blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Sabtu, 04 Mei 2024

Menuju Industri Pertahanan

 Kemhan Manfaatkan Transfer Teknologi Negara Lain 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRgzt-82Wvy8v9hgLib-vMCzkMrfugUthDFjg2JbBLXc2Fk5HI20NglN6JNbirw6RsT7F-c6j3edDyBXKa4rf4TsULAGLX_PMMfYIW8i0mkAvCfHPGwCBbn8BvMSmvDXRoviEq2OkChLK-ilB7LysjIR5ot2nA8TqX89opsvrLU28t8vSm7DT6-vgeYyU/s1421/Holding-BUMN-Indhan-Defend-ID-41.jpgAlutsista produk bersama inhan (LEN)

D
irektur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan ), Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Piek Budyakto menjelaskan, Indonesia akan memanfaatkan Transfer of Technology (ToT) ketika menjalin kerja sama pertahanan dengan negara lain.

Piek Budyakto mengatakan, hal ini dilakukan guna menyerap teknologi dari negara lain agar Industri Pertahanan Indonesia bisa semakin mandiri, dan memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) sendiri.

"Kita harus bisa menyerap teknologi yang ada di luar negara, SDM kita harus kita tingkatkan untuk mengambil ToT tersebut," kata Piek Budyakto dalam seminar sekaligus pameran industri pertahanan India-Indonesia, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

"Ini tidak gampang, apa pun kita berusaha mendapat manfaat dari alih teknologi atau kerja sama dengan negara lain. Saat ini kebetulan rating di angkatan bersenjata kita tahun ini, kalau kita akan berusaha lebih baik lagi," sambungnya.

Dengan ToT tersebut kata Piek, maka Indonesia akan bisa memproduksi alustsista secara mandiri, dan meningkatkan industri pertahanan. Menurutnya, penyerapan teknologi tersebut menjadi cara lain di luar hubungan bilateral antarnegara.

"Kita harus bisa mentransfer teknologi dari negara maju seperti Indonesia, ini tidak mudah, kerja sama bilateral dilakukan tapi itu saja tidak cukup," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty meyakini, industri pertahanan Indonesia dapat memproduksi alutsista secara mandiri.

"Saya sangat yakin bahwa lembaga pertahanan Indonesia dapat mengambil manfaat dari pengalaman dan keberhasilan negara maritim tetangganya," kata Sandeep.

"Kami menyadari bahwa Indonesia juga ingin membangun industri pertahanannya sendiri. Kami ingin berbagi pengalaman dalam upaya ini," sambungnya. (maf)

  💥 sindonews  

Jumat, 03 Mei 2024

PT PAL Luncurkan BMPP Nusantara-II 60 MW

 Karya Anak Bangsa Terangi Indonesia 
https://scontent.fcgk29-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/438108134_751787297150642_4203734140687724640_n.jpg?stp=dst-jpg_p480x480&_nc_cat=100&ccb=1-7&_nc_sid=5f2048&_nc_ohc=eBupAOMAPrsQ7kNvgFP_Dhz&_nc_ht=scontent.fcgk29-1.fna&oh=00_AfDgNSa8burctt6Qu5NBgIoOQf2NEvVfJF579tufcqqkFw&oe=6638F7C9 (PAL Indonesia) 💡

PT
PAL Indonesia dan PT PLN Indonesia Power hari ini sukses melaksanakan Shipnaming & Launching Dual Fuel Barge Mounter Power Plant (BMPP) 60 MW yang secara resmi dinamai BMPP Nusantara-II.

Seremoni tersebut ditandai dengan prosesi pemotongan tali kendi dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara, Oleh Bapak Fardhian Windo selaku Vice President Construction Control dari PT PLN Indonesia Power bersama Bapak Aris Suharyono selaku General Manager General Engineering, disaksikan oleh Bapak Iqbal Fikri COO PT PAL Indonesia dan Kepala Proyek BMPP 150 MW Bapak Ikhwan Koharudin dan perwakilan Klasifikasi BKI dan BV.

Pembangunan BMPP ini, nantinya diharapkan dapat membantu distribusi kelistrikan terutama di wilayah-wilayah 3T dan area yang membutuhkan investment lebih di sektor elektrifikasi. Tak hanya itu BMPP Nusantara-2 ini didesain dengan operasi otomatis sehingga dapat bekerja lebih optimal sehingga nantinya dapat menjadi alat pengubah energi (Transistor energy project).

Kolaborasi BUMN ini untuk mewujudkan kemandirian kelistrikan nasional yang menjadi cita-cita bersama. BMPP Nusantara-II siap mewujudkan listrik untuk Indonesia Maju.

  💡 PAL Indonesia  

India Ingin Bermitra dengan Indonesia

 Siap jadi eksportir pertahanan 
https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2024/04/30/IMG_4676_1.jpeg.webpModel alutsista buatan perusahaan India terlihat pada sebuah stan di pameran "India-Indonesia Defence Industry Exhibition-cum-Seminar" di Jakarta (30/4/2024). (ANTARA/Kuntum Riswan/aa) 🚀

D
irektur Jenderal Produksi Pertahanan Kementerian Pertahanan India T. Natarajan menyatakan kesiapan negaranya menjadi eksportir pertahanan terkemuka pada 2030 dan mengembangkan kemitraan strategis dengan Indonesia.

India siap menjadi salah satu eksportir pertahanan terkemuka pada 2030,” kata Natarajan dalam acara "India-Indonesia Defence Industry Exhibition-cum-Seminar" di Jakarta pada Selasa.

Dia mengatakan keyakinan itu didukung oleh industri pertahanan India yang mengalami kemajuan pesat dengan ekspor senilai 2,63 miliar dolar AS (sekitar Rp 42,72 triliun) pada 2023 dibandingkan dengan 2017 yang hanya mencatat 560 juta dolar AS.

Penjajakan kerja sama strategis dengan Indonesia dilakukan India dengan menggelar pameran dan seminar industri pertahanan India-Indonesia yang digelar oleh Kedutaan Besar India di Jakarta, Kementerian Pertahanan India, dan Kementerian Pertahanan RI.

Acara itu juga untuk menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang bertetangga secara maritim itu.

Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty mengatakan bahwa pemerintahnya berupaya menjaga India tetap kuat, aman, dan mandiri, karena India siap menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia.

https://pict-a.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2022/01/15/40/657225/filipina-beli-rudal-jelajah-supersonik-brahmos-india-rp53-triliun-svk.jpgRudal BrahMos diminati TNI AL (ist) 🚀

Dia menyoroti inisiatif Inovasi untuk Keunggulan Pertahanan (Innovations for Defence Excellence/iDEX) untuk memelihara ekosistem inovasi pertahanan yang dinamis guna meningkatkan kemandirian India dalam teknologi pertahanan. iDEX menjembatani kesenjangan antara militer dan ekosistem startup.

Saya sangat yakin bahwa lembaga pertahanan Indonesia dapat mengambil manfaat dari pengalaman dan keberhasilan negara maritim tetangganya. Kami menyadari bahwa Indonesia juga ingin membangun industri pertahanannya sendiri. Kami ingin berbagi pengalaman dalam upaya ini,” kata Chakravorty.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan RI Piek Budyakto memuji hubungan pertahanan India-Indonesia yang terus berkembang dan ikatan kuat kedua negara dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Menurut dia, kemandirian industri pertahanan dan penggunaan komponen lokal minimal 40 persen dapat terwujud jika Indonesia bisa menyerap transfer teknologi dari negara-negara lain.

Salah satunya India ini, yang sudah menjanjikan transfer teknologi supaya kita bisa menyerap,” katanya.
 
  🚀 antara  

Kamis, 02 Mei 2024

Penjualan Produk Pindad Naik

 Jual Barang hingga ke Timteng 
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/6e/Logo_PT_Pindad_%28Persero%29.png(Pindad)

K
ondisi perpoltikan global sedang memanas seiring sejumlah konflik baik di benua Eropa maupun di Timur Tengah. Sejumlah negara pun mulai meningkatkan basis pertahanannya mengantisipasi eskalasi perang di sejumlah negara.

Di tengah persoalan ini, PT Pindad yang merupakan perusahaan milik negara mendapatkan banyak orderan alat utama sistem senjata (alutsista) yang menjadi elemen penting membuat kekuatan militer sebuah negara.

"Yang paling terasa adanya dampak global ini harga bahan baku memang naik. Tapi ini juga membuka peluang kita ada order datang dari luar yang tidak tahu apakan ini terkait dengan konflik atau tidak," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, Senin (29/4/2024).

  1. Sudah peroleh kontrak hingga Rp 25 triliun 

https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/673/2024/03/17/Maung-4X4-3183114921.jpgMaung V3 Pindad (Pindad)

Pada usia ke 41, Pindad saatt ini telah memperolehan kontrak yang mencapai Rp 25,8 triliun, dengan pertumbuhan 24.7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara angka penjualan mampu meningkat hingga mencapai nilai Rp 7,98 triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian industri pertahanan dalam negeri senantiasa meningkat melalui kontribusi Pindad dalam menyediakan alutsista. Raihan tersebut didapat atas komitmen Pindad beserta anak perusahaan dan afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mendorong ekspor serta menyerap tenaga kerja.

Berbagai inovasi pun dilakukan dari produk yang dihasilkan seperti kendaraan tempur medium tech, Harimau dan kendaraan taktis Maung yang sudah sampai ke varian tiga, teknologi remote control weapon juga sudah menyempurnakan Panser Anoa Pindad, serta Canon 90mm yang juga menjadi kehandalan Ranpur Badak PT Pindad.

"Pembicaraan bisnis dengan sebagian Asia, Timur Tengah untuk kendaraan tempur dan amunisi kita juga ekspor ke Amerika," kata dia.

  2. Penuhi alutsista dalam negeri dengan produk lokal 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7zGw2XOPRl2L3YA4VKHL3lteAG6nDl6uvxpzSG_oPpD0eiwM24QVQsaAneNnTGF3iMozCo26996rOqlkxguCBELIEouHh1v5K02JSOTWlHHrg75pOtS1KnbQ-cr1tpUHEL7CsakZetb0eOPRXa-DBNQ5JweP9-5MhfdNnzyESnUzrwlrV7v2mCaiT3V18/s1152/MT%20Harimau_AAbE3Se.jpgMT Harimau produk Pindad (Pindad)

Abraham menuturkan, saat ini mayoritas produk Pindad sudah digunakan untuk pertahanan dalam negeri. Bukan hanya produk jadi, BUMN ini pun berusaha agar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bida dimaksimalkan dari hasil pabrik lokal.

Produk senjata Pindad telah teruji di berbagai medan, kini semakin disempurnakan dengan senjata amfibi, Senapan Serbu Kaliber 556 yang bisa digunakan di darat maupun di bawah air.

Senjata Armo-V3 Pindad telah terdaftar di Indonesia Peace and Security Center untuk kelas produksi. Sementara untuk mengisi kebutuhan kelas sport, Pindad juga memiliki produk ternama yaitu Profender Thunder dan Protektor yang telah diakui oleh Perbakin.

"Dari sektor bahan peledak, Pindad mewujudkan kemandirian produksi dalam negeri terhadap Eldeto atau Detonator Listrik maupun Buster pada 2023," ujarnya.

  3. Harus ada perbaikan SDM dan teknologi di Pindad 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3GZ4DSBJYpnHmrkBcgbgowJ7gFZXcGZDYo6Q5vdYYCLqwHDKUL3eigSd1nbrT7XvhxBGixP-awIYzszUcbsVBdFvKq2hqS4voRGNMiUhxpk5kP7_tIR0xkYsHcYKGAyrlk6hy89Lrn05bxIV-RkM-l4z2ieh9zgdMm5doESoH8DB2ftZbbVrSxw8k/s719/325707281_857630008685988_5586797173360937967_n.jpgBadak FSV Pindad (Pindad)

Sementara itu, Komisaris PT Pindad, Mayjen TNI (Purn.) Widhioseno menuturkan, perusahaan ini terlihat sangat berkembang. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan Pindad harus semakin maju, inovatif, go global, serta berkontribusi mendukung pembangunan nasional khususnya di bidang pertahanan menuju Indonesia Emas 2045.

Dia berharap Pindad bisa segera mencapai targetkan untuk bisa berada dalam Top 100 besar industri pertahanan global, dengan menawarkan solusi produk kualitas tinggi, maupun melalui inovasi dan kemitraan strategis.

"Namun kita ketahui sendiri bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam membangun kemandirian industri pertahanan Indonesia. Salah satu tantangan terbesar adalah kekurangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi yang memadai untuk menambahkan produksi peralatan pertahanan yang baik dan canggih," ujarnya.

Oleh karena itu diperlukan upaya yang lebih besar dalam meningkat kualitas SDM, serta kerja sama dengan negara-negara lain dalam hal transfer teknologi.

  ★ IDN Times  

Rabu, 01 Mei 2024

Defend ID Targetkan TKDN Mencapai 55 pada 3 Tahun ke Depan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRgzt-82Wvy8v9hgLib-vMCzkMrfugUthDFjg2JbBLXc2Fk5HI20NglN6JNbirw6RsT7F-c6j3edDyBXKa4rf4TsULAGLX_PMMfYIW8i0mkAvCfHPGwCBbn8BvMSmvDXRoviEq2OkChLK-ilB7LysjIR5ot2nA8TqX89opsvrLU28t8vSm7DT6-vgeYyU/s1421/Holding-BUMN-Indhan-Defend-ID-41.jpgAlutsista yang di produksi  bersama Defend.id (LEN)

HOLDING
industri pertahanan dalam negeri Defend ID optimistis dalam kurun waktu tiga tahun mendatang tingkat komponen dalam negeri (TKDN) produksi alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) bisa mencapai 55%.

Saat ini penggunaan TKDN di perusahaan ini baru mencapai sekitar 40%.

"Saat ini TKDN alpalhankam untuk satu produk rata-rata baru mencapai 40%. Itu sudah ekosistem dalam negeri. Tentunya akan kita tingkatkan seiring dengan penguasaan teknologi dan peningkatan kapasitas produksi. Kami mentargetkan dalam 3 tahun ke depan bisa mencapai di atas 55%," kata Direktur Utama Defend ID, Bobby Rasidin pada acara peringatan Ulang Tahun ke-2 Defend ID di Graha Pindad, Kota Bandung.

Bobby mengakui ketergantungan terhadap rantai pasok dunia atau komponen impor ini masih tinggi. Tentu ini tantangan buat Defend ID untuk menurunkan tingkat ketergantungan dengan global rantai pasok.

Dia mengakui bahwa rantai pasokan alpalhankam terganggu dampak dari eskalasi konflik global.

"Tantangan buat kami adalah terganggunya rantai pasok dunia. Seperti yang kita lihat, konflik di Laut Merah itu menyebabkan biaya logistik tinggi. Yang tadinya komponen yang kita import dari Eropa itu lewat Terusan Suez, sekarang terpaksa memutar," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Bobby, The Fed mempertahankan suku bunganya untuk jangka panjang. Ini tentunya mengakibatkan komponen biaya material dari produksi akan terdampak. Namun, konflik di mana-mana juga membuat kesempatan Defend ID untuk mengembangkan pasar goblal semakin terbuka, karena negara-negara di dunia berlomba menaikkan anggaran pertahanan mereka.

Sementara itu Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang hadir pada acara HUT Defend ID ke-2 tersebut, meminta Defend ID terus melakukan percepatan inovasi untuk menjadi pemain global di bidang pertahanan.

"Kita berharap Defend ID menjadi terus tulang punggung pertahanan nasional. Terus memperbaiki inovasinya, kinerja keuangannya," ujarnya.

Menurut Wirjoatmodjo, Defend ID saat ini mendapatkan proyek-proyek yang besar untuk digarap, sehingga pengelolaan perusahaan pun harus dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik diharapkan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia.

 
Media Indonesia  

RI Siapkan Proposal Awal Pembentukan 'Nuklir'

https://awsimages.detik.net.id/visual/2023/08/28/dalam-foto-yang-diambil-saat-tur-ke-fasilitas-pengenceran-dan-pembuangan-air-yang-telah-diolah-untuk-media-asing-para-jurnalis_169.jpeg?w=715&q=90Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), di kota Okuma, timur laut Jepang. (AP/Eugene Hoshiko)) 💡

D
ewan Energi Nasional (DEN) berkolaborasi dengan PT ThorCon Power Indonesia (TPI) memulai pembentukan awal proposal untuk calon Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.

Sebelumnya, DEN telah memasukkan energi nuklir dalam bauran energi nasional sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Hal ini tercantum dalam Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) yang ditargetkan diundangkan tahun ini. RPP KEN menargetkan beroperasinya PLTN pertama di Indonesia pada tahun 2032.

Proposal ditargetkan selesai sebelum bulan Agustus 2024 dan selanjutnya akan diserahkan kepada Pemerintah untuk mendapatkan payung hukum dalam bentuk Program Strategis Nasional (PSN).

Dalam paparannya yang di lakukan secara daring, Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Haendra Subekti, menjelaskan berbagai persiapan yang dilakukan Bapeten dalam menghadapi target percepatan implementasi PLTN yang telah dan akan dilaksanakan, termasuk berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ESDM.

Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti dukungan pemerintah dan juga DPR tentang persiapan terbentuknya PLTN. "Dan mendukung ThorCon melalui MOU kerjasama dengan DEN dalam artian mendukung secara teknis dan administratif" terang Djoko Siswanto, Selasa (30/4/2024).

Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani menyatakan, listrik yang dihasilkan dari PLTN ini harus langsung masuk ke grid. Dia menilai bahwa Nuklir merupakan pembangkit yang sudah sangat green, sehingga first in dan first out untuk energi green ini masuk ke grid. "Keuntungan dari PLTN ini dapat menghasilkan energi dengan jumlah besar dan relatif stabil, serta tidak menghasilkan gas emisi gas rumah kaca selama operasi normal," ungkap Eniya.

Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia, Bob S. Effendi menambahkan, proposal awal ini akan menjadi solusi praktis transisi energi untuk gantikan PLTU batu bara, "Ini nantinya mendapat dukungan dari menteri ESDM untuk dapat di bahas bersama Presiden," terang Bob. (pgr/pgr)

  💡 CNN  

Selasa, 30 April 2024

RI RIlis Peta Sendiri Skala 1:5000

 Liputan IDX Channel 
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSDwvjy6O0jm91Nu7VFiW4sY3GEkiK5j7vZIS4hImXWaQ&sBadan Informasi Geospasial (BIG) 🌐

B
adan Informasi Geospasial (BIG) tengah merancang skenario dipercepat pemetaan dasar skala Besar 1:5000 sebagai bagian dari langkah strategis kebijakan satu peta (One Map Policy).

Kepala BIG, Muh Aris Marfai, mengatakan peta dasar skala besar ini memiliki manfaat besar dalam perkembangan ekonomi dan bisnis Indonesia khususnya bagi sektor bisnis hilirisasi industri Geospasial yang memanfaatkan peta dalam bisnisnya.

 Berikut video dari Youtube : 
 

  🎥 Youtube 

Senin, 29 April 2024

Kemenhan Teken Kontrak Rp 2,24 triliun

  Beli produk dalam negeri 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRgzt-82Wvy8v9hgLib-vMCzkMrfugUthDFjg2JbBLXc2Fk5HI20NglN6JNbirw6RsT7F-c6j3edDyBXKa4rf4TsULAGLX_PMMfYIW8i0mkAvCfHPGwCBbn8BvMSmvDXRoviEq2OkChLK-ilB7LysjIR5ot2nA8TqX89opsvrLU28t8vSm7DT6-vgeYyU/s1421/Holding-BUMN-Indhan-Defend-ID-41.jpgKementerian Pertahanan (Kemenhan) menandatangani kontrak senilai Rp 2,24 triliun untuk membeli produk dalam negeri pada pelaksanaan pameran Business Matching 2024 yang diadakan Kementerian Perindustrian di Denpasar, Bali.

Kontrak antara Kemenhan dengan PT Len dan PT Pindad sebesar Rp 2,24 triliun dari total anggaran Kemhan Rp 9 triliun,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang pada penutupan Business Matching 2024 di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis.

Menperin menyaksikan langsung penandatanganan kontrak antara Kemenhan dengan dua BUMN itu di sela pelaksanaan pameran belanja produk dalam negeri itu pada Selasa (5/3).

Berdasarkan data yang dipaparkan di sela penandatanganan kontrak itu, nilai kontrak untuk unit organisasi (UO) Pusat Alat Peralatan Pertahanan (Pus Alpalhan) di Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kemenhan dengan BUMN, PT Len Industri (Persero) mencapai Rp 335 miliar.

Selain itu, kontrak Baranahan Kemenhan dengan BUMN PT Pindad sebesar Rp 1,90 triliun.

Menperin Agus Gumiwang menjelaskan kontrak belanja produk dalam negeri dengan dua BUMN itu yakni untuk pengadaan amunisi, senjata, kendaraan tempur, dan kendaraan taktis serta sistem alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam).

Kementerian Pertahanan merupakan salah satu kementerian/lembaga yang merealisasikan belanja produk lokal selama Business Matching 2024 di Bali dengan produk yang disajikan di 182 stan pameran tersebut sudah mengantongi Sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Ada pun total realisasi selama pelaksanaan pameran yang mempertemukan pemilik anggaran dan produsen 4-7 Maret itu mencapai Rp 213 triliun, atau meningkat dibandingkan pelaksanaan 2023 mencapai Rp 181 triliun.

Kementerian Perindustrian mencatat realisasi tersebut paling besar dibeli oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah mencapai Rp 146,94 triliun dan dari BUMN mencapai Rp 66,74 triliun.

Sedangkan nilai komitmen yang siap direalisasikan pemilik anggaran (pemerintah pusat/daerah) kepada produsen pada tahun ini juga meningkat mencapai Rp 1.148,25 triliun dibandingkan 2023 mencapai Rp 1.157 triliun.

Agus Gumiwang juga meminta pemilik anggaran tersebut untuk segera memberikan detail kebutuhan produk dalam negeri agar dapat disiapkan oleh produsen.

  ★ antara  

Minggu, 28 April 2024

Defend ID Berambisi Ungguli ST Engineering Singapura

https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/04/27/1C38838B-D0DA-437D-9C87-F71ED2E0A15F.jpeg.webpDirektur Utama Defend ID, Bobby Rasyidin (kanan), Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan (dua kanan), Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose (kiri), Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod (belakang kiri), dan Direktur Utama PT Dahana, Wildan Widarman (belakang kanan), menghadiri acara puncak peringatan HUT Ke-2 Defend ID di Kantor Pusat PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024). (ANTARA/HO-Dokumentasi Defend ID)

H
olding BUMN bidang pertahanan Defense Industry Indonesia (Defend ID) berambisi mampu mengungguli salah satu perusahaan pertahanan terbesar di Asia asal Singapura, ST Engineering, pada tahun 2026.

Direktur Umum Defend ID yang juga Direktur Umum PT Len Industri Bobby Rasyidin menyatakan optimistis holding yang dipimpinnya dapat terus bertumbuh bahkan sampai menjadi bagian dari Top 40 Global Defense Industry pada 2034.

"Tahun lalu, kami itu sudah nomor 70-an. Itu kami sudah dekat dengan ST Engineering. Jadi, ST Engineering itu perusahaan Singapura yang memang mereka salah satu yang terbesar di Asia. Insyaallah dalam dua tahun ke depan, 2025, 2026, kami akan melewati ST Engineering," kata Bobby Rasyidin saat jumpa pers di sela acara peringatan HUT ke-2 Defend ID di Kantor Pusat PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Defend ID, holding BUMN bidang pertahanan, mencakup PT Len Industri sebagai perusahaan induk yang membawahi PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Dahana. Holding itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada 20 April 2022.

"Kami sudah membuat roadmap sampai 2034 untuk menjadi nomor 40 dunia. Ya kira-kira sekelas dengan perusahaan Turki, seperti Aselsan, Havelsan, kemudian Rocketsan," kata Bobby.

Demi mewujudkan ambisi itu, Bobby menyebut ada dua tantangan yang harus dihadapi Defend ID, yaitu menguasai teknologi tinggi dan membangun sumber daya manusia.

Dia menekankan Defend ID merupakan industri pertahanan yang berbasis pada teknologi tinggi.

"Teknologi tinggi ini kaitannya ada dua, yaitu bagaimana penguasaan teknologinya dan yang kedua adalah bagaimana pembangunan manusianya. Tantangannya di situ yang paling berat," katanya.

Oleh karena itu, masing-masing perusahaan yang ada dalam holding Defend ID pun aktif menjajaki kemitraan dengan industri pertahanan asing yang saat ini ternama dan unggul dalam penguasaan teknologi.

https://www.len.co.id/wp-content/uploads/2022/01/Holding-BUMN-Indhan-Defend-ID-41.jpg"Dalam beberapa bulan ke depan, kami akan realisasi joint venture dengan Thales. Sementara PT PAL dua minggu yang lalu berkontrak dengan Naval Group, dan kami harap mereka menjadi strategic partner dengan Naval Group," tambah Bobby.

Thales dan Naval Group merupakan dua perusahaan Prancis yang saat ini menjajaki kerja sama dengan Indonesia.

Thales dan PT Len Industri saat ini bekerja sama membuat radar ground controlled interception (GCI) yang perakitan tahap akhirnya dilaksanakan di Len Technopark, Subang, Jawa Barat.

Sementara itu, Naval Group dan PT PAL Indonesia akan bekerja sama membangun kapal selam generasi terbaru Scorpene Evolved di galangan kapal PT PAL di Surabaya, Jawa Timur.

Kemudian, Bobby juga menyinggung kerja sama Pindad dan FNSS Turki terutama dalam pembuatan tank Harimau.

"Begitu juga dengan PT DI, kami harapkan kami akan revive (memberikan suntikan energi, red) lagi partnership kami dengan Airbus. Kemudian, PT DI ini kami harapkan juga punya engineering produk teknologi ke depan," kata Bobby.

Defend ID merayakan HUT ke-2 secara terpusat di Bandung, Sabtu, dengan menghadirkan ragam acara hiburan, penampilan musik, bazar kuliner, dan pernak-pernik.

Tidak hanya itu, Defend ID dalam rangkaian acara HUT-nya juga menggelar bakti sosial dan turnamen olahraga.

"Pelaksanaan HUT tahun ini sebagai wujud kolaborasi di antara anggota Defend ID. Ini tercermin dari peran aktif direksi hingga ke karyawan di seluruh entitas," kata Wakil Direktur Utama PT Pindad Syaifuddin, yang bertugas sebagai Ketua Panitia HUT ke-2 Defend ID, saat puncak perayaan HUT di Bandung.

Dalam acara itu, seluruh direktur utama yang tergabung dalam holding Defend ID hadir. Selain Bobby, ada juga Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, dan Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman.

  ★ antara  

Sabtu, 27 April 2024

TNI AL Akan Upgrade Pesawat MPA

Laksanakn Program Management Review (PMR) 2 Pesawat MPA https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUtaM3a5fvdyVaKem1RcWNJuauUDSWIwfNovRNn940gw-P7sRNP7jk3t-rMAZLlljb5EqbGuyxV0Z0SRwMsOA9VYrJaY82GBswz5-AdhDOY4kgOAduq_833-aP4V9GRgRi5HHgB30h103wAfZLCCk-sFeNzOHnKqJ8hEnM2ZdSy-69E5rEwVVs2mpcFFkW/s970/MPA_4.webp(Dispenal) 🛩
K
omandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah mengikuti kegiatan Program Management Review (PMR) untuk pesawat udara Maritime Patrol Aircraft (MPA) yang akan diberikan pembaruan dan peningkatan pada beberapa fitur MPA-nya pada Senin (22/4/2024).

PMR untuk pesawat udara MPA ini dibuka oleh Direktur Rencana dan Pengembangan (Dirrenbang) Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo mewakili Komandan Puspenerbal Laksda TNl Sisyani Jaffar di gedung Naval Aviation Combat Simulator (NACS) Wing Udara 2 Puspenerbal, Juanda.

Hadiri dalam kesempatan tersebut Komandan Wing Udara 2, Pasops Wing Udara 2, perwira dari Mabesal (Letkol Laut (P) Febri, Letkol Laut (P) Ikhlas, Letkol Laut (P) Tatang Yanuar, Letkol Laut (P) Sensa).

Kemudian Danron 800 Wing Udara 2, Perwira Staf Skuadron 800 dan 600, Major Frank Anderson (Tim ODC), Ati Kushariani (Tim ODC), Mrs. Corinna marie kinmen (Tim ODC), Mr. Eric David Crawford, Mrs. Carson Renee Minuccl (CM), Dewi Nandini Rudini (Tim ODC), Syahrizal Zakaria (MSS) dan Mr. Blaise Dagilaitis.

https://2.bp.blogspot.com/-Ef1snf8lFT4/WgMCh2URU0I/AAAAAAAA2n4/OaxNZPN1kWsR80S_ICcTf_UqrmHrbuwbACLcBGAs/s280/Prime%2BKurniawan.jpgMenurut Dirrenbang Puspenerbal, untuk mewujudkan TNI Angkatan Laut khususnya jajaran Penerbangan TNl AL yang profesional dalam menjaga wilayah Republik Indonesia, Peningkatan Kemampuan Alutsista tentu menjadi bagian dari program yang vital dan penting bagi jajaran Penerbangan TNl AL secara umum.

Tentunya lanjut Direnbang, dengan adanya pembaruan dan peningkatan kemampuan Maritime Patrol Aircraft (MPA) ini, diharapkan dapat menjadi titik awal pengembangan Puspenerbal ke arah yang semakin modern mengikuti perkembangan jaman.

PMR untuk pesawat udara MPA yang akan berlangsung mulai 22-25 April 2024 ini, akan diisi dengan berbagai materi. pada hari pertama ini usai pembukaan dilanjutkan dengan paparan spesifikasi Pesud CN 235 & King Air, penjelasan mission equipment, penjelasan fungsi teledyne flir, penjelasan spesifikasi radio komunikasi CN 235, simulasi pemasangan radar terbaru untuk CN 235 & King Air ditutup dengan diskusi & tanya jawab.

Sementara itu untuk Hari ke-2 diantaranya pelaksanaan review of previous day dan contract review. Pada Hari ke-3 akan melaksankan System Engineering and Technical Review, logistic dan survey of simulator room dan pada Hari ke-4 melaksanakan financial review (USG & TNI AL), discussion dan review PMR minutes & sign final copy.

  Puspenerbal 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More