan PT AIR – di bidang energi laut.
2. Kesepakatan sewa untuk toko DECATHLON yang pertama di Indonesia dengan pihak ALAM SUTERA REALTY.
3. Kontrak untuk pembangunan jembatan di Provinsi Kalimantan Timur antara MATIERE dan KALTIM JAYA BARA.
4. Kesepakatan pengembangan antara ENGIE dan LISTRIK VINE tentang jaringan listrik mikro (microgrid) di pedesaan Papua.
5. Kesepakatan perpanjangan kerja sama dagang dan industri di bidang jasa dan pemeliharaan antara antara AIRBUS Hélicoptère dan PT DI.
6. Kesepakatan antara ENGIE dan ARYA WATALA CAPITAL tentang pengembangan kelistrikan tenaga surya skala kecil di NTT.
7. Surat pernyataan kehendak (Letter of Intent) antara THINK SMARTGRID dan PLN dalam rangka kerja sama di bidang jaringan pintar.
8. Kerangka kerja sama antara AKUO dan PLN tentang proyek pembangkit listrik hibrida (fotovoltaik, tenaga surya, dan angin).
9. Kerangka kerja sama antaran EREN RE dan PLN tentang proyek pembangkit listrik tenaga angin.

 G. Kesepakatan Bisnis di Sela-sela Kunjungan 

1. Kerangka kesepakatan kerja sama antara EDF dan PLN.

  Liputan 6  

Airbus dan PTDI Serahkan 7 Helikopter Canggih

Pesanan TNI Helikopter Fennec pesanan TNI AD [screenshoot liputan CNN] ⚓️

Airbus Helicopters dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah bersama-sama menyerahkan 7 unit helikopter kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Helikopter yang diserahkan terdiri dari satu unit helikopter H215M dan dua H225M kepada TNI Angkatan Udara (AU), serta dua helikopter intai bersenjata tipe Fennec kepada TNI Angkatan Darat (AD).

Sementara untuk TNI AL, dua unit platform dasar, atau disebut juga dengan "unit hijau", pertama tipe AS565 MBe Panther telah tiba di Indonesia untuk diperlengkap dan diselesaikan oleh PTDI.

Seluruh helikopter ini telah diserahkan, dan beberapa di antaranya tercatat diserahkan satu tahun lebih cepat dari jadwal. Penyerahan lebih awal tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama industri yang strategis antara Airbus Helicopters dan PTDI. Sebagai mitra industri di Indonesia, PTDI akan melengkapi helikopter-helikopter tersebut dengan sejumlah peralatan penunjang misi kunci di dalam negeri, sebelum menyerahkannya pada masing-masing matra TNI.

"Kemampuan untuk memenuhi sejumlah program penting pertahanan Indonesia lebih cepat dari jadwal membutuhkan kerja sama industri yang teramat kuat serta komitmen yang teguh. Adanya mitra yang memiliki nilai-nilai serta dorongan yang sama kuatnya dengan kami menjadi suatu keharusan, dan kami telah menemukan mitra tersebut dalam diri PTDI," papar Managing Director Airbus Helicopters Indonesia, Ludovic Boistot dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2017).

Dengan kontrak yang mencakup 11 unit, helikopter AS565 MBe Panther untuk TNI AL dilengkapi oleh PTDI dengan sistem persenjataan antikapal-selam, yang mencakup dipping sonar dan peluncur torpedo. Dua unit platform dasar pertamanya telah tiba di Indonesia pada pertengahan Maret tahun ini, untuk kemudian dilengkapi dan diselesaikan oleh PTDI serta diserahkan pada TNI AL pada pertengahan tahun.

Dua helikopter Fennec yang diserahkan pada Januari 2017 adalah dua unit intai pertama untuk TNI AD. Bersama dengan unit pertama yang telah diserahkan pada 2015, ketiga helikopter ini akan digunakan untuk pelatihan pilot. Sembilan unit lainnya dari 12 unit yang telah dipesan akan diserahkan dalam tahun ini.

Dua unit H225M yang telah diserahkan pada pertengahan Maret lalu ke TNI AU adalah unit ketiga dan keempat dari total enam unit yang disepakati dalam kontrak dengan pelanggan. Penyerahan unit-unit berikutnya kepada TNI AU akan diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang. Helikopter multi-peran H225M ini dimaksudkan untuk misi tempur, pencarian dan penyelamatan (CSAR).

Airbus Helicopters dan PTDI saat ini menjalankan kerja sama untuk 11 tipe helikopter berbeda, yaitu H225M, H215, AS565 MBe Panther, AS365 N3+, H135, Fennec (AS550, AS555 dan AS350), dan juga pada platform yang sudah ada lebih dahulu seperti NAS330, NSP332, dan MBO-105, untuk armada Kepresidenan Indonesia, TNI AU, TNI AD, TNI AL, POLRI, Basarnas, dan pusat pelatihan STPI; mendukung pelaksanaan berbagai misi operasional.

"Kami amat menghargai kepercayaan yang telah diberikan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia pada kami, dan terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi serta layanan terbaik demi mendukung industri kedirgantaraan Indonesia. Kami amat senang dapat memenuhi janji kami pada para pelanggan. Penyerahan lebih awal tersebut merefleksikan kemitraan yang telah berakar kuat dan dapat diandalkan dengan Airbus Helicopters selama beberapa dekade terakhir," papar CEO dan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso. (dna/dna)

  ⚓️ detik  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More