blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Selasa, 31 Juli 2012

Indosat uji coba Super Wifi di Pekanbaru

Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat Tbk (ISAT) telah melakukan uji coba SuperWifi di Pekanbaru, Riau dan rencananya akan dikomersialisasikan pada triwulan ke-III 2012.

"Saat ini baru `trial` di Pekanbaru," kata Presdir dan CEO PT Indosat Tbk (ISAT) Harry Sasongko di Jakarta, Selasa.

Sementara jumlah titik hotspot yang akan dipasang dan alokasi anggaran saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"Berapa jumlah hotspot dan budgetnya masih digodok," katanya.

Dengan SuperWifi tersebut, para pelanggan ISAT bisa menikmati Internet berkecepatan tinggi di tempat-tempat dengan hotspot SuperWifi ISAT tanpa harus melakukan koneksi ataupun login secara manual.

Sementara jelang Lebaran, ISAT telah mempersiapkan jaringan menuju Mudik dan Lebaran dengan peningkatan kapasitas suara, SMS dan data. Sementara uji coba program tersebut telah dilakukan pada awal Ramadan di beberapa kota.

Sementara pada laporan keuangan konsolidasi ISAT pada semester 1 2012, tercatat laba bersih ISAT mengalami penurunan sebesar 118,2 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang disebabkan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Laba bersih semester 1 2012 turun menjadi Rp131,8 miliar, padahal pada semester 1 2011 mencapai Rp724,5 miliar.

Pendapatan usaha tumbuh sebesar 3,3 persen menjadi Rp10,37 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yakni Rp10,04 triliun dengan pendapatan selular yang tumbuh 3,7 persen menjadi Rp8,5 triliun dan pendapatan non-selular tumbuh sebesar 1,5 persen menjadi Rp1,85 triliun.

Beban usaha mengalami kenaikan sebesar 3,5 persen semester 1 2012 menjadi Rp8,93 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp8,63 triliun. (SDP-46)

(ANTARA News)

Menperin: Foxconn Mencari Mitra Lokal

http://static.republika.co.id/uploads/images/square/foxconn-_120627215845-511.jpgREPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan perusahaan asal Taiwan Foxconn sedang mencari mitra lokal untuk dijadikan mitra kerja sama dalam memproduksi komponen elektronik.

"Foxconn membutuhkan partner yang punya 'local brand' untuk ditingkatkan produksinya. Menciptakan brand baru kan susah," kata MS Hidayat di acara buka bersama yang diadakan di kediamannya di Jakarta, Senin.

MS Hidayat menjelaskan Foxconn akan membantu sistem produksi dan aplikasi teknologi dalam industri elektronik lokal.

Selanjutnya, MS Hidayat mengatakan pembangunan pabrik Foxconn akan direalisasikan secara bertahap. Dia mengatakan dari pertemuan pihak Kementerian Perindustrian dengan Foxconn beberapa waktu lalu, lahan yang dibutuhkan seluas 500 hektare.

"Pembangunannya bertahap, awalnya 50 hektare, kemudian 200 hektare lalu sisanya 250 hektare," kata MS Hidayat.Lebih lanjut, dia mengatakan pabrik Foxconn akan diupayakan untuk dibangun di tiga lokasi. "Tapi lokasinya berbeda propinsi," katanya.

Hidayat masih enggan menyebutkan dimana lokasi pabrik yang akan didirikan dengan nilai investasi antara 5-10 miliar dolar AS itu. "Itu masih rahasia saya," katanya.

Sebelumnya MS Hidayat mengatakan kemungkinan besar pabrik Foxconn akan dibangun di Pulau Jawa karena infrastruktur yang memadai. Selain itu awal pembangunan akan direalisasikan akhir tahun ini atau awal tahun depan

(Republika)

Alasan Kenapa Mobil Listrik Lebih Hemat

 Di tempat parkir tersedia tempat pengisian listrik.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/07/16/163493_mobil-listrik-ahmadi_209_157.jpgVIVanews - Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudi, mengklaim bahwa penggunaan mobil listrik mengkonsumsi listrik lebih hemat dibandingkan mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Nur Pamudji menjelaskan, PLN akan mengenakan tarif non subsidi bagi mobil listrik yaitu sebesar Rp1.200 per Kwh. Dengan tarif itu, mobil listrik tetap 1/4 lebih hemat jika dibandingkan mobil berbahan bakar minyak.

"Perbandingannya kira-kira 1:4 savingnya, padahal tarif listriknya tidak bersubsidi," kata Nur Pamudji, Senin, 30 Juli 2012.

Ia menjelaskan dalam satu kali isi ulang mobil listrik hanya akan membutuhkan Rp25.200, dan mobil dapat menempuh perjalanan hingga 150 kilometer. Sedangkan mobil berbahan bakar bensin membutuhkan Rp100.000 untuk jalan sejauh 150 km.

Selain itu, Ia menjelaskan dalam situasi lalu lintas yang macet maka mobil listrik lebih diuntungkan karena selama mobil diam listrik akan disimpan dalam baterei. "Kalau macet maka tidak akan ada listrik yang terbuang," katanya.

Pada mobil listrik, seluruh listrik yang keluar 90 persennya akan menjadi energi penggerak dan tidak akan ada panas yang terbuang. Sedangkan mobil yang menggunakan bensin, hanya 30 persen yang menjadi energi penggerak, 70 persen sisanya terbuang percuma salah satunya menjadi polusi udara.

PLN sendiri per Agustus 2012 mendatang akan mulai membangun 10 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Jakarta dengan investasi sebesar Rp10 juta per alat pengisi ulang. "Investasi tersebut diluar lahan," katanya.

Untuk lahan, PLN akan bekerja sama dengan pusat perbelanjaan dan perkantoran untuk tempat parkir khusus mobil listrik. Nantinya di tempat parkir tersebut tersedia tempat pengisian listrik.

Selain itu, PLN akan mulai merambah kota Bandung. Sepanjang jalan tol Jakarta-Bandung, tempat-tempat rest area akan disediakan SPLU. "Konsepnya pengguna mobil listrik istirahat di rest area, makan selama 30 menit, sambil mobil listriknya dicharge," katanya. (adi)

© VIVA.co.id

UBB ciptakan teknologi budidaya jamur Pelawan

http://img.antaranews.com/new/2012/07/thumb/20120730jamur_pelawan.jpgBalunijuk, Bangka (ANTARA News) - Akademisi Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB), mampu menciptakan teknologi pembudidayaan jamur Pelawan di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Bangka Belitung, untuk membantu daerah itu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

"Sebelumnya, kami sudah sering membudidayakan jamur tiram dan habitat jamur tiram tidak jauh berbeda dengan jamur lainnya termasuk jamur Pelawan dan jika berbeda paling tinggal ditambahkan sedikit teknologi saja," ujar ahli biologi UBB, DR Yulian Fakhrurrozi, di Balunijuk, Minggu.

Ia mengatakan, pihaknya akan selalu siap kapan saja jika pihak pemerintah Kabupaten Bateng mengajak menjalin kerja sama di bidang pengembangan jamur Pelawan karena semua itu merupakan sebagai bentuk pengaplikasian tri dharma perguruan tinggi.

Ia menjelaskan, metode yang akan diaplikasikan nanti jika Pemkab Bateng sudah menjalin kerja sama dengan UBB untuk melakukan penelitian tentang jamur pelawan adalah dengan menggabungkan ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal setempat dengan harapan dapat tercipta sebuah teknologi handal.

Ia mengatakan, penggunaan metode pendekatan kearifan lokal sangat diperlukan dalam melakukan penelitian guna menemukan teknologi yang cocok untuk pengembangan setiap produk termasuk jamur Pelawan karena jamur Pelawan adalah jenis jamur yang hidup di alam terbuka di hutan Pelawan.

"Selama ini jamur pelawan hanya terdapat di hutan Pelawan di alam terbuka, sehingga melalui penggabungan dua metode yakni metode ilmiah dengan metode kearifan lokal diharapkan dapat ditemukan teknologi baru yang mampu mengembangkan jamur dengan menggunakan media lain bahkan di tempat yang steril seperti laboratorium," ujarnya.

Pemkab Bateng telah mencanangkan hutan lindung Pelawan di Desa Namang, Kecamatan Namang sebagai pusat penghasil jamur pelawan untuk membantu peningkatan penghasilan masyarakat khususnya mereka yang berdomisili di daerah itu.(KR-ARS)

(Antara)

Senin, 30 Juli 2012

Teknologi 'Kapal Perang Siluman' dari Surabaya

http://image.tempointeraktif.com/?id=117007&width=200Surabaya: Teknologi siluman, yang memungkinkan kapal perang tak terdeteksi radar musuh, menjadi salah satu keunggulan penting bagi sistem pertahanan di negara maju. Hanya saja, untuk menciptakan teknologi canggih seperti ini membutuhkan anggaran besar. Tak mengherankan jika teknologi semacam ini seperti menjadi monopoli negara maju.

Benarkah teknologi seperti itu tak bisa dimiliki oleh Indonesia? Jawaban atas pertanyaan inilah yang ingin dipecahkan oleh Mochammad Zainuri, dosen Fisika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melalui risetnya sejak 2009 lalu.

Menurut dia, teknologi siluman sebenarnya bisa dikembangkan dengan dua cara.

Pertama, membuat kapal dengan struktur dan desain yang tidak bisa dilacak dengan radar. Artinya, saat terkena radar, bagian dari kapal tersebut akan memantulkannya ke arah lain sehingga membuatnya tak terdeteksi. "Untuk membuat kapal sendiri dengan desain dan struktur canggih, butuh biaya sangat besar. Ini tidak mungkin saya lakukan," kata dia saat ditemui Tempo di rumahnya di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu 29 Juli 2012. Ia menyadari anggaran untuk alat utama sistem persenjataan Indonesia sangat terbatas.

Kedua, mengembangkan teknologi "kapal siluman" dengan menyulap kapal-kapal bekas yang dilapisi material nano komposit sehingga bisa menyerap gelombang radar. Konsep inilah yang sedang ditelitinya sejak tiga tahun lalu hingga kini. Pria 48 tahun ini terus mengembangkan teknologi siluman dengan mengembangkan material nano komposit, pelapis yang mampu menyerap gelombang radar.

Material untuk nano komposit itu diambil dari bahan-bahan alam pasir besi di Pantai Bambang Lumajang, Jawa Timur. Pertimbangannya, pasir di wilayah ternyata mempunyai sifat veromagnetik (pasir besi). Untuk bisa menjadi bahan nano komposit, pasir besi ini terlebih dahulu dipisahkan, diekstraksi, dan direkayasa. Hasilnya lantas digabung dengan partikel listrik yang berbahan dasar PANi (ponianeline) dalam orde nano dan diikat sehingga bisa dilapiskan dalam bahan logam.

Kenapa dalam ukuran orde nano? Kata Zainuri, semakin kecil ukuran partikel maka akan memperluas permukaan spesifik, sehingga kemampuan menyerap radar semakin besar.

Setelah diuji coba, kata Zainuri, logam yang telah dilapisi dengan material ini tidak bisa dilacak radar jarak jauh microwafe dengan gelombang 8-12 GHz. Radar jarak jauh jenis ini biasanya digunakan untuk mendeteksi keberadaan kapal. Hasilnya, gelombang radar yang dikirim oleh alat deteksi tidak bisa terpantul kembali alias terserap atau (terabsorsi) oleh material tersebut hingga 99 persen.

Zainuri menambahkan, prinsip kerja radar adalah mengirim gelombang ke kapal tersebut. Biasanya kapal selalu memantulkan kembali gelombang yang dikirim tersebut, sehingga membuat keberadaannya terbaca di alat pemantau radar. "Jika diberi pelapis logam ini, maka kapal-kapal perang kita tidak akan terdeteksi oleh gelombang radar meski sebelumnya adalah kapal-kapal bekas yang selalu bisa terdeteksi oleh gelombang radar," ujarnya.

Ia mengungkapkan, ketertarikannya untuk menggunakan pasir besi pesisir pantai Lumajang menjadi bahan dasar pelapis logam anti radar berawal dari karena keterlibatannya dalam survey yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Jawa Timur. Ia diminta untuk meneliti bahan-bahan alternatif yang terkandung pada pasir pantai tersebut.

Saat itu kata dia, banyak kontraktor perumahan yang langsung datang dan membeli pasir di wilayah setempat. Harga pasirnya juga lebih lebih mahal dari yang lain. "Saya diminta meneliti apa kelebihannya. Dan setelah saya teliti ternyata pasir setempat mempunyai sifat veromagnetik (pasir yang mengandung besi)," kata pria kelahiran Surabaya, 30 Januari 1964 ini.

Usai melakukan survey itulah muncul ide untuk berkontribusi terhadap ketahanan alutsista Indonesia. Ide semacam ini juga terpicu oleh tantangan Profesor Sirait, promotor Strata III-nya di Universitas Indonesia. "Lue bisa apa untuk bantu pertahanan keamanan Indonesia ?" kata Zainuri, menirukan ucapan promotornya. Zainuri adalah lulusan Strata 3 Metalurgi dan Material Universitas Indonesia tahun 2008. Strata 2-nya juga dari kampus yang sama. Sedangkan Strata 1-nya dari ITS.

Setelah itu, ia terus berfikir untuk meneliti sesuatu dan memanfaatkan ilmunya. "Awalnya ingin melakukan riset menciptakan peluru ramah lingkungan sehingga selongsongnya tidak terbuang sia-sia. Namun akhirnya menawarkan untuk mengembangkan teknologi anti radar," ujar dia. Dengan bantuan dana dari Departemen Riset dan Teknologi, ia kemudian mengembangkan riset teknologi siluman ini.

Sumber:  TEMPO

 Rektor ITS Inginkan Peran Lebih dalam Pertahanan

Sebagai institusi pendidikan ternama di Jawa Timur (Jatim), ITS merasa belum diberi cukup kesempatan untuk berkarya. Yang terjadi justru sebaliknya, peran-peran strategis malah diberikan kepada pihak asing. Hal itulah yang dikemukakan oleh Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA kepada Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) dalam Studi Strategis Dalam Negeri Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLVII, Rabu (25/7).

Dalam kesempatan ini, Tri Yogi banyak berbicara mengenai ketidakpercayaan berbagai pihak dalam memberikan kesempatan berkarya kepada ITS. Ia menyebutkan, beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia masih tergantung kepada produk-produk luar negeri. Padahal, produk-produk dalam negeri buatan sivitas ITS bisa sama bagusnya dengan produk luar negeri.

Tri Yogi menilai, ITS telah memberikan bekal yang cukup kepada mahasiswa dan dosennya untuk berkontribusi kepada negara melalui bidang keilmuannya. Namun, peran ini tidak bisa dilakukan secara maksimal karena tidak mendapat cukup tempat untuk mengaplikasikannya. Dosen Jurusan Teknik Mesin ini mengibaratkan, ITS telah bekerja keras untuk memberikan kail kepada mahasiswanya. "Percuma saja kami memberikan kail apabila semua kolam kesempatan ditutup," ujarnya beranalogi.

Pria asal Tulungagung ini mencontohkan, sebuah BUMN yang bergerak di bidang pembangunan kapal lebih mempercayakan kapalnya dibangun di negara lain ketimbang dibangun oleh mahasiswa ITS. Padahal menurutnya, kemampuan mahasiswa ITS dalam membangun kapal tidak perlu diragukan lagi. "Oleh karenanya, kerjasama kita belum bisa sepenuhnya dikatakan maksimal ," ungkapnya lagi.

Selama ini, ITS memang telah menjadi mitra kerjasama berbagai pihak mulai dari BUMN, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, industri, hingga Pemerintah Daerah (Pemda) Jatim. Namun dari banyak kerjasama tersebut, peran ITS hanya sebatas peran supporting (pendukung, red) yakni dengan memberikan rekomendasi saja. Padahal, ia meyakini, ITS mampu memberikan sumbangsih lebih besar lagi. "Kami sebenarnya berharap agar diikutkan dalam pembuatan kebijakan," tutur Tri Yogi.

Laksda TNI Sukatno SE, ketua rombongan Lemhannas menyatakan, data-data dan permasalahan yang dikeluhkan ITS akan segera diteruskan kepada Gubernur Lemhannas dan Pemda Jatim. Data-data ini kemudian akan menjadi rekomendasi bagi terlaksananya program pertahanan nasional di tingkat daerah. "Semoga dengan data-data ini kita bisa memantapkan ketahanan nasional di Jawa Timur," harapnya singkat.

Sumber: ITS

RI-China bangun rudal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx52blfbXiGpzKCNeWNSVQyMniQ24n-LNveoYod6LXHuVfWTct2dVZ4n0bCOynJlUacHrcm4clgDQHP_3hF3OZ1PdRfJmSyoHv_r7n3GtymfiBrNJoxh4kEGn6Kxu2ynD2UGykUb61iGo/s280/kerjasama-rudal-indonesia-china.jpgJAKARTA - Indonesia telah bekerjasama dengan Republik Rakyat China (RRC) dalam bidang militer. Kerjasama ini nanti bisa berlanjut hingga membangun peralatan perang seperti rudal.

Hal itu diakui oleh Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin. Kerjasama tersebut kini sudah berjalan. "Secara diplomasi Indonesia Menhan Indonesia dengan Menhan China sudah sepakat untuk latihan-latihan dan meningkatkan kerjasama militer," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Ia menjelaskan kerjasama tersebut sudah berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Hanya saja, untuk latihan perang bersama belum dilakukan. Akan tetapi, keinginan untuk latihan perang bersama memang ada. "Beberapa minggu lala misalnya diadakan latihan teknis, menembak bersama, menggunakan senjata bersama. Taktis dulu baru latihan perang," terang purnawirawan TNI ini.

Kerjasama ini juga diakuinya dalam bentuk persenjataan rudal. Modelnya, kapal perang dibuat oleh Indonesia. Sementara, peralatan perangnya yaitu rudal masih dibuat di RRC.

Namun, lanjutnya, keinginan ke depannya adalah rudal juga akan dibuat di Indonesia. Dan itu kerjasama militer yang diharapkan. "Dalam kerjasama non teknis, dalam pembangunan program-program pembangunan produksi alutista. Setiap pembelian senjatan diadakan transfer of teknologi (ToT), seperti membeli rudal. Ke depan akan dilanjutkan pembuatan di Indonesia," jelasnya.

Untuk sumber dana, di awal ini masih menggunakan dana alokasi alutsista yang sudah dianggarkan. Indonesia masih membeli peralatan dari China. Namun, diupayakan untuk diproduksi bersama dan dijual atas nama Indonesia dan China. "Ini merupakan bagian kebutuhan aliutista TNI, sehingga hasilnya dibeli oleh TNI. Bisa jadi pada suatu saat dijual bersama-sama," ucapnya.

(Waspada)

Undip Kembangkan Energi Alternatif dari Biji Alpukat

http://www.beritasatu.com/media/images//medium/26122011223849.jpgTiga mahasiswa Undip berhasil mengembangkan sumber energi alternatif berupa biodiesel dari biji alpukat melalui proses transesterifikasi.

Biji alpukat yang dianggap limbah oleh masyarakat Indonesia ternyata di tangan mahasiswa D3 Teknik Kimia Undip mampu dikonversi menjadi biodiesel, kata Kepala Humas Undip Agus Naryoso melalui siaran persnya.

Siaran pers itu menyebutkan, tiga mahasiswa D3 Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, yaitu Esthu Nurhikmayati, Tyas Surya dan Hana Tris, menjadi juara III dalam Lomba Karya Tulis Inovatif Mahasiswa (LKTIM) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Jawa Tengah.

Karya ketiga mahasiswa itu diharapkan bisa menjadi solusi kelangkaan energi yang sedang dirasakan masyarakat Indonesia.

Esthu Nurhikmayati mengatakan selama ini masyarakat sering menganggap biji jarak sebagai sumber energi alternatif untuk biodiesel. Padahal, kandungan trigleserida, yang merupakan komponen utama biodiesel, biji alpukat lebih banyak dibanding biji jarak.

Pembuatan biodiesel dari biji alpukat melalui proses transesterifikasi, yaitu penambahan basa kuat seperti NaOH ke dalam minyak biji alpukat.

Menurut Esthu, selama ini masyarakat hanya memanfaatkan alpukat dari daging buahnya saja, sementara bijinya hanya menjadi limbah. Padahal, biji buah alpukat ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Dengan kandungan trigliserida yang lebih tinggi dari pada biji jarak, lanjut dia, biji alpukat lebih bernilai ekonomis.

Menurut Esthu, pemanfaatan biji alpukat bisa mengurangi limbah dari buah alpukat. Pihaknya berharap gagasan ini membuat masyarakat memiliki pilihan baru terhadap bahan bakar alternatif.

Dengan penelitian itu, mereka juga berharap masyarakat dapat menggunakan bahan bakar yang dapat terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas.

Sumber : BeritaSatu

Gara-Gara Internet Mati, Ribuan Guru di DIY Batal Ikut Ujian Kompetensi

http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20120730_023149_tesis.jpgYOGYAKARTA--MICOM: Ribuan guru di Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal mengikuti Uji Kompetensi Guru. Kegagalan itu, karena lebih dari satu jam menunggu, koneksi internet tetap juga tidak terjadi.

Para guru yang mengikuti Uji Kompetensi Guru gelombang pertama pada hari pertama ini, akhirnya dipulangkan dan akan mengikuti Uji Kompetensi setelah dilakukan penjadwalan ulang.

Salah satu pesreta, Waljiono, Guru SMP Negeri Berbah mengaku kecewa.

Karena sebelum mengikuti Uji Kompetensi ini sudah melakukan berbagai persiapan termasuk mengikuti tutorial.

Namun, setelah berada di lokasi Uji Kompetensi Guru ternyata tidak bisa mengikuti karena tiadanya koneksi.

"Kecewa, ya bagaimana. Belum tahu akan dijadwal ulang kapan," ujarnya.

Menurut dia, para guru ini memang tidak pada posisi boleh menolak atau harus menerima adanya Uji Kompetensi. Karena itu,  katanya, mau tidak mau juga harus mengikuti.

Sementara itu Pengawas Uji Kompetensi Guru di SMK Negeri 1 Depok mengatakan, setelah menunggu lebih dari satu jam mulai pukul 08.00 WIB ternyata tidak ada koneksi.

Padahal, ujarnya, lama Uji Kompetensi Guru itu adalah dua jam, sehingga jika dipaksakan untuk mengikuti dengan waktu yang terlambat akan menggusur waktu uji peserta pada gelombang berikutnya.

Dalam sehari, ujarnya, diselenggarakan tiga gelombang, rata-rata tiap gelombang diikuti 20 guru pada satu tempat.

Di DIY sendiri, jelas, Sutriari, terdapat 110 tempat penyelenggaraan Uji Kompetensi Guru yang tersebar di lima kabupaten/kota se DIY.

Uji kompetensi itu sedianya berlangsung selama empat hari dan diikuti 24.382 guru. (AU/OL-8)

Sumber : MediaIndonesia

☆ Suhartina, Penemu Kedelai Tangguh Tahan Kekeringan

http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20120729_085444_Suhartina-b.jpgMALANG--MICOM: Hari beranjak siang. Terlihat seorang pemulia sedang beraktivitas di laboratorium Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), Malang, Jawa Timur, Kamis (26/7).

Dengan sabar menyeleksi dan memilah setiap biji kedelai berwarna kuning dalam wadah baskom dan sejumlah wadah plastik berdasarkan ukuran. Hasil seleksi selanjutnya dimasukkan ke bungkus plastik.

Sang pemulia, Suhartina menyapa ramah Media Indonesia sembari mengatakan sedang melakukan kegiatan seleksi galur harapan kedelai DV/2984 -330.

"Biji kedelai ini calon varietas unggul toleran cekaman kekeringan selama fase reproduktif," tegasnya.

Kedelai hasil penelitian selama enam tahun terakhir itu merupakan inovasi terbaru di Indonesia. Memiliki arti penting, solusi mengatasi ketergantungan impor terhadap komoditas pangan.

Selain itu, membuka peluang lebar bagi petani dalam mengembangkan budi daya di musim kemarau, bahkan pada kondisi sangat kering sekali pun.

Ia menjelaskan agroekosistem utama kedelai di Indonesia adalah lahan sawah. Ditanam setelah padi pada musim kemarau 1 dan musim kemarau 2 dengan pola tanam padi-padi-kedelai atau padi-kedelai-kedelai.

Pada kondisi demikian, budi daya kedelai seringkali menghadapi resiko kekeringan. Akibatnya terjadi kekhawatiran terjadi gagal panen. Apalagi akhir-akhir ini terjadi perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan intensitas iklim ekstrim, terutama kekeringan dan kelebihan air atau banjir.

Oleh karena itu, kata dia, perlu inovasi baru varietas unggul yang lebih adaptif. Baik itu varietas berumur genjah atau varietas-varietas yang toleran kekeringan.

Tim pemulia Balitkabi sudah menjalani sidang di hadapan Tim Penilai dan Pelepas Varietas Tanaman Pangan Kementerian Pertanian pada 2 April 2012. Hasil presentasi dinyatakan lulus. Sehingga galur harapan DV/2984-330 siap dilepas sebagai varietas unggul tahun ini.

Dengan pelepasan varietas ini akan menambah koleksi varietas unggul kedelai menjadi 74 varietas, sekaligus memberikan solusi terhadap risiko kekeringan pada tanaman kedelai yang ditanam pada MK2 sekitar Juni-Juli.

Suhartina mengaku sudah menyiapkan sekaligus mengusulkan nama bagi galur harapan kedelai tangguh tersebut sebagai varietas unggul baru dengan nama Dering 1 atau kedelai toleran kekeringan I. (OL-11)

Sumber : MediaIndonesia

Minggu, 29 Juli 2012

Bengkulu Pegang Rekor Kecepatan Internet Indonesia

http://www.beritasatu.com/media/images//medium/29072012171902.png
Ilustrasi lalu lintas internet. (Istimewa)
Hasil ini diambil berdasarkan analisa data dari rentang waktu 28 Juni hingga 27 Juli 2012.

Soal kecepatan internet, Indonesia memang masih jauh dibandingkan negara-negara maju. Berdasarkan data yang diambil dari Netindex berdasarkan tes kecepatan internet dari Speedtest, ternyata Bengkulu menjadi daerah yang menorehkan rekor kecepatan unduh (download) tercepat di Indonesia.

Hasil ini diambil berdasarkan analisa data dari rentang waktu 28 Juni hingga 27 Juli 2012. Dari peringkat global kecepatan internet, Indonesia berada di peringkat 145.

Netindex sendiri menganalisa data ini dari 2.564.482 alamat IP yang melakukan pengujian serta total tes sebanyak 32.539.432 dan data tes sebanyak 1.421.891 yang digunakan untuk indeks ini.

Kecepatan tercepat di Indonesia berdasarkan data unduhan (download):
1. Bengkulu 19,49 Mbps
2. Tarakan 10,57 Mbps
3. Jakarta Pusat 8,84 Mbps
4. Cirebon 5,03 Mbps
5. Pati 4,44 Mbps
6. Serang 3,99 Mbps
7. Samarinda 3,92 Mbps
8. Probolinggo 3,67 Mbps
9. Djatinegara 3,66 Mbps
10. Depok 3,65 Mbps

Kecepatan tercepat di Indonesia berdasarkan alamat IP:
1. Jakarta
2. Bandung
3. Surabaya
4. Tangerang
5. Bekasi
6. Medan
7. Semarang
8. Bogor
9. Yogyakarta
10. Malang

Sumber : BeritaSatu

Sabtu, 28 Juli 2012

"Kabel Telepon Akan Diubah Jadi Fiber Optik"

 "Broadband segera masuk ke rumah-rumah."

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/06/24/160735_direktur-keuangan-telkom--honesti-basyir_209_157.jpg
Direktur Keuangan Telkom, Honesti Basyir
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong agar perusahaan milik pemerintah mulai merancang rencana bisnis lebih besar dengan go international. Tak terkecuali untuk BUMN besar seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Bersamaan dengan ambisi besar tersebut, Kementerian BUMN selaku wakil pemegang saham pemerintah, beberapa waktu lalu juga merombak susunan direksi Telkom. Dengan menyisakan dua wajah lama, direksi baru Telkom diharapkan bisa mendorong langkah ekspansi tersebut.

Direktur Keuangan PT Telkom yang baru, Honesti Basyir, mengatakan, perusahaan telah merancang berbagai strategi memacu pertumbuhan kinerja Telkom. Alumni Teknik Industri ITB ini juga mengatakan, Telkom berambisi menjadi perusahaan yang menghubungkan masyarakat di tanah air mulai dari ujung barat hingga timur Indonesia. Apa dan bagaimana strateginya? Berikut petikan wawancara Honesti di kantornya, pekan lalu.

Bagaimana kinerja Telkom hingga kini, sesuai target?

Sampai April, kami masih tumbuh 6 persen, targetnya 5-7 persen. Artinya masih inline. Sekitar 70 persen kontribusi dari bisnis seluler.

Bagaimana dengan bisnis fixed line?

Pertama, dimana-mana benchmark bisnis telepon fixed line menunjukkan penurunan. Yang bisa kami lakukan adalah menahan laju penurunan tak secepat industri yang berkisar 10-12 persen. Kami bisa tahan di level satu digit.

Kedua, bisnis ini kami revitalisasi menjadi broadband. Langkah konkretnya, seluruh jaringan telepon tetap kami modernisasi dari kabel tembaga menjadi fiber. Nanti jaringan telepon yang masuk ke rumah-rumah pelanggan sudah termasuk jaringan broadband. Jadi selain telepon bisa dipakai untuk data dan video.

Biaya mengganti kabel telepon menjadi fiber optik mahal?

Tidak ada biayanya, gratis. Jadi kami punya jaringan kabel telepon berisi tembaga. Ternyata kalau dijual malah hasilnya lebih mahal dibanding harga kabel optik.

Jadi itu kita tender berupa trade in trade out. Kami tak minta ganti tembaga tapi minta mereka menggantinya dengan fiber.  Program ini sementara untuk 10 kota besar. Tahun 2013 jaringan fiber optik sudah masuk ke rumah-rumah.

Artinya fixed line untuk kebutuhan suara tak dipakai lagi?

Tidak, nantinya truly broadband itu adalah fixed line. Selain itu, telepon rumah juga masih dianggap nilai tambah bagi sebuah rumah. Nanti kami jualan fasilitas jaringan broadband, telephony hanya fitur dari broadband kami.

Konten untuk mengisi jaringan broadband apakah disediakan juga oleh Telkom atau mencari dari luar?

Konsep kami itu aliansi. Tak ada satupun pemain di dunia yang bisa bermain sendiri. Kami adalah perusahaan yang basisnya di telekomunikasi. Harus diakui, kami bukan pemain di bidang aplikasi konten tapi kami harus membangun ekosistem itu untuk mengisinya.

Makanya kami membangun aliansi, mencari strategic partner terbaik untuk mengisi infrastruktur itu. Tapi tetap kita juga buat konten, misalnya Digital Music, kita kerjasama dengan SKT, perusahaan telekomunikasi Korea Selatan. Kita juga kerjasama dengan production house lokal.

Jika broadband makin menyebar tarif akan semakin murah?

Jika broadband sudah masuk ke rumah-rumah harga bandwidth dengan sendiri akan turun, itu sudah kelihatan. Kami sekarang ini berbicara sistem bundle jadi dalam satu produk bisa melayani berbagai fasilitas. Bagi perusahaan, itu akan lebih efisien

Bicara 5 tahun ke depan, kapitalisasi pasar Telkom Anda targetkan berapa?

Yang pasti kami tentunya ingin tumbuh, Kalau bicara naik berapa, banyak hal yang tak bisa kita kontrol. Pokoknya lebih baik dari yang sekarang. Kalau tidak kami tak akan dilirik investor. Kalau bisa menjamin ke mereka dengan perencanaan bisnis ke depan, mereka akan tetap bertahan sebagai investor kami.

Kontribusi pendapatan Telkom terbesar dari anak perusahaan. Telkom nanti akan menjadi  perusahan induk?

Secara de facto kami sudah menjadi holding tapi de jure belum. Tapi rencana kami ke depan, kami memang sedang membuat konsep holding Telkom. Yang penting bagaimana meningkatkan nilai sinergi di antara anak perusahaan. Kami punya aset mulai dari darat, udara dan laut. Silakan cari perusahaan di  Indonesia, ada yang mempunyai aset seperti Telkom?

Telkom sebagai Indonesia flag carrier, kami bangga. BUMN yang selama ini dinilai lambat, birokratis, kami bisa buktikan itu salah.

Pemerintah saat ini memiliki program MP3EI dimana salah satunya berbicara mengenai broadband. Telkom sendiri memiliki program Indonesia Digital Network (ID-Net) yang memiliki 3 kluster besar.

Pertama, ID-Access. Kami ganti semua jaringan dengan fiber. Kedua, ID-Ring, kami bangun backbone yang dibangun dari Indonesia barat sampai timur.  

Kalau kita pernah mendengar proyek Palapa Ring, tadinya dibuat konsorsium perusahaan telekomunikasi besar namun bubar. Akhirnya Telkom mengambil alih  semua. Kami yang akan bereskan. Tahun 2014-2015 semua daerah sudah tersambung dengan Palapa Ring. Ketiga, adalah ID-Convergence.

Apa keunggulan ID-Ring dari Malaysia?

Mereka itu kecil, tak punya ring sebesar Indonesia. Target kami, Telkom lebih besar dari Malaysia. Perusahaan telekomunikasi yang benar-benar merah putih itu Telkom.

Palapa Ring butuh belanja modal berapa?

Kami keluarkan dana Rp2,3 triliun sampai proyek itu selesai. Telkom tak ada masalah dengan uang.

Ada rencana bisnis besar yang disiapkan Telkom?

Dari sisi bisnis, kami mentransformasi dari satu portofolio telekomunikasi menjadi TIMES yaitu Telecommunication, IT Application, Media, Edutainment, dan Services. sebenarnya pertumbuhan Telkom ke depan itu adalah di empat huruf terakhir ini (IMES).

Perbedaan antara perusahaan yang bergerak di bidang telecommunication dan IMES itu sangat jauh. sebagai contoh, Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi valuasinya 4-5 kali nilai buku, padahal revenue Rp70 triliun. Perusahaan IT dihargai lebih tinggi dari telekomunikasi. Lihat saja Google, dia berbisnis diatas platform dari perusahaan telekomunikasi.

Untuk sektor media, kami sekarang revitalisasi plasa.com. Kami kerjasama dengan Microsoft dan kami buat plasa.com menjadi plasamsn.com. Sementara metranet yang bergerak di e-commerce dan kita dekatkan dengan e-bay untuk meleverage bisnis kita.

Mengapa Telkom akhirnya tak jadi membeli Pacnet?

Kadang begini, dalam jual beli perusahaan, Telkom ingin beli harganya 10 tapi perusahaan yang jual minta 100. Ekspektasi pembeli dan penjual harus sama. Kalau tidak sama ya tidak jadi.

Pengembangan jaringan kabel fiber optik ke depan akan seperti apa?

Untuk dalam negeri kami bangun sendiri, contohnya Palapa Ring. Jadi kalau ini selesai dibangun, mulai dari ujung barat hingga Irian itu akan menggunakan fiber. Tapi kondisi geografis kita sangat unik sehingga kita masih butuh satelit untuk mengcover daerah yang tak bisa dilalui jaringan kabel.  Pada bulan Juli ini kami juga akan meluncurkan Telkom 3.

Kementerian BUMN mendorong perusahaan pemerintah ekspansi bisnis ke luar negeri. Bagaimana dengan Telkom?

Kami punya perusahaan sendiri di Singapura dan Hong Kong. Walaupun perdebatan apakah Telkom main di domestik atau regional, tapi kalau menurut saya, pertumbuhan ICT di Indonesia itu tak terlalu tinggi, sementara perusahaan publik dituntut untuk selalu tumbuh. Makanya kami melihat pertumbuhan di luar negeri.

Untuk rencana akuisisi di Kamboja, ekspektasi pembeli dan penjual tak ketemu. Myanmar kami juga lirik karena dari sisi pasar lebih besar dari Kamboja. Myanmar itu populasi 8 juta dan penetrasi seluler baru 2 persen. Kami juga coba masuk ke Timor Leste dan fasilitas Telkom juga banyak yang berada di sana.

Dari sisi infrastruktur, kami juga kembangkan konsorsium. Misalnya jaringan telepon dari Indonesia, Thailand, dan Singapura kami bangun melalui konsorsium.

Penyertaan SingTel di Telkomsel apakah masih diperlukan?

Kami 65 dan SingTel 35 persen. Jadi tidak ada satu pihak yang melakukan sesuatu itu sendirian, untuk itu kita butuh partner. Pengalaman menunjukan SingTel merupakan partner terbaik.

Untuk berbisnis di Indonesia, tingkat risiko itu masih tinggi. Contoh paling gampang, Telkom dengan valuasi yang dihitung dan kenyataan di pasar saham  masih terdiskon 19 persen.

Kalau Telkom punya partner bagus, orang akan percaya. SingTel itu value untuk perusahaan, dan selama dia menunjukan komitmen untuk meningkatkan value, mengapa harus dipaksa keluar. Bisa saja suatu saat, Telkom meminta imbalan dari kemitraan yang ada di Indonesia dengan perusahaan yang dimiliki SingTel di luar negeri.

Dengan ada Telkom 3, apa yang akan diperoleh Indonesia?

Selama ini kami banyak bermain di C Band dan sekarang kami punya Q Band. Dari sisi penggunaan satelit ini mendukung broadband IT, broadcasting. Bisnis satelit itu masih bagus dan marginnya itu masih 30 persen.

Sekarang tema Telkom itu adalah Go Convergence karena platform kami sudah siap untuk itu. Pengguna tak perduli lagi perangkat apa yang dipakai untuk digunakan telekomunikasi.

Soal skema tarif SMS yang baru, bagaimana Telkom melihatnya?

Industri seluler di Indonesia ini sudah sampai pada satu titik dimana mereka menggunakan strategi paling terakhir, yaitu pricing. Padahal sebenarnya bisnis ini masih tumbuh. Tapi karena kebablasan dari sisi lisensi dimana saat ini ada 11 operator, akhirnya membuat operator baru harus mencari posisi yang kuat di pasar. Paling gampang untuk mencari pelanggan adalah banting harga. Inilah yang membuat industri tak sehat.

Industri ini tidak sehat dan pelanggan dididik untuk memperoleh gratis dan ini bisa memunculkan hal yang ilegal. Sebagai pemain paling besar, Telkom punya tanggung jawab untuk menyehatkan industri. Kami melihat pola gratis ini tak bagus.

Investasi di telekomunikasi itu dalam dolar dan pendapatan rupiah, kalau semua free dimana kami dapat pendapatan.

Kalau kami ingin membunuh industri ini gampang sekali, cash flow kami kuat. Kalau kami main banting harga, semua operator itu bisa mati. Tapi kan kami punya tanggungjawab caranya dengan menatanya dimulai dari SMS ini.

Itu pembelajaran, dan ini bisa membuat industri lebih sehat. Pasar ini idealnya oligopoli paling tidak 3-4 perusahaan. Nanti operator kecil akan didorong untuk merger.

Kalau saya mau membunuh operator lain, kami sudah lakukan 5 tahun yang lalu. Saat ini industri sudah tak sehat makanya kualitas sudah diabaikan.

Pelanggan total Telkom, fixed line dan seluler,  sudah mencapai sekitar 140 juta, dan tampaknya pertumbuhan pelanggan akan makin terbatas. Apa strategi Telkom?

Sebetulnya berdasarkan penetrasi, untuk SIM Card sudah 105 persen.  Yang penting sekarang adalah kualitas dan pelayanan. Bagi Telkom, 140 juta pelanggan itu seperti komunitas. Tantangan bagi Telkom adalah mengundang pelanggan untuk masuk ke komunitas itu dan di dalamnya kami jual layanan yang bisa dinikmati pelanggan. Jadi yang penting produktivitas dari pelanggan itu yang makin meningkat.

Sebagai lulusan Fakultas Teknik Industri ITB, bagaimana akhirnya bisa direktur keuangan?

Terus terang saya tak pernah bekerja di direktorat keuangan. Dari awal karier saya masuk Telkom, saya di planning. Dua tahun pertama di Telkom, saya bekerja di project telecomunication untuk modernisasi infrastruktur telkom. Ini merupakan bantuan dari Bank Dunia.

Selanjutnya saya masuk ke corporate planning, karier saya sebagian besar disini. Dua tahun terakhir, sebelum saya dilantik sebagai Direktur Keuangan Telkom, saya di business development yang khusus mengembangkan bisnis anorganik Telkom terutama yang berhubungan dengan restrukturisasi, akuisisi, dan lain-lain.

Jadi persentuhan pertama saya dengan keuangan itu dimulai di corporate planning. Saya melihat teknik industri itu komprehensif, kami belajar teknik, manusianya, psikologinya.

* Wawancara ini merupakan kerjasama dengan Ikatan Alumni Teknik Industri ITB.        

© VIVA.co.id

Jutaan Pengguna Ponsel Unduh Aplikasi "Developer" Indonesia

Hanya 3 developer di Nokia yang aplikasinya diunduh sampai 100 juta pengguna.

Kualitas "developer" Indonesia tidak kalah dengan developer papan atas dunia. Terbukti banyak aplikasi buatan developer lokal yang diunduh hingga jutaan pengguna telepon seluler di seluruh dunia.

"Bahkan aplikasi buatan Ramadhan Bachtiar berupa konten personalisasi didownload (diunduh) sampai sekitar 30 juta orang pengguna Nokia di seluruh dunia," kata Developer Manager Nokia Asia Tenggara Marenda Wicaksono pada Media Gathering dan Nonton Bareng "Batman: Dark Knight Rises" di Jakarta, tadi malam.

Angka 30 juta, menurut dia, sudah luar biasa karena di dunia hanya tiga developer yang aplikasi buatannya di Nokia diunduh sampai 100 juta pengguna, di antaranya developer dari Brazil.

Setidaknya ada lima developer muda Indonesia yang aplikasi buatannya diunduh lebih dari sejuta pengguna Nokia di dunia, katanya.

Sejak 2010 Nokia Developer telah membina lebih dari 12.000 pengembang aplikasi lokal di Indonesia dan menghasilkan lebih dari 4.500 konten aplikasi lokal yang tersedia dan bisa diunduh di Nokia Store.

Ini terlaksana melalui serangkaian kerja sama yang digagas Nokia Indonesia dengan berbagai pihak, termasuk lebih dari 60 perguruan tinggi menggunakan kurikulum pembelajaran dari Nokia Developer yang hasil terbaiknya dipajang di Nokia Store di hape Nokia.

Saat ini ada lebih dari 120 ribu konten yang dapat diunduh pengguna Nokia, dimana berbagai aplikasi di Nokia Store diunduh hingga 3,1 juta per minggu yang untuk pembelian aplikasi berbayar Nokia bisa dilakukan melalui credit card billing dan operator billing, katanya.

"Lapak yang besar ini jangan hanya dinikmati oleh developer luar negeri, pemuda kita juga kreatif. Melalui wadah Nokia Store ini para pengembang aplikasi lokal mendapat kemudahan untuk mendistribusikan aplikasi hasil kreativitas mereka kepada pengguna Nokia di seluruh dunia," katanya.

Indonesia, ungkapnya, merupakan pasar yang besar bagi industri ponsel dan merupakan lima besar negara yang paling banyak pembeli Nokianya di dunia.

Sedangkan Service Manager Nokia Maretha Dewi mengatakan, pada Ramadhan ini pihaknya juga menyediakan berbagai aplikasi Islami seperti Ramadhan Green, Prayer Times, Kiblat Hati, Life Islami, We Muslim, Doa Harian, Zakat Calculator, hingga Pocket Quran.

Sumber : BeritaSatu

Peneliti Indonesia temukan dua spesies katak baru

http://img.antaranews.com/new/2012/07/thumb/20120727ingeri.kanowitense.jpgJakarta (ANTARA News) - Peneliti Indonesia mengidentifikasi dua spesies katak baru yang dinamai Leptobrachium ingeri dan Leptobrachium kanowitense dalam penelitian yang dilakukan di Belitung (Indonesia) dan Sarawak (Malaysia) mulai tahun 2008 sampai 2012.

Hasil penelitian Amir Hamidy dari Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), bersama koleganya dari Kyoto University, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan University of Malaya tersebut dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa tanggal 24 Juli lalu.

Dalam surelnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, Amir yang sedang belajar di Kyoto University mengatakan, L. ingeri teridentifikasi dalam penelitian di Belitung dan daerah pesisir Sarawak sementara L. kanowitense di bagian daratan Sarawak.

"Kata 'ingeri' pada L. ingeri merupakan nama yang saya dedikasikan untuk Prof. Dr. Robert F. Inger dari Field Museum Chicago. Beliau adalah pakar herpetology di Asia Tenggara, terutama Pulau Borneo," kata Amir, penulis utama hasil studi tersebut.

Sedang kata "kanowitense" pada L. kanowitense dipilih mengacu pada Kota Kanowit di Sarawak, dimana L. kanowitense ditemukan, tambahnya.

Ia menjelaskan, karakter gen kedua spesies baru itu berbeda dengan spesies katak yang lain. Pada katak, jarak genetik minimal tiga persen sudah bisa dikatakan berbeda spesies.

"Kami melihat jarak genetik antara katak jenis L. nigrops, L.ingeri dan L. kanowitense sangat besar, lebih dari sembilan persen," kata dia.

Secara morfologi, lanjut dia, jenis katak baru itu juga punya bentuk ujung jari tangan dan kaki, posisi selaput di kaki, dan warna tympanum (bagian telinga), serta warna ventral yang khas.

Amir menjelaskan pula bahwa dari karakter Deoxyribonucleic acid (DNA) bisa diketahui bahwa L. ingeri, L. kanowitense, dan L. nigrops (bukan jenis baru) dahulunya satu nenek moyang.

"Karena perubahan iklim dan perubahan permukaaan air laut pada masa silam, beberapa pulau seperti Borneo, Sumatra dan yang lainnya terpisah dari Asia daratan. Saat pemisahaan itu terjadi isolasi populasi nenek moyang masing-masing jenis tersebut. Setelah terpisah masing-masing jenis berevolusi menjadi jenis yang sekarang," katanya.

Dalam jurnal Zootaxa para peneliti menyebutkan, nenek moyang L. kanowitense tampaknya telah menginvasi Pulau Borneo jauh lebih awal dibandingkan dengan moyang L. ingeri, yang penyebarannya terjadi selama periode glasial Pleistosen.

Menurut Amir, saat ini L. ingeri menghuni daerah Belitung dan pesisir Sarawak dan L. kanowitense hidup di Kota Kanowit, Sarawak. Sementara L. nigrops bisa ditemukan di Semenanjung Malaya, Sarawak dan pantai timur Sumatra (Riau).

Namun peneliti belum tahu pasti populasi jenis-jenis katak itu dan apakah jenis katak baru itu endemis di daerah tersebut.(M035)

Sumber : Antara

Mahasiswa UNY Buat Pewarna Tekstil Antibakteri

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bukan hanya tubuh yang harus terhindar dari bakteri, tetapi pakaian yang menempel di tubuh kita juga harus bebas dari bakteri. Mandi merupakan salah satu cara membersihkan badan dari bakteri, namun untuk membersihkan pakaian, bisa dengan cara mencucinya. Hanya, bakteri di pakaian sendiri sering datang ketika pakaian tersebut kita pakai.

Hal ini menginspirasi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk membuat sebuah bahan khusus yang bermanfaat mencegah bakteri menempel di pakaian. Mereka adalah Rimma Hilda Kusumaningtyas, Senja Dewi UN, dan Danar.

Mereka bahkan memenangkan Program Kreativitas Mahasiswa yang digelar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 ini. Melalui penelitian dengan judul Titanium Dioksida (TiO2) Teremban Pewarna Tekstil sebagai Zat Warna Pakaian Antibakteri, ketiga mahasiswa ini berhasil menciptakan zat warna tekstil antibakteri.

Rimma mengatakan, salah satu bahan yang memiliki aktivitas antibakteri adalah titanium dioksida. "Kemampuan fotoaktif titanium dioksida terbukti efektif sebagai bahan antibakteri. Interaksi titanium dioksida terhadap bakteri yang melekat pada pakaian terbukti cukup kuat untuk mereduksi jumlah bakteri itu sendiri," terangnya, Jumat (27/7).

Dalam jumlah yang sangat kecil, kata dia, aktivitas fotokatalitik titanium dioksida mampu menurunkan kadar bakteri hingga di bawah 10 persen. Penurunan kadar bakteri itu dengan bantuan penyinaran panjang gelombang >324 nanometer (nm) (merupakan fraksi panjang gelombang sinar matahari selama 15 menit.

“Interaksi titanium dioksida dengan pakaian biasanya hanya berlangsung tidak lebih dari 2 jam, yaitu pada saat perendaman pakaian dengan deterjen. Setelah dibilas, titanium dioksida tersebut akan terlarut bersama air. Hal ini disayangkan karena sebenarnya titanium dioksida tersebut masih bisa digunakan kembali meski sudah digunakan berulangkali," lanjutnya

Sumber : Republika

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More